Apa fungsi dari Penggunaan Alih Kode?

bubbles%20languages

Penggunaan alih kode sudah umum digunakan oleh masyarakat multilingual. Namun, apa fungsi dari Penggunaan Alih Kode tersebut?

Koziol (2000), menyebutkan bahwa ada beberapa fungsi alih kode yang digunakan oleh masyarakat multilingual, yaitu:

1. Personalization
Personalization muncul saat kode yang tersisip beralih menjadi kode yang lebih nyaman untuk didengar. Pengguna yang bilingual biasanya menggunakan alih kode untuk membuat pendengar atau lawan bicara dapat lebih terlibat dalam suatu percakapan.

Contoh : aku senang kau datang, how are you?

Dari contoh di atas, alih kode yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Dari contoh fungsi Personalization di atas dapat kita lihat jika fungsi dari Personalization untuk membuat satu komunikasi menjadi lebih akrab dengan menggunakan bahasa asal serta membuat orang yang berkomunikasi lebih terlibat dalam suatu pembicaraan.

2. Reiteration
Reiteration dapat terjadi saat seseorang pembicara mengulangi suatu kalimat yang sama yang telah diucapkan untuk lebih menekankan makna dari kalimat tersebut.

Contoh: That’s just not fair, ga adill!

Contoh Reiteration di atas menjelaskan bahawa fungsi ini untuk menekankan serta menjelaskan suatu kalimat atau Frasa yang dikatakan dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai pertama dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua agar percakapan dengan lawan bicara difahami dan mengerti jika pengulangan kelimat ini untuk menekankan dan menegaskan suatu maksud kalimat tersebut.

3. Subtitutions
Fungsi dari jenis ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih mengenai suatu kata benda. Di awal kalimat biasanya pembicara mendeskripsikan wujudnya terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ciri-ciri dari suatu kata benda yang dimaksud.

Contoh: Toni, anakku, is the boy with the red jacket.

Sesuai contoh di atas fungsi Subtitutions dalam alih kode ialah menggambarkan sesuatu di awal kalimat lalu memberikan ciri-ciri dari suatu benda atau hal tersebut. Dalam contoh di atas deskripsi atau gambaran dengan Bahasa Indonesia Toni, anakku dan ciri-ciri yang dijelaskan dalam Bahasa Inggris adalah The boy with the red jacket.

4. Emphasis

Emphasis adalah salah satu fungsi dari alih kode yang berfungsi untuk menekankan suatu pernyataan yang diucapkan oleh seseorang.

Contoh: Para Hispaniks tidaklah penting bagi para polisi, except in this election.

fungsi alih kode diatas adalah menekankan suatu pernyataan untuk dapat lebih terdengar tegas dan alih kode berlangsung dalam Bahasa Inggris yaitu except in this election.

5. Clarification
Fungsi dari clarification terjadi pada saat seorang pembicara ingin lebih menekankan apa yang dia maksud dengan menjelaskan secara singkat namun padat.

Contoh:

A: what do you want ?

B: towel, toothbrush, shampoo.

A: what ?

B: handuk, sikat gigi, sampo.

Contoh fungsi alih kode di atas menerangkan bahwa Clarification digunakan ketika lawan bicara belum mengerti dengan jelas dan penutur menggunakan alih kode untuk memperjelas maksud dari pembicaraan dengan alih kode dari Bahasa Inggris dan Clarification atau klarifikasi ke Bahasa Indonesia yaitu towel, toothbrush, shampoo dan Clarification (klarifikasi) handuk, sikat gigi, sampo.

6. Objectivization
Lawan dari personalization , fungsi jenis ini terjadi pada saat seorang pembicara menolak untuk mendengarkan lawan bicaranya berargumen.

Contoh:
Mother : this semester, just try to do better.
Daughter : I’m already trying, pero es difficult. Mis amigos (saya sudah mencoba, tapi sangant sulit. Temanku-)
Mother: don’t bring your friends into this.

Dapat kita lihat dari contoh diatas fungsi alih kode Objectivization terjadi saat seorang pembicara menolak untuk mendengarkan lawan bicaranya berargumen. Dalam contoh ini digunakan alih kode dalam bahasa Amerika Latin yaitu pero es difficult. Mis amigos .

