Apa dampak psikologis bagi korban Cyber Bullying?

korban Bullying

Bullying merupakan serangan berulang secara fisik, psikologis, sosial, ataupun verbal, yang dilakukan dalam posisi kekuatan yang secara situasional didefinisikan untuk keuntungan atau kepuasan mereka sendiri. Bullying merupakan bentuk awal dari perilaku agresif yaitu tingkah laku yang kasar. Bisa secara fisik, psikis, melalui kata-kata, atau pun kombinasi dari ketiganya.

Lantas dampak saja yang ditimbulkan dari cyber bullying?

Cyber Bullying merupakan suatu bentuk dari kekerasan non fisik yang dilakukan oleh orang -orang di dunia maya atau dunia cyber. Cyber Bullying adalah perlakuan kasar yang dilakukan satu atau sekelompok orang secara berulang dengan bantuan alat elektronik yang membuat targetnya kesulitan untuk membela diri.

Bentuknya bisa berupa tulisan, meme, gambar, atau video yang bertujuan untuk mempermalukan dan merendahkan harga diri serta martabat targetnya. Sangat umum terjadi pada media sosial seperti facebok, instagram, path, twitter dan lainnya. Kategori cyber bullying diberlakukan hanya jika korbannya adalah remaja yang berusia dibawah 18 tahun, yang belum dianggap dewasa dari segi hukum. Jika hal ini terjadi pada seseorang yang telah berusia 18 tahun keatas, maka hal itu akan disebut atau dikategorikan sebagai cyber crime, hate speech, atau cyber stalking.

Penyebab cyber bullying tidak memiliki faktor tunggal, melainkan berkembang dari berbagai hal yang kompleks, yang berasal dari akumulasi masalah di keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulan. Dendam, perasaan frustasi atau kemarahan terpendam, terlalu banyak waktu luang, pengangguran, iri hati, dan banyak lagi perasaan negatif yang dapat berkumpul dan mendorong keinginan untuk membully. Keinginan untuk dianggap atau berkuasa dalam lingkungannya juga dapat mendorong seseorang melakukan cyber bullying, karena kemudahan akses internet dapat menjadi jalan untuk menekan pihak lain kapan saja, hanya dengan bermodalkan telepon genggam.

Dampak Umum

Tidak ada orang yang mengalami cyber bullying akan lolos tanpa mengalami bekas-bekas bullying tersebut pada dirinya, baik secara emosional maupun secara psikologis, entah itu merupakan dampak yang besar ataupun kecil. Berikut ini ada beberapa dampak cyber bullying yang bisa terjadi:

  1. Dipermalukan
    Tujuan para pembully memang untuk membuat korbannya jatuh secara mental demi kesenangan diri mereka sendiri. Korban bullying akan merasa dipermalukan dalam waktu yang lama, bahkan mungkin seumur hidup, karena di dunia cyber semua materi yang dimasukkan dan berkaitan dengan bullying tersebut akan selalu ada dan mengusik sang korban. Untuk medekati korban bullying. Cobalah cara mendekati orang introvert dengan berbagai trik psikologis, dan mengetahui berbagai tahap perkembangan afektif anak usia dini.

  2. Stres dan Depresi
    Mengalami penghinaan dan tekanan terus menerus akan meningkatkan frekuensi perasaan sedih dan melakolis yang akan mengarah kepada terbentuknya stres dan depresi pada korban cyber bullying. Perasaan bahagia akan sulit dirasakan karena terkikis oleh berbagai kejadian buruk yang dialami. Jika perlu, korban bullying dapat melakukan terapi psikologi untuk depresi agar dapat mengatasinya.

  3. Kehilangan Rasa Percaya Diri
    Keyakinan terhadap diri sendiri perlahan akan menghilang ketika mengalami bullying. Image positif terhadap diri sendiri juga bisa terkikis dan membuat korban bullying memandang negatif dirinya sendiri. Merasa diri tidak berharga dan tidak pantas ditolong, dan berbagai pandangan serta perasaan negatif lainnya.

