Apa itu Avian Influenza (AI)?

image

Avian Influenza (AI) adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi semua jenis
unggas, manusia, babi, kuda dan anjing dan disebabkan oleh virus Avian Influenza type A dari
family Orthomyxoviridae

Avian Influenza (AI) adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi semua jenis unggas, manusia, babi, kuda dan anjing dan disebabkan oleh virus Avian Influenza type A dari family Orthomyxoviridae1 . Secara umum, beberapa virus Avian Influenza dapat beradaptasi pada spesies unggas baru dan menyebabkan outbreak baik epidemik maupun endemik2 . Di Indonesia pertama kali dilaporkan mengalami wabah Avian Influenza (AI) pada pertengahan tahun 2003 dan baru dinyatakan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 2 Februari 20043 . Menurut Darminto (2006), AI bersifat zoonosis dan virus penyebabnya memiliki tingkat mutasi yang tinggi, sehingga penyakit ini memiliki dampak sosial, ekonomi dan politik yang cukup besar. Penyebaran AI berlangsung terus sampai sekarang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegah dan memberantas penyebarannya, namun ternyata sulit sekali diberantas4 .

Peternak unggas rakyat komersial di Propinsi Sulawesi Selatan mengalami kerugian sebagai dampak dari wabah AI. Walaupun kasus flu burung pada manusia di Kabupaten Sidrap belum ditemukan namun kematian unggas paling banyak terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Sidrap, karena di kabupaten ini populasi unggas komersial baik ayam petelur dan pedaging terbesar di Sulawesi Selatan. Kasus AI di Sulawesi Selatan pertama kali dilaporkan terjadi sejak awal bulan Maret 2005 pada 6 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Wajo, Sidrap, Soppeng, Pinrang, Maros dan Pare-Pare dan sampai akhir 2005, 15 dari 23 kabupaten/kota dinyatakan tertular. Tahun 2006 bertambah menjadi 17 kabupaten/kota tertular, tahun 2007 menjadi 20 kabupaten/kota tertular. Sampai dengan Nopember 2008 semua kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dinyatakan sudah tertular AI5 .

Berdasarkan data Dinas Peternakan Propinsi Sulawesi Selatan, populasi unggas yang terkena wabah AI selama tahun 2005 sebanyak 749.334 ekor, sedangkan kematian terjadi lebih dari 50% nya yaitu sebanyak 429.417 ekor (CFR = 57,31%). Selama tahun 2006 tidak terdapat kasus AI, sedangkan tahun 2007 terdapat kematian sebanyak 29.220 ekor dan tahun 2008 kematian sebanyak 2.447 ekor