Apa hikmah dari memberikan infak kepada orang-orang fakir?

Infaq adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan untuk satu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam.

Apa hikmah dari memberikan infak kepada orang-orang fakir?

Terkadang disebutkan bahwa apabila seseorang itu fakir maka tentu saja ia telah melakukan sesuatu yang dikehendaki Tuhan supaya ia tetap bertahan fakir. Dan kalau kami kaya maka sudah barang tentu kami melakukan sesuatu sehingga mendapatkan kemurahan Tuhan. Karena itu, bukan kefakiran mereka dan juga bukan kekayaan kita yang tanpa hikmah!!

Sementara dalam perintah Ilahi untuk berinfak disebabkan oleh beberapa hikmah dan falsafah di antaranya:

  • Menguji orang-orang kaya

  • Melepaskan kecintaan luar biasa manusia yang terpendam dalam hatinya kepada dunia. Dengan berinfak akan menyebabkan hilangnya kecintaan yang beracun ini dalam dirinya.

  • Menciptakan kelembutan hati dalam diri manusia
    Lembut hati adalah lawan keras hati. Keras hati akan mengeluarkan manusia dari sifat kemanusiaan, boleh jadi kondisi ini akan memudahkan manusia melakukan dosa. Namun tatkala manusia meringankan beban orang-orang fakir dan memandang dirinya bertanggung jawab atas hidup mereka maka ia akan memiliki hati yang pemurah dan pengasih.

  • Syukur atas segala karunia Ilahi
    Syukur segala karunia Ilahi dapat dilakukan dengan pelbagai cara dan sebaik-baik syukur adalah syukur yang ditunjukkan dengan perbuatan.

  • Menambah karunia
    Allah Swt menjamin infak orang-orang beriman dan bertakwa akan melipatgandakan bahkan beribu-ribu kali lipat anugerah material dan spiritual – dan minimal sepuluh kali lipat – sebagai ganti infak yang dilakukannya.

    Karena itu orang yang berinfak tatkala berinfak dengan semangat dan keyakinan seperti ini maka hatinya akan semakin terbuka dan ia tidak akan pernah merasa kekurangan dan pikiran fakir tidak akan melintas dalam benaknya, bahkan ia bersyukur kepada Allah Swt atas anugerah dapat melakukan perniagaan menguntungkan seperti ini. Insan beriman tidak hanya tidak takut atas berkurangnya harta dan menjadi fakir dan semisalnya, bahkan ia merasa yakin bahwa infak adalah transaksi yang mengutungkan. Di samping terjaga, bahkan modalnya akan semakin bertambah.

    Infak adalah tanda ketulusan dalam iman. Nilai iman adalah ketulusannya dan kalau tidak hanyalah merupakan hiasan bibir semata dan tidak memiliki nilai pada tataran amalan. Al-Quran dalam hal ini menyatakan,

    “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (Qs. Al-Hujurat [49]:15)

  • Menciptakan ketenangan jiwa dan batin
    Salah satu amalan baik secara umum dan infak secara khusus adalah adanya ketenangan batin dan jiwa yang dialami oleh seseorang yang berderma dan berinfak. Terkait dengan peran infak dalam menciptakan ketenangan jiwa dan batin kita dapat berkaca pada ayat ini,

    “Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhan-nya. Tiada kekhawatiran bagi mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Qs. Al-Baqarah [2]:274)

  • Menjauhkan musibah dan kematian buruk
    Menjauhkan musibah dan kematian buruk merupakan salah satu pengaruh infak yang juga disebutkan dalam beberapa riwayat. Imam Baqir As bersabda,

    “Sedekah akan menjauhkan 70 musibah dan juga kematian buruk dari manusia karena orang yang bersedekah sekali-kali tidak akan mati dengan kematian buruk.”

Hikmah yang paling saya rasakan adalah apa yang Allah berikan kepada kita hanyalah titipan sementara dan disana ada hak orang lain yang harus kita bagikan, Allah sudah menetapkan untuk hanya memberi 2,5% dari rezeki tersebut untuk kita infakkan dan itu jumlah yang kecil serta tidak akan mengurangi apapun yang kita miliki, malah Allah akan melipatgandakan rezeki tersebut