Apa itu Application Programming Interface (API)?

Apa itu Application Programming Interface (API) atau dalam bahasa Indonesia Antarmuka Pemrograman Aplikasi dalam pemrograman?

Antarmuka pemrograman aplikasi, atau API, memungkinkan perusahaan untuk membuka data dan fungsionalitas aplikasi mereka kepada pengembang pihak ketiga eksternal, mitra bisnis, dan departemen internal di dalam perusahaan mereka. Hal ini memungkinkan layanan dan produk untuk berkomunikasi satu sama lain dan memanfaatkan data dan fungsionalitas satu sama lain melalui antarmuka yang terdokumentasi. Pengembang tidak perlu tahu bagaimana API bekerja, mereka hanya menggunakan API untuk berkomunikasi dengan produk dan layanan lain. Penggunaan API telah melonjak selama dekade terakhir, sampai-sampai banyak aplikasi web paling populer saat ini tidak akan mungkin tanpa menggunakan API. Perumpamaan yang bisa digunakan untuk menjelaskan API adalah seorang pelayan di restoran, tugas pelayan tersebut adalah menghubungkan tamu restoran dengan juru masak, tamu cukup memesan makanan sesuai daftar menu yang ada dan pelayan tersebut akan memberitahukannya ke juru masak. Nantinya, pelayan akan kembali ke tamu tadi dengan masakan yang sudah siap sesuai pesanan. API sendiri bisa digunakan untuk komunikasi dengan berbagai bahasa pemrograman yang berbeda. Hal ini tentu cukup memudahkan bagi pengembang. Bahkan, pengembang tidak perlu menyediakan semua data sendiri karena cukup mengambil data yang dibutuhkan dari platform lain melalui API.

Jenis API

  1. Open API
    Open API sering disebut dengan Public API. Dilihat dari namanya, API ini bisa digunakan secara gratis oleh siapa saja dan dari platform apa saja. Jenis API ini termasuk yang paling mudah digunakan. Cukup mendaftar atau langsung memakainya di aplikasi tanpa mendaftar. Contohnya, API untuk Google Maps dan API untuk data Covid Indonesia.
  2. Partner API
    Partner API digunakan oleh mitra tertentu yang sudah disetujui boleh menggunakan API oleh si pemilik API. Seperti public API, untuk menggunakan partner API, perlu mendaftar dahulu, setelah memiliki izin barulah bisa menggunakannya. Contohnya, API Pinterest.
  3. Internal API
    Internal API atau Private API adalah kebalikan dari Open API, jenis ini dibuat untuk keperluan internal dalam pengembangan aplikasi tertentu. Misalnya, API dari back end yang digunakan untuk mengakses front end pada sebuah website.
  4. Conposite API
    Merupakan API yang menyimpan data dari berbagai server atau hosting dalam satu tempat. Tentunya, hal ini sangat menghemat waktu bagi pengguna, karena pengguna bisa mendapatkan berbagai jenis data hanya dalam satu tempat.

Arsitektur API

  • SOAP

Simple Object Access Protocol (SOAP) adalah protokol API yang menggunakan XML, memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima data melalui SMTP dan HTTP. Dengan SOAP API, lebih mudah untuk berbagi informasi antara aplikasi atau komponen perangkat lunak yang berjalan di platform yang berbeda atau ditulis dalam bahasa yang berbeda.

  • RPC

RPC merupakan teknologi yang lebih tua dari SOAP tetapi konsepnya lebih sederhana dan memerlukan sedikit bandwidth. Terdapat dua jenis RPC, yaitu XML-RPC dan JSON-RPC. XML-RPC memakai format XML untuk memindahkan data, dan JSON-RPC menggunakan format JSON untuk memindahkan data. Meskipun saat digunakan mungkin dengan beberapa parameter, mereka hanya menghasilkan satu hasil.

  • REST

REST (Representational State Transfer) API adalah seperangkat prinsip arsitektur web API, yang berarti tidak ada standar resmi (tidak seperti protokol) dan cukup populer dikalangan para programmer, karena hanya butuh sedikit baris coding untuk menggunakannya. REST API menggunakan JSON untuk mengolah data sehingga lebih ringan dan performa aplikasi menjadi lebih baik.

