Apa filosofi dari Manajemen Kualitas atau Plan Quality Management?

Perencanaan kualitas sangat penting dalam manajemen proyek untuk memastikan bahwa semuanya sudah terencana sebelum proyek dilaksanakan. Adapun beberapa orang ahli yang sudah lama berkecimbung di bidang ini yang memberikan kontribusi dalam perkembangan kualitas. Tiga orang ahli yang terkenal dalam pengembangan filosofi kualitas antara lain W. Edwards Deming, Philip B.Crosby, dan Joseph M. Juran yang memberikan pendapat sendiri dalam mengembangkan filosofinya.

Apa isi dari filosofi yang mereka kemukakan tersebut?

Ada beberapa orang ahli yang mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan kualitas. Tiga orang ahli yang sangat terkenal dalam pengembangan filosofi kualitas antara lain W. Edwards Deming, Philip B. Crosby, dan Joseph M. Juran. Masing-masing dari mereka mempunyai pendapat sendiri dalam mengembangkan filosofinya.

1. W. Edwards Deming

Deming (1982) terkenal dengan filosofinya yang disebut sebagai Deming‟s 14 Points (Pike dan Barnes, 1996). Deming‟s 14 Points tersebut berisi:

  • Rumuskan dan umumkan kepada semua karyawan, maksud dan tujuan organisasi.
  • Mempelajari dan melaksanakan filosofi baru, baik oleh manajer maupun karyawan.
  • Memahami tujuan inspeksi, yaitu untuk memperbaiki proses dan mengurangi biaya.
  • Mengakhiri praktek bisnis yang menggunakan penghargaan berdasarkan angka atau uang saja.
  • Memperbaiki secara konstan dan terus-menerus, kapan pun sistem produksi dan pelayanan.
  • Membudayakan atau melembagakan pendidikan dan pelatihan.
  • Mengajarkan dan melembagakan kepemimpinan.
  • Menjauhkan rasa ketakutan, ciptakan kepercayaan, ciptakan iklim yang mendukung inovasi.
  • Mengoptimalkan tujuan perusahaan, tim, atau kelompok.
  • Menghilangkan desakan atau tekanan-tekanan yang menghambat perkembangan karyawan.
  • Menghilangkan kuota berdasarkan angka-angka, tetapi secara terus-menerus melembagakan metode perbaikan. Menghilangkan manajemen berdasarkan sasaran (management by objective), tetapi mempelajari kemampuan proses dan bagaimana memperbaikinya.
  • Menghilangkan hambatan yang membuat karyawan tidak merasa bangga akan pekerjaan atau tugasnya.
  • Mendukung pendidikan dan perbaikan atau peningkatan prestasi setiap orang.
  • Melaksanakan tindakan atau kegiatan untuk mencapai semua tujuan atau sasaran itu.

Deming memang sangat dikenal dengan filosofi manajemennya, dan banyak diadopsi oleh beberapa konsep manajemen secara umum. Bahkan dalam filosofi organisasi belajar, konsep dan filosofi tersebut juga berkembang luas. Deming juga sering dikenal dengan konsep Plan - Do - Check - Action, yang dilaksanakan dalam continuous quality improvement dan diadopsi oleh berbagai macam organisasi, baik manufaktur maupun jasa.

2. Philip B. Crosby
Ahli manajemen kualitas yang kedua ini, menyatakan bahwa kualitas merupakan kesesuaian dengan syarat atau spesifikasi yang didasarkan pada kebutuhan pelanggan. Ia juga memperkenalkan empat hal penting dalam manajemen kualitas. Crosby (1979) memperkenalkan keempat hal penting dalam manajemen kualitas (Pike dan Barnes, 1996). Keempat fungsi tersebut adalah :

  • Definisi kualitas: Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan.
  • Sistem pencapaian kualitas: merupakan pendekatan rasional untuk mencegah cacat atau kesalahan.
  • Standar kinerja: standar kinerja perusahaan atau organisasi yang mempunyai orientasi kualitas adalah tidak ada kesalahan (zero defect).
  • Pengukuran: pengukuran kinerja yang digunakan adalah biaya kualitas. Dalam kenyataannya, Crosby menekankan biaya kualitas seperti biaya pembuangan dan pengerjaan ulang terhadap produk yang cacat, biaya persediaan, biaya inspeksi dan pengujian.

Selain keempat hal penting tersebut, Crosby (1979) memperkenalkan 14 langkah perbaikan kualitas yang disebut dengan fourteen-step plan for quality improvement (Pike dan Barnes, 1996). Keempat belas langkah tersebut adalah:

  • Komitmen manajemen.
  • Tim perbaikan kualitas.
  • Pengukuran kualitas.
  • Biaya evaluasi kualitas.
  • Kesadaran kualitas.
  • Tindakan koreksi.
  • Dewan yang bersifat sementara atau insidental untuk program pencegahan cacat (zero defect).
  • Pelatihan bagi supervisi.
  • Hari-hari yang bebas cacat (zero defect day).
  • Menyusun sasaran atau tujuan.
  • Kesalahan menyebabkan adanya perubahan.
  • Pengenalan.
  • Dewan kualitas.
  • Kerjakan semua itu secara berulang.

Konsep dari Crosby tersebut juga menggunakan perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan sebagai konsep atau filosofi dasarnya.

3. Joseph M. Juran, Ph.D
Ahli manajemen kualitas yang ketiga, Juran (1962) memperkenalkan tiga proses kualitas (Pike dan Barnes, 1996). Ketiga proses kualitas tersebut meliputi:

a. Perencanaan kualitas (quality planning), terdiri dari:

  1. Identifikasi pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
  2. Menentukan kebutuhan pelanggan.
  3. Mengembangkan karakteristik produk yang merupakan tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan.
  4. Menyusun sasaran kualitas yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemasok sehingga dapat meminimalkan biaya.
  5. Mengembangkan proses yang dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan karakteristik tertentu.
  6. Memperbaiki atau meningkatkan kemampuan proses.

b. Pengendalian kualitas (quality control) terdiri :

  1. Memilih subjek atau dasar pengendalian.
  2. Memilih unit-unit pengukuran.
  3. Menyusun pengukuran.
  4. Menyusun standar kinerja.
  5. Mengukur kinerja yang sesungguhnya.
  6. Menginterpretasikan perbedaan antara standar dengan data nyata.
  7. Mengambil tindakan atas perbedaan tersebut.

c. Perbaikan atau peningkatan kualitas (quality improvement) terdiri dari:

  1. Peningkatan kebutuhan untuk mengadakan perbaikan.
  2. Mengidentifikasi proyek-proyek perbaikan khusus.
  3. Mengorganisir proyek.
  4. Mengorganisir untuk mendiagnosis penyebab kesalahan.
  5. Menemukan penyebab kesalahan.
  6. Mengadakan perbaikan-perbaikan.
  7. Proses yang telah diperbaiki ada dalam kondisi operasional yang efektif.
  8. Menyediakan pengendalian untuk mempertahankan perbaikan atau peningkatan yang telah dicapai.

sumber :