Apa fungsi asam absisat pada tanaman?

salah satu zat pengatur yang ada di dalam tumbuhan adalah asam absisat.
Apa fungsi asam absisat pada tanaman?

Dahulu hormon asam absisat dianggap hanya bersifat menghambat, tetapi kemudian diketahui mampu juga memacu pertumbuhan.

ABA disintesis dari asam mevalonat di akar dan daun dewasa sebagai rekaksi terhadap cekaman air. Biji mengandung banyak ABA, mungkin berasal dari daun atau disintesis di situ juga.
ABA ditransport dari akar melalui xilem dan dari daun melalui floem, sehingga dapat terjadi peredaran ABA antara akar dan pucuk.

Peran fisiologi ABA antara lain:

  1. Penutupan stomata. Kalau kurang air, kadar ABA meningkat, menyebabkan menutupnya stomata.
  2. Menginduksi sintesis protein cadangan di dalam biji.
  3. ABA meniadakan efek giberelin pada sintesis a-amylase di biji serealia yang sedang berkecambah.
  4. Berperan menginduksi dormansi pada biji
  5. Terlibat dalam mekanisme pertahanan terhadap serangan serangga.

Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, Asam Absisat (ABA) yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada kambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder.

ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.

Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.

###Peranan Asam Absisat (ABA)

####1. Dormansi Biji

Dormansi biji, mempunyai nilai kelangsungan hidup yang besar; karena dia menjamin bahwa biji akan berkecambah; hanya apabila ada kondisi yang optimal dari : cahaya, temperatur, dan kelembaban.

Apa yang mencegah biji yang disebarkan pada musim gugur untuk segera berkecambah lalu mati hanya karena adanya musim dingin. Mekanisme apa yang menjamin bahwa biji tertentu berkecambah pada musim semi?. Apa yang mencegah biji berkecambah di dalam keadaan gelap, ataupun kelembaban yang tinggi di dalam biji.

Jawabannya adalah ABA. Level ABA akan bertambah 100 kali lipat selama pematangan biji. Level ABA yang tinggi dalam pematangan biji ini, akan menghambat perkecambahan, dan menginduksi produksi protein khusus, yang membantu biji untuk menahan dehidrasi yang ekstrim yang mengiringi pematangan.

Banyak tipe biji yang dorman, akan berkecambah ketika ABA pada biji tersebut dihilangkan, atau dinonaktifkan, dengan beberapa cara. Biji beberapa tumbuhan gurun, akan pecah dormansinya, apabila terjadi hujan yang lebat yang akan mencuci ABA dari biji.

Biji lainnya membutuhkan cahaya ataupun membutuhkan keterbukaan yang lebih lama terhadap temperatur dingin untuk memicu tidak aktifnya ABA. Sering kali rasio ABA-gibberellin menentukan; apakah biji itu akan tetap dorman atau akan berkecambah. Penambahan ABA ke dalam biji yang sedianya berkecambah, akan kembali menjadikan dalam kondisi dorman.

Mutan jagung, yang mempunyai biji yang sudah berkecambah saat masih pada tongkolnya, tidak mempunyai faktor transkripsi fungsional yang diperlukan oleh ABA untuk menginduksi ekspresi gen tertentu (Gambar Perkecambahan Sebelum Waktunya pada Biji Jagung Mutan).

Gambar Perkecambahan Sebelum Waktunya pada Biji Jagung Mutan

Keterangan Gambar Perkecambahan Sebelum Waktunya pada Biji Jagung Mutan:

Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir, dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.

####2. Cekaman Kekeringan

ABA, adalah sinyal internal utama, yang memungkinkan tumbuhan, untuk menahan kekeringan. Apabila suatu tumbuhan memulai layu, maka ABA berakumulasi di dalam daun, dan menyebabkan stomata menutup dengan cepat, untuk mengurangi transpirasi, dan mencegah kehilangan air berikutnya.

ABA, melalui pengaruhnya terhadap mesenjer ke-2, yaitu terhadap Ca (kalsium), menyebabkan peningkatan pembukaan saluran K (kalium) sebelah luar secara langsung di dalam membran plasma sel penutup. Hal ini mendorong kehilangan kalium dalam bentuk massif darinya, yang jika disertai dengan kehilangan air secara osmotis akan mendorong pengurangan turgor sel penutup yang mengecilkan celah stomata.

Dalam beberapa kasus, kekurangan air terlebih dahulu akan mencekam sistem perakaran sebelum mencekam sistem tajuk. ABA akan ditransportasi dari akar ke daun, yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini (early warning system). Mutan ‘Wilty’ yang mengalami kelayuan, yang biasanya mudah untuk layu, dalam beberapa kasus disebabkan karena kekurangan produksi ABAnya.