Apa efek marketing politik terhadap masyarakat kritis?

image
marketing politik

Marketing Politik sama dengan marketing lainnya yang menjual sesuatu. Marketing politik menjual visi, misi, program kerja dan kebijakan.

Apakah marketing politik belum dilakukan di Indonesia? Jawabannya adalah TIDAK. Indonesia bahkan sudah gencar melakukan marketing politik terutama saat-saat menjelang PILKADA ataupun PILPRES. Marketing Politik tidak menentukan kemenangan partai politik atau kandidat presiden {O’Shaughnessy,2001). Marketing politik hanyalah sebuah metode dan peralatan bagi partai politik atau calon presiden untuk melakukan pendekatan kepada publik.

Kebanyakan negara berkembang, peran dan fungsi politik dilakukan oleh sekelompok kecil elite politik. Karena itu, seringkali mekanisme politiknya sangat ditentukan oleh dinamisitas elite-elite politik. mobilisasi massa digerakkan oleh elite-elite politik. Hal ini yang terjadi saat kampanye dimana banyak panggung-panggung konser dll untuk menjual atau menggiring calon pemilih dengan hiburan-hiburan yang diberikan.

Fungsi marketing bukan hanya untuk mempromosikan tokoh-tokoh politik semata. marketing politik juga berfungsi dalam pembelajaran politik kalangan bawah. bila suatu negara mennghendaki pemerintahan yang demokratis, niscaya diperlukan marketing politik. Tujuan utama interaksi sosial dalam suatu masyarakat adalah membuat suatu sistem yang dapat memberdayakan (enpowering) dan memampukan (enabling) masyarakat menjadi kitis. Kritis disini yaitu kritis dalam hal berpikir dan mengawal segala ebijakan dan apapun yang terjadi di lingkungan dan pemerintahan negara. Berikut Peran dan Fungsi dalam marketng politik dalam usaha menciptakan masyarakat yang kritis dalam dunia politik.

  1. Distribusi informasi politik marketing politik disini digunakan untuk menyebarkan informasi dan pengetahun bagi masyarat tentang partai politik dan juga informasi-informasi tentang kondisi dan harapan-harapan konstituen pun akan terbuka lebar. marketing politik berusaha meyakinkan pemilih bahwa suatu kandidat layak dipilih sesuai dengan latar belakang, visi, program kerja dan reputasi. Dengan begitu masyarakat bisa mengolah informasi dan belajar menentukan yang baik baginya untuk dipilih.

  2. Kesadaran Politik. Melalui proses edukasi politik, masyarakat akan semakin sadar akan hak dan kewajiban politik mereka. Pemberian dan penyediaan infromasi politik membuat masyarakat perlahan dan pasti menyadari apa yang seharusnya mereka lakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan. transformasi yang paling diharapkan dengan adanya marketing politik adalah perubahan paradigma.

Fungsi-fungsi positif inilah yang kemudian akan membuat masyarakat paham tentang perpolitikan yang baik dan buruk. Marketing politik yang baik akan memberikan informasi yang baik bukan menggiring opini masyarakat dengan menggunakan isu-isu sensitif seperti SARA (Suku, Agama, Ras, dan Golongan).

Sumber:

  • Firmansyah. 2008. Marketing Politik. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia