Apa saja dampak media sosial bagi kehidupan bermasyarakat?


Media sosial dewasa ini sangat membantu menghubungngkan individu satu dengan yang lainnya dengan mudah dan cepat. namun dari sisi positif yang ditawarkan banyak sekali hal hal positif yang berdampak pada lingkungan sosial.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan temanteman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Dampak positif yang timbul dari penggunaan situs jejaring sosial adalah sebagai berikut:

  • Semakin Mudahnya Berinteraksi dengan Orang Lain
    Karena dapat berkomunikasi secara livetime, Para pengguna jejaring sosial dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang lain. Bahkan tak lagi terpengaruh oleh jarak yang sangat jauh. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat (Lin, 2002).

  • Sarana Promosi
    Kunggulan lainnya media ini dapat digunakan sebagai sarana promosi suatu barang, komunitas, band dan lain-lain.

  • Sarana Sosialisasi Program Pemerintah
    Di negara Indonesia, pemerintah banyak melakukan sosialisasi dalam berbagai hal pendidikan, kesehatan, politik, penanggulangan bencana, ekonomi, dan informasi yang lain. Selain menggunakan media cetak, pemerintah mensosialisasikan programnya melalui situs jejaring sosial. Salah satu contohnya yaitu kampanye dalam pemilu 2009.

  • Sarana Silaturahmi
    Tak dapat dipungkiri jika jejaring sosial merupakan sarana paling efektif untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan teman, sahabat maupun keluarga. Tanpa lagi dibatasi jarak, tempat dan waktu, anda bisa terus menjalin silaturahmi dengan mereka, berbagi pengalaman bahkan anda bisa merencanakan sebuah acara pertemuan keluarga dengan mereka.

  • Sarana Hiburan
    Para pengguna bisa bersenang-senang dan bergaul dengan orang dari seluruh penjuru dunia. Dengan perkembangan pesat dunia internet, maka sarana dan prasarana untuk bisa bersenangsenang dan bergaul di online social networking pun semakin banyak pilihan. Dari mulai maen game dengan teman virtual anda, sampai kepada saling kirim kartu ucapan.

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi lain kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya (Ngafifi, 2014):

  • Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
    remaja dan pelajar.

  • Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
    semakin lemahnya kewibawaan tradisitradisi yang ada di masyarakat,
    kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
    meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
    pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.

  • Pola interaksi antarmanusia yang berubah. Kehadiran komputer maupun telpon genggam pada kebanyakan rumah tangga golongan nengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga.

Media sosial adalah suatu interaksi sosial antara individu dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial dapat mencakup berbagai ide, pendapat, gagasan dan konten dalam komunitas virtual serta mampu menghadirkan dan mentranslasikan cara berkomunikasi baru dengan teknologi yag sama sekali berbeda dari media tradisional (Watson, 2009). Perkembangan dunia teknologi yang sudah semakin inovatif di era global telah memberikan dampak langsung kepada masyarakat terutama bagi generasi muda. Media sosial dapat diakses dengan mudah melalui smartphone (telepon pintar) kapan saja dan dimana saja oleh pemiliknya.

Platform media sosial sangat banyak ragamnya. Kemunculan Friendster pada tahun 2002 menjadi terobosan awal di dunia media sosial dengan hampir 1 juta pengguna. Facebook menyusul pada tahun 2006 dan disusul oleh platformplatform media sosial yang lain seperti twitter, path, instagram , dan snapchat . Hal tersebut membuktikan bahwa media sosial dibutuhkan oleh para pengguna smartphone di era global (Culandari, 2008).

Setiap platform media sosial memiliki fungsi yang hampir sama namun memiliki keunggulannya masing – masing. Iswah (2011) menjelaskan bahwa media sosial pada umumnya digunakan penguna internet (internet user) sebagai sarana menjalin komunikasi kepada pengguna lain dalam bentuk postingan atau konten – konten berbagi yang dibagikan oleh pemilik akun media sosial. Konten tesebut dapat berupa video, foto, e-book dan lainnya. Konten – konten yan dibagikan pengguna media sosial beragam jenisnya.

Ada konten yang memuat muatan pribadi atau personal matter seperti membagi foto pernikahannya, ulang tahun gkerabat atau upacara kelulusan seperti wisuda. Konten yang bersifat edukasi juga tidak kalah banyak. Kegunaan media sosial bagi sebagian besar pengguna internet adalah menonton video, membagi ulang postingan orang lain, menempatkan selfie , dan membagi foto makanan.

We Are Social dan Hootsuite (2017) melakukan riset pada awal tahun 2017 dan memperkirakan pengguna internet di Indonesia tumbuh 51% dalam kurun waktu satu tahun. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia bahkan melampaui pertumbuhan rata – rata 10% secara global. Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2016 menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 112 juta orang. Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 dapat diperkirakan mencapai 170 juta orang berdasarkan data tersebut. Sebagian besar atau hampir 95% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial dan dan memiliki akun media sosial.

Dampak Media Sosial Bagi Masyarakat

Putri, Nurwati dan Budiarti (2016) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa media sosial memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif antara lain:

  • memperluas jaringan pertemanan,
  • mendapatkan informasi yang bermanfaat.