7. Untraslatability
Digunakan saat tidak adanya suatu padanan kata, frasa, klausa atau kalimat yang tepat untuk dapat mengungkapkan apa yang dimaksud.

Contoh:
“in la cultura chicana,there is what we call compadzrago, but that is missing in Americans.”
*(Di dalam kultur chicana ,ada yang disebut compadrazgo , tetapi hilang pada orang-orang amerika)

Contoh fungsi alih kode di atas menjelaskan bahwa Untraslatability adalah fungsi untuk menggunakan bahasa ke dua dalam pembicaraan atau menggunakan bahasa ke dua karena tidak ada padanannya pada bahasa pertama. Jika di Bahasa Indonesia banyak sekali padanan Bahasa Inggris yang sulit atau asing dalam Bahasa Indonesia contohnya seperti surplus, polling, straight jab , dan uppercut . Jadi fungsi dari Untraslatability ialah menggunakan alih kode karena tidak ada padanannya dalam bahasa pertama.

8. Mitigating Message
Fungsi ini terjadi pada saat pembicara menggunakan bahasa lain untuk membuat pernyataan yang dimaksud terdengar lebih sopan dan tidak menyinggung.

Contoh: Can we eat in el cuarto con la television? Limpearemoss leugo.
(bisakah kita makan di ruang televisi? Kita akan bersihkan setelahnya.)

Fungsi alih kode diatas bertujuan untuk membuat pembicaraan terdengar lebih sopan yaitu Can we eat in kalimat yang digunakan agar tidak menyinggung dan agar terdengar lebih sopan.

9. Interjection
Pembicara menggunakan interjections dalam suatu pernyataan yang bukan tergolong ke dalam suatu percakapan. Hal ini dilakukan hanya untuk menarik perhatian atau mempengaruhi lawan bicara.

Contoh: Tidur, it’s your time to sleep!!!
(Tidur, waktunya kamu untuk tidur!!!)

Dalam contoh di atas, “tidur” mempunyai fungsi alih kode Interjection karena kata ini digunakan untuk menarik atau memberikan perhatian lebih kepada lawan bicara agar lawan bicara lebih memperhatikan.

10. Paranthesis
Fungsi alih kode ini terjadi saat sebelumnya telah terjadi suatu percakapan antara pembicara dan lawan bicara yang membicarakan tentang suatu hal.

Contoh: do you know the paper - (yang saya simpan di ats meja)- it’s gone .

Kita bisa lihat dari contoh alih kode diatas do you know the paper - it’s gone . Terlihat jika sebelum percakapan ini telah ada percakapan sebelumnya tentang Paper yang di simpan di ats meja.

11. Aggravating Message
Sebaliknya dari mitigating message, jenis ini menekankan sesuatu yang dimaksud dengan menunjukkannya secara detil namun padat.

Contoh: Dientes, cara, pajamas … move it!
(sikat gigi, cuci muka, pakai piyama … cepat lakukan!)

Fungsi alih kode ini sangatlah jelas karena memberikan pesan yang langsung kepada awan berbicara agar melakukan sesuatu yang diperintahkan dalam contoh ini alih kode yang berlangsung dalam Bahasa Inggris, yaitu move it!.

12. Quotation
Fungsi Jenis alih kode yang terakhir ini digunakan saat seseorang menceritakan kembali apa yang orang lain katakan.

Contoh: “put the glass down! ” katanya.

Dari fungsi alih kode di atas, Quotation digunakan untuk mengutip perkataan orang atau menggunakan istilah istilah yang sering digunakan contoh lain dari Quotation seperti take and give istilah yang sering orang pakai dalam percakapan.

13. Designation
Designation digunakan untuk menyatakan pesan kepada orang tertentu diantara beberapa nama sapaan. Selain itu, beberapa orang juga akan mengalihkan kode untuk menunjukan seseorang dalam cara yang negatif.

Contoh: “Hey, Chica, where have you been?”
(Hey, girl, where have you been?”

14. Topic Shift
Topic shift terjadi tepat pada saat dari topik itu sendiri (Koziol, 2000). Sejalan dengan Koziol, Baker (2001) berpendapat jika topic shift berlangsung biasanya ketika topic tertentu sedang dibicarakan. Topic shift digunakan ketika pembicara dan lawan bicara focus membicarakan satu hal.