Apa dampak yang terjadi jika perusahaan mengabaikan risiko manajemen sumber daya manusia ?

Apa saja dampak-dampak yang dapat terjadi ketika Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Buruk? Apakah sebuah perusahaan dapat mengalami kebangkrutan seketika ketika tidak bisa menjaga aset sumber daya manusia yang dimiliki?

Salah satu faktor penting yang menjadi inti dari perusahaan adalah sumber daya manusia yang mumpuni. Tanpa adanya koordinasi antara sumber daya manusia yang ada, akan terjadi dampak-dampak buruk. Berikut ini adalah 5 dampak yang terjadi jika perusahaan mengabaikan risiko manajemen sumber daya manusia :

  1. Efektivitas dan Efisiensi Menurun Drastis
    Jika struktur organisasi saja sudah tidak jelas dan karyawan tidak dipekerjakan sesuai keahliannya, bagaimana bisa perusahaan memberikan performa yang efektif dan efisien? MSDM lah yang berperan dalam mengenali kompetensi setiap karyawan di perusahaan, mengingat bahwa mereka lah yang “membawa” mereka sejak proses rekrutmen. Jika dirasa ada kesalahan peletakan posisi, MSDM pulalah yang akan melakukan pengaturan atau penempatan ulang. Tujuannya tentu saja agar semua SDM di perusahaan dapat bekerja pada jabatan atau pekerjaan sesuai kemampuan demi memberi kontribusi maksimal bagi perusahan. Efektivitas dan efisiensi ini adalah risiko manajemen sumber daya manusia pertama yang mungkin Anda temui jika MSDM perusahaan buruk.

  2. Tidak Ada Struktur Organisasi yang Jelas
    Salah satu tugas paling dasar yang umumya dilakukan oleh tim MSDM adalah merancang struktur organisasi beserta tugas masing-masing pihak. Hal tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan karena tim MSDM harus melakukannya berdasarkan keterampilan dan kompetensi masing-masing karyawan. Dengan begitu, mereka bisa menempatkan karyawan di divisi yang tepat. Saat ini, mungkin Anda merasa telah menempatkan karyawan di tempat yang sesuai, tetapi benarkah demikian? Adanya struktur organisasi tertulis dari MSDM tentu akan sangat membantu Anda dalam memberikan pekerjaan kepada masing-masing karyawan. Sebaliknya, struktur organisasi yang buruk dapat menjadi risiko manajemen sumber daya manusia lain yang akan Anda hadapi.

  3. Pengeluaran Perusahaan Membengkak
    Sebuah perusahaan pasti memiliki alasan tertentu untuk merekrut karyawan baru. Namun, sebelum itu, tim MSDM pasti akan terlebih dulu melakukan perombakan di dalam SDM sesuai peraturan yang berlaku, misalnya melaksanakan promosi, pemindahan jabatan, pensiun, hingga memberhentikan karyawan lama. Dengan melakukan perombakan, biaya-biaya yang berhubungan dengan pengadaan karyawan pun dapat ditekan. Jika perombakan tersebut dilakukan dengan tepat, bukan tidak mungkin perusahaan tidak akan membutuhkan karyawan baru. Bayangkan jika MSDM Anda kacau. Kondisi finansial mungkin akan ikut terganggu karena harus berulang kali menutupi pengeluaran tidak terduga.

  4. Kesejahteraan Karyawan Akan Terganggu
    Umumnya, tim MSDM juga bertanggung jawab mengelola pemberian gaji dan bonus untuk karyawan. Tim MSDM jugalah yang akan dituju apabila karyawan memiliki pertanyaan seputar gaji dan bonus. Misalnya, seorang karyawan sakit dan tidak paham bagaimana asuransi kesehatan dari perusahaan bisa digunakan. Maka kemungkinan besar ia akan bertanya ke tim MSDM. Ketika ada karyawan yang tidak mendapat gaji dengan jumlah sesuai, ia juga pasti akan bertanya ke tim MSDM. Nah, apabila tidak ada MSDM yang baik dan karyawan merasa diabaikan, hal tersebut bisa menimbulkan efek negatif pada kesejahteraan karyawan sehingga kinerjanya pun menurun.

  5. Sistem Pengelolaan Masalah yang Kacau
    Merekrut karyawan baru berarti Anda juga harus siap dengan segenap risiko yang mengikutinya, mulai dari perbedaan pendapat hingga kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Tim MSDM lah yang bertanggung jawab menangani hal-hal tersebut. Cara penanganan MSDM dapat berpengaruh pada kondisi finansial, yang masih berhubungan dengan dampak pada poin nomor tiga. Misalnya, seorang karyawan melayangkan komplain tentang isu keselamatan karena ia baru saja mengalami kecelakaan kerja. Jika MSDM Anda buruk, bisa jadi karyawan tersebut akan menuntut perusahaan Anda.

Tahap akhir paling buruk dari sebuah perusahaan adalah pailit atau bangkrut. Tidak harmonisnya hubungan antara sumber daya manusia, perusahaan akan jatuh baik secara cepat maupun lambat.

Refrensi :