Apa itu ahli patologi?

Adalah seorang dokter/dokter hewan yang mencurahkan keahliannya dalam pembelajaran proses p Dengan perlu dibantu berbagai disiplin ilmu, seperti ahli biokimiawi, genetik, sitologi, elektron mikroskop dan sebagainya.

Adalah seorang dokter/dokter hewan yang mencurahkan keahliannya dalam pembelajaran proses p Dengan perlu dibantu berbagai disiplin ilmu, seperti ahli biokimiawi, genetik, sitologi, elektron mikroskop dan sebagainya. Ahli patologi berkecimpung dalam mendiagnosis penyakit, dengan melakukan nekropsi, interpretasi hasil biopsi/pemeriksaan perubahan morfologi dengan pemeriksaan histopatologi sehingga diharapkan dapat menemukan, interpretasi pada jaringan dicurigai. Ahli patologi berusaha untuk mendiagnosa secara morfologis, mencari etiologinya, akhirnya menemukan diagnosa definitif (nama penyakit spesifik yang terlibat). bentuk lesi adalah enteritis kataralis, diagnosis etiologi disebabkan oleh Escherichia colli, nama penyakitnya adalah kolibasilosis, (2) bentuk lesi adalah enteritis granulomatosa, dari hasil pemeriksaan bakteri, sebagai penyebabnya adalah Mycobakterium uberculosis, nama penyakitnya adalah Johne’s diseases pada kambing.

Untuk menentukan etiologi suatu perubahan morfologi, harus mencatat semua perubahan yang ditemukan pada waktu nekropsi sehingga dapat mengarahkan apa penyebabnya, akhirnya menemukan penyakitnya. Peran utama seorang dokter hewan adalah: mendiagnosa, mengobati, mencegah dan mengendalikan penyakit hewan, untuk mengurangi kerugian ekonomi Kunci untuk mendiagnosa adalah: kemampuan untuk mengenali lesi pada hewan mati atau hidup, mengetahui patogenesis, membuat kesimpulan dan memberikan rekomendasi rasional dalam mengobati pencegahan dan pengendalian.

Kemampuan diagnosis secara logis harus berdasarkan pemahaman patologi umum dan khusus. Seorang klien mengharapkan mendapat diagnosis yang tepat dan interpresentasi yang mungkin terjadi pada hewan atau kelompok hewan miliknya. Dalam hal ini ada prognosa/prognosis yaitu ramalan tentang kemungkinan perjalanan dan hasil akhir akibat adanya gangguan fungsi dari suatu organ. Diagnosis dan prognosis memerlukan pemahaman dan pengenalan lesi dan patogenesisnya.