Apa fungsi vitamin A pada tubuh manusia?

Salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh adalah vitamin, yang salah satunya adalah vitamin A.
Apa fungsi vitamin A pada tubuh manusia?

Beberapa fungsi vitamin A antara lain :

a. Menjaga kesehatan mata

Fungsi vitamin di dalam menjaga kesehatan mata terutama pada retina. Retina manusia mempunyai dua macam sel penerima (receptor), yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang gunanya untuk melihat pada malam hari (keadaan gelap) dan sel kerucut digunakan untuk melihat pada sing hari (keadaan terang).

Hewan yang hanya dapat melihat pada siang hari seperti burung merpati hanya mempunyai sel kerucut, sedangkan hewan yang hanya dapat melihat pada malam hari seperti burung hantu hanya mempunyai sel batang.

Apabila hanya sel batang yang dipunyai, maka tidak dapat melihat warna. Sel-sel batang mengandung rodopsin. Pada saat rodopsin terkena rangsangan cahaya (diserta dengan proses melihat), maka rodopsin menjadi pucat warnanya dan dibentuk opsin yaitu suatu protein dan trans retinal.

Oleh enzim retinal isomerase akan diubah menjadi cis-retinal, yaitu pada saat cahaya kurang terang. Demikian secara terus menerus terjadi reaksi oksidasi reduksi sehinga mata dapat melihat baik dalam keadaan terang maupun dalam keadaan kurang terang.

b. Untuk pertumbuhan
Vitamin diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi

c. Untuk mencegah infeksi

Vitamin A melindungi kesehatan sel epitel sehingga dapat dipakai untuk mencegah infeksi.

Rekomendasi asupan:
Di Amerika Serikat, asupan harian yang dianjurkan untuk vitamin A adalah 0,9 mg untuk laki-laki dan 0,7 mg untuk wanita. Selama menyusui dianjurkan tambahan 0,4-0,5 mg. Konversi provitamin A karotenoid menjadi 1 mg vitamin A (retinol) memerlukan konsumsi: 2 mg beta-karoten dari suplemen; 12 mg betakaroten dari diet; 24 mg provitamin A karotenoid lainnya (misal alpha-karoten) dari diet.

Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan beberapa gangguan terhadap kesehatan tubuh, antara lain (Depkes RI, 2005) :

  • Hemeralopia atau rabun ayam, rabun senja;

  • Frinoderma, pembentukan epitel kulit tangan dan kaki terganggu, sehingga kulit tangan dan / atau tampak bersisik;

  • Perdarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru;

  • Kerusakan pada kornea dengan menimbulkan bintik, seroftalmin (kornea mengering), dan akhirnya kerotik;

  • Terhentinya proses pertumbuhan;

  • Terganggunya pertumbuhan bayi