Apa hambatan utama dalam pengembangan pembesaran abalon?

image

saat ini produksi abalon masih didominasi dari hasil penangkapan di alam dan hanya sebagian kecil yang dihasilkan dari kegiatan budidaya (Gordon & Cook, 2004). Di Indonesia produksi abalon masih mengandalkan tangkapan dari alam, Hal ini akan mengakibatkan populasi abalon di alam dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Hambatan utama dalam pengembangan pembesaran abalon di antaranya adalah ketersediaan data kesesuaian pakan. Penggunaan pakan alami mempunyai kelemahan yaitu jumlah dan bergantung pada musim, sedangkan pakan buatan dapat disusun berdasarkan kebutuhan hewan yang dibudidayakan. Pakan benih abalon harus mengandung gizi yang dibutuhkan berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Mengacu pada keberhasilan dan permasalahan di atas maka pengembangan pakan untuk benih abalon perlu dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi perkembangan budidaya abalon dan untuk menekan kematian abalon dalam pembesaran.
Dalam pemeliharaan pada stadia larva umumnya abalon memakan diatom bentik seperti Nitzschia sp., Navicula sp., Amphora sp., Cocconeis sp., Rizosolenia sp. sedangkan ukuran yuwana sampai dewasa memakan makroalga (seaweed) yang terbagi atas tiga jenis, yaitu alga coklat (Laminaria), alga hijau (Ulva sp.), dan alga merah (Gracilaria sp.). Alga merah adalah jenis pakan alami yang dilaporkan baik bagi induk abalon H. asinina (Singhagraiwan et al., 1992), dan abalon H. squamata (Susanto et al., 2007). Namun juga diketahui bahwa abalon sangat menyukai jenis alga hijau yang bertekstur lunak seperti Ulva sp., sedangkan alga coklat di antaranya Sargassum sp. dilaporkan kaya akan kandungan asam lemak tak jenuh (Chen & Chen, 2000; Rusdi et al., 2009). Ketersediaan makanan bagi abalon yang baru memasuki masa post larva adalah penting, karena hal ini berkaitan dengan sintasannya (Takami et al., 2000 dalam Octaviany, 2007). Laju pertumbuhan pada fase hidup awal abalon bergantung pada ketersediaan makanan dan kemampuan masing-masing individu dalam memanfaatkan makanan yang tersedia.