  4. Paranoid
    Cemas dan selalu merasa tidak aman adalah dampak lain dari cyber bullying. Para pelaku bully dapat kapan saja memasuki ruang pribadi korbannya melalui akses dari telepon genggam ataupun internet yang ada di komputer, sehingga korban bullying tidak pernah merasa benar benar dapt beristirahat dari teror tersebut. Paranoid merupakan salah satu dari macam – macam gangguan jiwa yang bisa terjadi pada manusia.

  5. Menjadi Pelakunya
    Seorang korban bisa saja menjadi pelaku untuk mempertahankan diri ataupun hanya sekedar meniru. Ia pasti tahu apa yang dapat dijadikan sasaran oleh para pelaku cyber bullying dan beralih meniru para pelakunya. Bisa saja dengan alasan agar dirinya dianggap kuat dan terhindar dari penindasan lebih lanjut, ataupun kehilangan nilai – nilai moralnya sendiri.

  6. Gangguan Kesehatan
    Kondisi fisik pun bisa juga terpengaruh oleh stres yang dirasakan akibat menjadi korban bullying. Penyakit – penyakit seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi atau gangguan pencernaan bisa diderita oleh para korban bullying. Bisa juga efeknya berupa ketahanan tubuh yang menurun sehingga mudah terkena penyakit flu, sakit kepala, dan lain sebagainya. Hal ini akan terjadi jika korban bullying tidak mencari cara menghilangkan beban pikiran dengan tepat.

  7. Prestasi yang Menurun
    Hilangnya minat dan konsentrasi terhadap pelajaran sekolah juga dapat menjadi salah satu dampak dari cyber bullying. Hal itu disebabkan karena sang korban terlalu fokus kepada bagaimana cara untuk mengakhiri rundungan yang ditujukan kepadanya, ataupun juga telah lelah dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitasnya sehari – hari.

  8. Melakukan tindakan Kriminal
    Sebagai bentuk pelampiasan akan bullying dan kekerasan sosial yang dialaminya, seseorang korban cyber bullying bisa jadi justru akan menjadi pelaku dari tindakan kriminal. Contohnya terlibat dalam perkelahian, kecanduan obat terlarang, menjadi seorang peminum, aksi vandalisme, dan banyak lagi.

  9. Menjadi Agresif
    Salah satu dampak lainnya adalah perubahan karakter. Lingkungan yang dipenuhi oleh orang – orang yang bertemperamen agresif secara tidak langsung akan turut memberi pengaruh ke alam bawah sadar seseorang hingga ia juga menjadi orang yang agresif perilakunya. Semua itu bisa terjadi sebagai hasil dari mekanisme pertahanan diri dan usaha membela diri sendiri.

  10. Menjadi pribadi yang rapuh
    Para korban bullying seringkali sulit untuk merasa aman dan percaya diri lagi, karena telah begitu seringnya karakter pribadi mereka dijatuhkan oleh para pembully. Bisa saja mereka akan menjadi rapuh secara mental dan mudah terguncang ketika mengalami masalah baru, serta tidak dapat menghadapinya dengan baik.

Menurut Agaston dkk., terdapat beberapa pembahasan mengenai dampak psikologis yang dialami korban, yaitu ; merasa sedih, merasa terluka, marah, frustrasi, kebingungan, stres, merasa kesusahan, dan kesepian.

Dampak lain yang lebih nyata seperti; depresi, rendah diri, ketidakberdayaan, kecemasan sosial, keinginan untuk bunuh diri, ketakutan, merasa lemah dan sendirian, harga diri menjadi rendah, kerenggangan hubungan, masalah emosional dan masalah pertemanan (Cassidy, Faucher, Jackson, 2013).

Dampak lainnya yaitu individu kehilangan privasinya, hal ini dikarenakan cyberbullying yang diterima dapat disaksikan oleh publik dari berbagai kalangan atau teman-teman yang mengetahui hal tersebut, individu merasa tidak bebas dalam bermedia sosial atau berinteraksi di dunia maya. Individu juga kehilangan kepercayaan pada orang lain seiring dengan adanya privasi yang hilang, hal tersebut yang mengakibatkan individu menutup dirinya (Wangid, 2016).

Sejumlah besar cyberbullying dapat membuat korban mendapatkan konsekuensi
berbahaya seperti gejala psikosomatik, perilaku anti sosial bahkan hingga bunuh diri (Chen, Ho, & Lwin, 2016).