Apa fungsi garis dalam fotografi yang Anda ketahui?

Apa fungsi garis dalam fotografi yang Anda ketahui ?

1 Like

Elemen garis mungkin adalah elemen yang paling banyak dan paling mudah ditemukan pada saat pemotretan. Kemanapun mata melihat, garis bisa ditemukan. Sebagai contoh keramik pada lantai, jika diperhatikan akan sangat jelas terlihat mengandung elemen garis. Selain itu elemen garis juga terdapat pada garis horizon sebagai pemisah antara langit dan bumi, bentuk dari gedung atau pepohonan yang menjulang ke atas juga bisa dianggap sebgai elemen garis. Pada sebuah karya foto, garis mempunyai banyak kegunaan. Garis mempunyai kemampuan untuk memisahkan juga menyatukan atau bisa juga digunakan untuk memberi aksen pada bagian tertentu dari sebuah komposisi, bahkan jika komposisi dari garis tersebut cukup menarik, maka garis itu bisa menjadi topik visual dari foto.

Secara umum garis yang digunakan sebagai elemen penunjang pada sebuah karya foto harus memenuhi semua atau salah satu dari tiga fungsi ini, pertama ia harus bisa membantu mengarahkan mata pemirsa menuju objek utama, kemudian bisa berfungsi sebagai elemen penghias dan terakhir bisa menginduksi emosi ke dalam sebuah gambar.

Referensi

Felix, John. 2011. Penggunaan Elemen Visual Garis dalam Fotografi. Jurnal Humaniora. Vol.2 (1) : 48-57.

Beberapa jenis garis secara garis besar:

  1. Garis horizontal, lapisan-lapisan garis horizontal dapat memberikan ritme pada foto. contonya saja ombak-ombak yang menerjang di pantai, ritme garis-garis itu bisa menjadi subjek tersendiri.

  2. Garis vertikal, kombinasi garis vertikal dengan garis horizontal untuk membentuk gambar yang bagus. ketika membayangkan garis vertikal, yang terbayang adalah pohon. jika ingin mendapatkan kesan tinggi dan kuat pada gambar maka menggunakan garis vertikal.

  3. Garis diagonal, tidak stabil, selalu bergerak atau dinamik. hindari membagi ruangan menjadi dua bagian saat memainkan garis diagonal dari satu sudut ke sudut lainnya.

Garis dapat terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar, yang penting gambar itu menjadi dinamis.

Memanfaatkan Elemen Garis dalam Fotografi

Memanfaatkan elemen garis dalam fotografi membutuhkan latihan yang sering dan waktu yang lama, tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan. Seorang fotografer haruslah jeli dalam melihat lingkungan sekitar agar dapat menghasilkan foto yang mempunyai elemen garis.

Agar dapat membuat foto berunsur garis yang baik dan benar, maka seorang fotografer harus memperhatikan jenis-jenis garis yang telah disebutkan sebelumnya diatas.

Garis Horizontal

Dari tiga jenis garis tersebut salah satunya adalah garis horizontal. Garis horizontal sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Dalam Fotografi, kita dapat menemukan garis horizontal di batas antara langit dengan tanah dalam foto lanskap ataupun contoh lainnya kita dapat menemukan elemen garis di garis tangga bangunan, dan lain-lain.

Garis Vertikal

Jenis garis lain adalah garis vertikal. Sama halnya dengan garis horizontal, garis vertikal pun sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Pembuatan foto yang mengandung unsur garis vertikal tergantung bagaimana seorang fotografer jeli melihat objek yang akan diambil. Teknik dalam pengambilan foto garis vertikal yaitu dengan cara memegang kamera dengan format portrait, dengan begitu kesan penekanan garis vertikalnya akan lebih terasa.

Garis Diagonal

Yang terakhir adalah jenis garis diagonal. Dalam fotografi garis diagonal dapat menjadi point of interest foto karena mereka bersinggungan sehingga memberikan kesan kedalaman pada foto. Menurut penelitian tentang bagaimana seseorang melihat gambar, bahwa biasanya secara alami akan melihat gambar dari arah kiri ke kanan, jadi sebuah foto yang memiliki unsur garis diagonal yang bermula dari sisi kiri bawah dan bergerak ke arah kanan atas gambar bisa sangat membantu seorang fotografer dalam pengaturan komposisi fotonya.

Sumber

Garis - Fotografiana

Garis

Memotret garis mungkin bukan hal yang dianggap menarik bagi sebagian besar orang. Namun tanpa disadari, hampir di setiap karya foto yang dihasilkan mengandung garis, sebut saja sebagai contoh seseorang melakukan pemotretan dengan latar belakang pepohonan di hutan pinus. Sebenarnya dalam foto dengan latar belakang hutan itu terdapat banyak pohon yang jika bentuk pohon itu disederhanakan akan didapat garis-garis yang menjulang ke atas, baik itu garis lurus ataupun zig-zag. Sebagai contoh selanjutnya, kita akan menganalisa di bawah ini. Dalam gambar tersebut kita akan melihat banyak sekali elemen garis yang terdapat dalam lokasi pemotretan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, foto ini merupakan foto yang diambil di lingkungan yang tidak terkontrol. Dengan kondisi ini maka fotografer hanya bisa mengolah dengan cara mengkomposisikan seluruh elemen visual yang ada di tempat itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan foto yang terlihat menarik. Objek utama dari foto ini adalah menara eiffel, namun jika kita perhatikan lingkungan sekitar yang masuk dalam frame foto ini banyak mengandung elemen garis seperti pada jalanan, tembok. Ini adalah contoh dimana elemen garis bisa di temukan di hampir setiap tempat pemotretan dan juga hadir pada hampir setiap foto yang dibuat.