Manfaat API

  • Kolaborasi yang bagus - Rata-rata perusahaan menggunakan hampir 1.200 aplikasi cloud. API memungkinkan integrasi sehingga platform dan aplikasi ini dapat berkomunikasi dengan lancar satu sama lain. Melalui integrasi ini, perusahaan dapat mengotomatisasi alur kerja dan meningkatkan kolaborasi di tempat kerja. Tanpa API, banyak perusahaan akan kekurangan konektivitas dan akan menderita silo informasi yang mengganggu produktivitas dan kinerja.
  • Inovasi yang lebih mudah - API menawarkan fleksibilitas, memungkinkan perusahaan untuk membuat koneksi dengan mitra bisnis baru, menawarkan layanan baru ke pasar mereka yang sudah ada, dan pada akhirnya, mengakses pasar baru yang dapat menghasilkan keuntungan besar dan mendorong transformasi digital. Misalnya, perusahaan Stripe memulai dengan API yang hanya tujuh baris kode, sejak itu perusahaan telah bermitra dengan banyak perusahaan terbesar di dunia, melakukan diversifikasi untuk menawarkan pinjaman dan kartu perusahaan, dan baru-baru ini bernilai USD 36 miliar.
  • Monetisasi data - Banyak perusahaan memilih untuk menawarkan API secara gratis, setidaknya hanya pada awalnya, sehingga mereka dapat membangun audiens pengembang di sekitar merek mereka dan menjalin hubungan dengan calon mitra bisnis yang berpotensi. Namun, jika API memberikan akses ke aset digital yang berharga, kita dapat memonetisasinya dengan menjual hak akses (ini disebut sebagai ekonomi API). Ketika AccuWeather meluncurkan portal pengembang API untuk menjual berbagai paket API, hanya butuh 10 bulan untuk menarik 24.000 pengembang, menjual 11.000 kunci API, dan membangun komunitas yang berkembang dalam prosesnya.
  • Keamanan tambahan - Seperti disebutkan di atas, API membuat lapisan perlindungan tambahan antara data dan server. Pengembang dapat lebih memperkuat keamanan API dengan menggunakan token, tanda tangan, dan enkripsi Transport Layer Security (TLS) dengan menerapkan gateway API untuk mengelola dan mengotentikasi lalu lintas dan dengan mempraktikkan manajemen API yang efektif.
  • Meringankan Beban Server - Dengan menggunakan API, tidak perlu menyimpan semua data yang dibutuhkan di server sendiri. Cukup meminta API untuk mendapatkan data terbaru dari server asal API. Dengan kondisi ini, server kita tidak akan terbebani dan pada akhirnya mengurangi resiko website tidak dapat diakses karena server down.

Contoh API

  1. API Google Maps
    Google Maps menyediakan API yang berisi data berupa peta. Fitur dari Google Maps memungkinkan untuk menampilkan lokasi pengguna hingga jarak dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Bahkan, bisa saja ada pengembangan fitur lain yang tersedia. Misalnya Gojek, mereka menggunakan API Google Maps, semua fitur di atas bisa digunakan di aplikasi mereka. Hal ini tentu akan memudahkan mendapatkan lokasi akurat yang berguna bagi penumpang dan pengemudi. Selain itu, akan lebih mudah untuk membuat tarif berdasarkan jarak tempuh sesuai data yang diterima dari Maps.
  2. API Facebook
    Facebook juga menyediakan API. Sebagai sebuah platform media sosial tentunya Facebook memiliki data akun pengguna, seperti postingan, data pembayaran, game, dan lain-lain. Dalam penggunaannya, kita bisa menampilkan profil facebook atau fanspage pada sebuah website. Dengan begitu, profil atau fanspage akan lebih dikenal oleh pengunjung website.

Sumber

API - IBM
API - Wikipedia
API - Niagahoster
API - Binus