Apa hubungan fast fashion dan kerusakan alam?

Istilah akan fast fashion kerap muncul akhir-akhir ini. Hal ini berkaita dengan budaya fashion yang cenderung masuk ke dalam model bisnis yang sangat menguntungkan dan eksploitatif berdasarkan replikasi tren catwalk dan desain mode tinggi, dan memproduksinya secara massal dengan biaya rendah. Produk yang dihasilkan merupakan barang dengan kualitas menengah di mana pakaian diproduksi secara massal berdasarkan tren yang ada. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi alam karena dapat merusak lingkungan dengan menghasilkan limbah tekstil yang sangat banyak. Lalu apa hubungan fast fashion dengan kerusakan alam itu sendiri? Yuk kita bahas di bawah ini.

Menurut Leman (2020) dalam penelitian yang berjudul: Dampak Fast Fashion terhadap Lingkungan, karena produksi pakaian dibuat secara massal, banyak pakaian yang akhirnya terbuang dan menjadi limbah. Pakaian yang menjadi limbah ini, dapat menjadi racun bagi lingkungan. Limbah pakaian saat mencemari air karena bahan pembuatannya yaitu poliester. Polieaster terbuat dari mikro plastik dan minyak bumi yang akan larut saat pakaian dicuci. Oleh karena itu, poliester yang larut juga menambah kadar plastik di laut.

Leman, Fiona May., Soelityowati, S.Pd., M.Pd., Jennifer Purnomo, B.A., M.Fashion, (2020). Dampak Fast Fashion terhadap Lingkungan. Surabaya: Universitas Ciputra.

industri fast fashion erat kaitannya dengan permasalahan lingkungan. apa yang menyebabkan hal tersebut bisa saling terkait? mari kita lihat. seperti yang kita tahu bahwa brand fast fashion selalu mengeluarkan edisi terbaru koleksinya setiap pergantian musim. pergantian musim itu sendiri terjadi setiap empat kali dalam setahun, tepatnya setiap putaran quarter. melihat begitu cepatnya mengeluarkan koleksi terbaru, tentu saja industri fashion banyak mengeluarkan bahan-bahan untuk proses pembuatannya. bahan-bahan yang mereka gunakan tentu saja sangat banyak dan bisa menyebabkan limbah tekstil nantinya, limbah ini akan menyebabkan pencemaran baik terhadap udara, air, hingga tanah. hal itu yang menyebabkan mengapa industri fast fashion memiliki kaitan dengan kerusakan alam.