garis fotografi

Apa itu garis? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, garis adalah coretan panjang (lurus, bengkok, atau lengkung). Secara sederhana, garis adalah bentuk yang mempunyai sisi lebih panjang dari pada sisi lebarnya. Dalam karya lukis atau karya foto, garis ini bisa terlihat nyata atau hanya tersirat (garis imajiner), seperti ketika mata menghubungkan sekelompok titik yang yang tersusun berurutan dan memanjang. Contoh nyata dari garis imajiner adalah pada saat mata melihat rasi bintang. Rasi bintang mendapatkan namanya sebagian besar dari kegiatan manusia menghubungkan titik-titik bintang di langit menjadi garis dengan bentuk tertentu, kemudian saat bentuk itu tercipta otak manusia akan menginterpretasikannya kedalam bentuk terdekat yang dikenal.

Secara umum, garis dapat dikelompokan menurut bentuknya ke dalam beberapa kategori. Kategori tersebut adalah: horizontal line, vertical line, diagonal line , dan curved line . Menurut beberapa teori, setiap kategori garis di atas mempunyai efek psikologis pada saat di tampilkan pada suatu gambar. Umumnya efek psikologis yang ditampilkan oleh setiap garis dalah sebagai berikut:

  • Horizontal line , mempunyai efek yang mencerminkan ketenangan serta stabilitas. Garis horizontal sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Dalam Fotografi, kita dapat menemukan garis horizontal di batas antara langit dengan tanah dalam foto lanskap ataupun contoh lainnya kita dapat menemukan elemen garis di garis tangga bangunan, dan lain-lain.
  • Vertical line , jenis garis ini mempunyai efek yang mencerminkan kekuatan dan kesan kokoh, yang bisa dianalisa. Garis vertikal pun sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Pembuatan foto yang mengandung unsur garis vertikal tergantung bagaimana seorang fotografer jeli melihat objek yang akan diambil. Teknik dalam pengambilan foto garis vertikal yaitu dengan cara memegang kamera dengan format portrait, dengan begitu kesan penekanan garis vertikalnya akan lebih terasa.
  • Jenis garis diagonal line , jika digunakan dengan tepat akan memberikan kesan gerak, dinamis dan aktifitas. Dalam fotografi garis diagonal dapat menjadi point of interest foto karena mereka bersinggungan sehingga memberikan kesan kedalaman pada foto. Menurut penelitian tentang bagaimana seseorang melihat gambar, bahwa biasanya secara alami akan melihat gambar dari arah kiri ke kanan, jadi sebuah foto yang memiliki unsur garis diagonal yang bermula dari sisi kiri bawah dan bergerak ke arah kanan atas gambar bisa sangat membantu seorang fotografer dalam pengaturan komposisi fotonya.
  • Garis berjenis curved line adalah garis yang berbelok namun tidak patah membentuk sudur tajam. Tipe garis ini hanya berbelok dengan melengkung. Bisa hanya berbelok ke satu arah atau bisa juga berbelok ke dua arah seperti huruf S, Curved line secara psikologis dianggap mampu menginduksi perasaan anggun, gemulai dan kesan lambat. Dalam penerapannya objek yang bisa dianggap sebagai curved line adalah sungai yang alirannya membentuk huruf S atau garis pantai yang berbelok. Selain itu bentuk curved line juga bisa didapat dari kontur objek seperti gitar atau bahkan tubuh manusia.

Fungsi Garis dalam Karya Fotografi

Elemen garis mungkin adalah elemen yang paling banyak dan paling mudah ditemukan pada saat pemotretan. Kemanapun mata melihat, garis bisa ditemukan. Sebagai contoh keramik pada lantai, jika diperhatikan akan sangat jelas terlihat mengandung elemen garis. Selain itu elemen garis juga terdapat pada garis horizon sebagai pemisah antara langit dan bumi, bentuk dari gedung atau pepohonan yang menjulang ke atas juga bisa dianggap sebgai elemen garis. Pada sebuah karya foto, garis mempunyai banyak kegunaan. Garis mempunyai kemampuan untuk memisahkan juga menyatukan atau bisa juga digunakan untuk memberi aksen pada bagian tertentu dari sebuah komposisi, bahkan jika komposisi dari garis tersebut cukup menarik, maka garis itu bisa menjadi topik visual dari foto.

Secara umum garis yang digunakan sebagai elemen penunjang pada sebuah karya foto harus memenuhi semua atau salah satu dari tiga fungsi ini, pertama ia harus bisa membantu mengarahkan mata pemirsa menuju objek utama, kemudian bisa berfungsi sebagai elemen penghias dan terakhir bisa menginduksi emosi ke dalam sebuah gambar.

Sumbe: