Pentingkah Memberikan Tekanan Akademik Pada Diri Kita dan Orang Lain?

image

Accademic Pressure adalah penekanan secara penuh orang tua terhadap prestasi akademik anak. Pendidikan merupakan hal yang penting baik bagi orang tua ataupun siswa. terkadang, ekspektasi serta keinginan orang tua mengenai tingkat pendidikan anak menjadi berlebihan dan cenderung menjadi ‘beban’ bagi anaknya.

berdalih akan alasan untuk kebaikan masa depan anak, orang tua justru terkadang memaksa anaknya untuk selalu perfect akan setiap skor serta pencapaian anaknya. akan tetapi, orang tua tentu menginginkan hal yang terbaik dikarenakan orang tua telah mengalami fase remaja, sehingga, orang tua cenderung lebih mengerti cara kerja dunia dewasa. dibalik itu, pressure yang menekan anaknya dapat mengakibatkan kesehatan mental dan tingkat stress di usianya yang dini tidak terkontrol.

bagaimana pandangan anda mengenai masalah yang tentunya terjadi pada sebagian kita ini?emphasized text

1 Like

Sebenarnya tujuan Academic Pressure ini baik, tapi kalau berlebihan buruk (mungkin udah berapa kali aku bikin penjelasan soal hal yang berlebihan itu buruk, haha, but ok). Tentu dorongan orang tua untuk anaknya agar belajar dengan bagus dan mendapat nilai bagus merupakan hal yang baik (bahkan kadang justru dibutuhkan, yakan?). Namun, dorongan itu bisa jadi dampak buruk kalau, dilakukan terlalu berlebih (seperti yang kubilang tadi). Mental anak kalau dipaksa pasti drop, atau dia justru kena tekanan batin, who knows? pribadi orang dalamnya itu beda-beda, orang tua mungkin saja mengerti banget sama anaknya, tapi kalau anaknya depresi dan ortu tidak mengetahui. Itu bisa jadi sangat buruk. Kesimpulannya, dorongan adalah hal baik tapi jangan sampai jadi tekanan yang buruk bagi anak, lakukan secukupnya/seperlunyalah.
Btw, artikel yang bagus kak

1 Like

Memang setiap orangtua ingin anak nya menjadi anak Yang pintar, berprestasi, akan tetapi jika Yang dilakukan yaitu academic pressure Yang terlalu berlebihan, itu akan berdampak buruk pada anak, juga pada mental nya. Setiap anak itu berbeda-beda, Kita tidak boleh memaksakan dia harus selalu bisa, berprestasi, mereka juga Ada batas lelah dan batas pemikiran atau kepintaran nya. Jadi Mari Kita jauhi penekanan terhadap anak, akan tetapi dukung lah dia Dan beri setiap Hari motivasi untuk selalu membangkitkan semangat dia😇

aahh iya kak,segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak pernah baik. segala sesuatu harus ada batasannya juga. saya setuju dengan pendapat kakak jika terlalu ditekan mental anak juga pasti akan drop dan anak akan melawan di kemudian hari.

terima kasih sudah berkomentar kak

betul itu. lebih baik memberikan motivasi serta dorongan dari pada terlalu menekan anak untuk menjadi sempurna.

terima kasih telah berkomentar kak

1 Like

Iya kak, kakak lebih senang memberi motivasi atau diberi motivasi?
Kalo saya senang kedua nya kak🤗
Karena jika Kita dimotivasi semangat akan semakin bergairah, Dan jika kita memotivasi, berarti Kita telah melakukan atau berpengalaman dalam apa yang kita ucap tersebut :hugs:

memberi tekanan kepada anak adalah bentu kekerasan secara mental. tanpa ia sadari, orang tua telah membangun kesehatan mental anak dengan buruk. Anak yg tumbuh dengan cara ditekan untuk selalu sempurna akan tumbuh menjadi anak yang egois. selain itu, anak juga akan lebih mudah merasa stress. padahal ada cara lain untuk membantu kesuksesan anak dan membuatnya menjadi sempurna menurut versinya, yaitu dengan cara demokratif. anak dan orang tua bisa berdiskusi untuk mengetahui apa yang diinginkan dan sebaiknya dilakukan. orang tua semestinya hanya menjadi pengarah dan fasilitator untuk menunjang karir anaknya bukan menjadikan anaknya boneka yang harus selalu menuruti keinginannya.

1 Like

benar, jika mental anak terlalu ditekan dapat menyebabkan dampak yang cukup fatal. memanglah dalil orang tua sudah terlebih dahulu hidup di dunia dan mengalami asam garamnya kehidupan, tapi tidak membenarkan orang tua untuk membunuh impian atau karakter anak untuk selalu terlihat sempurna.

sya setuju dengan pendapat anda yaitu dengan menjadikan anak merasa sempurna. jika anak merasa dirinya berharga, maka dengan sendirinya ia akan menjadi versi terbaik dari dirinya.

Waah artikel yang menarik. Saat ini banyak pola asuh yang masih mengikuti cara tradisional, dimana mereka masih mendidik anak dgn cara monoton, keras, tidak menerima pendapat dan kemauan anak. yang padahal setiap anak memiliki dasar (fitrah) memilih apa yang mereka minati dan hakikatnya mereka sudah bisa bersosial, menentukan pendapat, terkhusus dalam hubungan intim di keluarga.
Pola asuh tradisional ini juga malah disebutkan sebagai jalan terbaik bagi orang tua, “saya sudah banyak pengalaman”, katanya. Padahal dengan banyak pengalaman seharusnya ia mau mendengar kemauan anak, plus jaman para orang tua sudah beda dgn jaman anak mereka, dimana ada hal yang tidak bisa disamakan, khusus nya prestasi akademik.
Menurut saya cara utk mengatasi accademic pressure adalah memberi pengertian pada ortu, dan utk anak sendiri maka jika kita adalah orang terdekat mereka, rangkul lah mereka. Semoga saran ini bermanfaat.

Menurut saya demikian. Hehe…
Mari sama2 belajar.

Saya setuju, Vero.
Setiap anak itu berbeda-beda, kita tidak bisa memaksakan anak ke 1 bisa di akademik, lalu memaksakan anak kedua bisa d akademik, padahal passionnya d non akademik.
Biasanya para ortu pun telat menyadari ini. Itulah mengapa diperlukan ilmu parenting sebelum memutuskan memiliki anak.

Menurut saya gitu sih, hehe…
Mari sama2 belajar

1 Like

wah, ini fenomena yang sering terjadi di sekitar kita. Saya yakin setiap orang tua itu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. tapi sayang, seringkali cara yang ditunjukkan malah menyakiti sang anak. Salah satunya dengan menuntut anak menjadi ranking satu, juara satu, atau bahkan anak tidak memiliki pilihannya sendiri dalam pendidikan.

biasanya karakter orang tua yang seperti ini adalah orang tua yang belum bisa memberi kepercayaan pada anaknya, atau senantiasa mengkhawatirkan anaknya. pendidikan parenting seharusnya dimiliki oleh setiap orang tua dalam mendidik anak, bahwasannya memberikan kepercayaan kepada anak sangat diperlukan dalam tumbuh kembang anak. menyiapkan mental sbg orang tua juga perlu dipersiapka setiap saat karena menjadi orang tua adalah sepanang masa.