Manusia dan alam merupakan elemen pembentuk ekosistem kehidupan. Tanpa alam, manusia tidak mampu bertahan hidup. Tanpa manusia, tidak akan ada yang merawat alam. Sayangnya, yang terjadi sampai saat ini justru hal yang tidak menyenangkan. Banyaknya perilaku yang merusak alammalah sering kita dengarakhir akhir ini.padahal alam mampu memberikan nilai nilai filosofis bagi manusia,dan bisa kita petik hikmahnya
-
Observasi
Observasi adalah keterampilan yang dimiliki beberapa orang dan sisanya tidak memiliki. Tapi setiap orang bisa mengasah keterampilan ini jika ia mau berjalan-jalan keluar dan menikmati keindahan alam.Contoh sederhana poin ini adalah mereka yang bertindak sebagai peneliti yang melakukan eksperimen dengan alam. Sebut saja mereka yang berkecimpung di dunia meteorologi dan geofisika. Mereka jelas belajar mengamati tanda-tanda cuaca buruk, gunung mau meletus, atau ancaman bencana alam lainnya.
-
Mengetahui sebuah tempat
Dengan pergi jalan-jalan ke alam luas, selain menemukan pengalaman baru di tempat baru, kita juga bisa mempelajari jenis-jenis pohon, tanaman, bunga, burung, dan sebagainya yang berkaitan dengan ciri khas alam yang kita datangi. -
Petualangan dan pemenuhan rasa ingin tahu
Dengan mengeksplorasi alam akan mengobati rasa ingin tahumu. Kamu pun bisa menemukan dan merasakan apa yang orang lain tidak pernah temukan dan rasakan. Akan sangat keren jika kita memiliki pengalaman mengunjungi tempat-tempat indah yang belum terjamah kebanyakan orang lain. -
Kesadaran sensori
Panca inderamu sebenarnya lebih potensial dari yang dapat kamu bayangkan. Sesekali jalan-jalanlah ke alam bebas, tutup matamu dan dengarkanlah simfoni alam. Itu akan memberikan efek menentramkan untuk pikiran dan jiwamu. Tidak heran kan, kalau komposer level dunia kebanggaan Jepang seperti Kitaro sering membuat musik instrumental yang memadukan alat musik modern dengan alunan suara alam. -
Intelegensi
Alam mengajarkan kita cara untuk bertahan hidup. Sumber makanan kita saja berasal dari alam. Dari situ kita belajar bagaimana mengolah lingkungan sekitar untuk membantu kelangsungan hidup kita. Meskipun zaman sudah modern, tidak jarang bukan, kawan-kawan kuliah kita rela masuk kegiatan ekstra kampus pencinta alam. Mereka ingin belajar dari alam. Di Indonesia sendiri masih ada penduduk pedalaman yang hidupnya dekat sekali dengan alam, sebut saja penduduk suku Mentawai Sumatera Barat. -
Kenyamanan
Lingkungan alam mungkin memang bukan tempat ternyaman untuk kita terus berlama-lama tinggal. Tapi ketika kamu dapat menemukan kenyamanan itu sendiri dari dalam jiwamu, kamu akan mampu merasa berada di rumah sekalipun faktanya kamu berada di tempat antah berantah. -
Kreativitas
Seniman, pemusik, filsuf, dan penulis seringkali terinspirasi alam dalam menciptakan karya mereka. Seperti disebutkan sebelumnya, Kitaro adalah pemusik legenda Jepang yang seringkali menggunakan simfoni alam untuk membuat musik instrumentalnya. Di Indonesia sendiri, bisa kita ambil contoh Dewi ‘Dee’ Lestari dalam serial supernova-nya. Judul ‘petir’, ‘akar’, ‘partikel’, dan ‘gelombang’ menunjukkan dia terilhami oleh alam. -
Sumber kedamaian dan kebahagiaan
Mendengarkan burung berkicau pada pagi hari, bukankah itu terdengar seperti lantunan musik? Mendengarkan pancuran air taman di halaman rumah, bukankah itu bisa menentramkan kita? Nah, dari suara-suara alam sekitar kita inilah kedamaian dan kebahagiaan bisa kita dapatkan. -
Kesejahteraan
Alam bisa mengajarkan kita bagaimana cara untuk hidup sehat, bahagia, dan terhubung dengannya setiap waktu. Misalnya saja, alam menyediakan buah-buahan segar dan sehat daripada makanan berpengawet yang dijual di supermarket. Alam juga sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan bencana yang memberikan kita pelajaran bahwa kita harus lebih menyayangi alam sekitar. Supaya bisa menjamin keberlangsungan hidup anak-cucu kita. -
Sejarah
Alam menyimpan banyak cerita masa lalu. Terkadang sesuatu di alam tidak serta merta terjadi. Misalnya saja sebuah danau yang tercipta karena jatuhnya meteor puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Atau contoh yang nyata di negara kita seperti kaldera (kawah gunung berapi yang sangat besar, terjadi karena peledakan atau runtuhnya bagian puncak gunung berapi) Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
Dulunya gunung yang menggemparkan seluruh dunia dengan letusan dahsyatnya pada April 1815 itu, memiliki ketinggian 4.300 m dpl. Namun akibat meletus itulah, ketinggiannya berkurang menjadi 2.851 m dpl. Selain itu, meninggalkan jejak kaldera seluas 7 km, keliling 16 km, dan jarak antara puncak dengan dasar kawah sedalam 800 meter.