Dampak negatifnya adalah

  • tidak semua pengguna media sosial merupakan pengguna yang sopan dalam bertutur kata atau berbagi konten
  • dapat mengganggu kehidupan serta komunikasi pengguna media sosial dengan keluarganya. Pemakaian media sosial yang berlebihan (excessive use) adalah emosi yang diungkapkan lewat media sosial dapat menular tanpa disadari oleh pengguna media sosial saat membaca atau melihat konten dari pengguna yang lain. Keadaan tersebut memungkinkan pengguna untuk merasakan emosi yang sama ataupun emosi yang muncul lainnya secara tidak sadar. Kramer,Guillory, dan Hancock (2014) menyatakan bahwa penularan emosi dapat terjadi tanpa melalu interaksi secara langsung dan tanpa informasi non-verbal.

Kramer,Guillory, dan Hancock (2014) melakukan penelitian yang dapat membuktikan pengaruh media sosial terhadap emosi penggunanya.

Penelitian tersebut juga mengungkap hal yang sebaliknya yaitu jika seseorang lebih sering melihat konten yang memuat muatan positif maka kemungkinan untuk memposting konten yang bersifat positif juga meningkat. Namun peneliti menemukan fenomena di lapangan bahwa ketika pengguna media sosial melihat konten positif atau postingan bahagia dari pengguna media sosial yang lain mengakibatkan suasana hati yang berubah karena orang akan mulai membandingkan kehidupan dirinya dengan kehidupan orang lain melalui media sosial. Hal tersebut semakin terlihat ketika seseorang melihat kebahagiaan orang lain yang dapat menghasilkan perasaan iri dan muram.

Media sosial selain dapat menjadi sarana penularan emosi juga dapat mempengaruhi suasana hati penggunanya. Turkle (2011) mengemukakan bahwa seberapa lama seseorang menghabiskan waktu di media sosial akan terjadi proses pembandingan sosial yang bisa mengakibatkan efek depresif akibat munculnya reaksi “alone together”. Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut menjabarkan bahwa semakin sering seseorang mengakses Facebook maka semakin tidak bahagia orang tersebut (Kross dkk, 2013). Penggunaan Facebook secara berlebihan dapat memicu luapan emosi negatif seperti depresi ketika tidak mendapatkan respon atau komentar yang diharapkan dari pengguna media sosial lain, peristiwa masa lalu yang memalukan dan menyakitkan diungkap oleh pengguna media sosial lain, dan sedikitnya jumlah teman atau pengikut di sosial media dibandingkan orang lain.

Berdasarkan paparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media sosial yang berlebih dapat memberikan pengaruh pada kondisi emosional dan suasana hati penggunanya. Perasaan timbul karena respon dari situasi yang dirasakan dan diintepretasikan oleh seseorang, yang merupakan respon dari proses emosi yang dirasakan atau terjadi pada diri seseorang (Lewis, 2008). Emosi menurut orang awam sering disalah artikan sebagai perasaan. Emosi adalah bagaimana cara seseorang dalam merespon situasi dalam berbagai cara (William James dalam Lewis, 2008).

Regulasi Emosi

Regulasi emosi merupakan salah satu aspek penting bagi perkembangan individu. Regulasi emosi adalah proses yang mempengaruhi emosi yang dimiliki individu, ketika memiliki emosi, dan bagaimana mengalami dan mengekspresikan emosi (Gross, 2002). Regulasi emosi mengacu pada proses biologis, sosial, perilaku dan proses kognitif sadar dan tidak sadar. Perubahan kondisi emosional dan suasana hati dapat memicu depresi di kalangan pengguna sosial media karena kurangnya regulasi emosi.

Kemampuan regulasi-emosi atau keterampilan mengelola emosi menjadi penting bagi individu untuk dapat efektif dalam melakukan coping terhadap berbagai masalah yang dapat mendorongnya mengalami kecemasan dan depresi. Individu yang mampu mengelola emosi - emosinya secara efektif, akan lebih memiliki daya tahan untuk tidak terkena kecemasan dan depresi. Thompson & Goleman (dalam Safaria, 2007) menyatakan terutama bagi individu yang mampu mengelola emosi-emosi negatif yang dialaminya seperti perasaan sedih, marah, benci, kecewa, atau frustasi.

Media sosial merupakan salah satu bentuk perkembangan dari adanya internet. Melalui media sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.

Media sosial memiliki sifat yang lebih interaktif apabila dibandingkan dengan bentuk media tradisional seperti radio, maupun televisi. Melalui media sosial, kita dapat secara langsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui komentar dalam media sosial maupun dengan sekedar memberikan like pada setiap postingan seseorang. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media memiliki pengaruh besar dan berdampak dalam kehidupan seseorang.

Adapun dampak positif media sosial menurut Zukria (dalam Kairuni, N. 2016) adalah:

  1. Mempermudah kegiatan belajar, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi dengan teman sekolah tentang tugas (mencari informasi)
  2. Mencari dan menambah teman atau bertemu kembali dengan teman lama. Baik itu teman di sekolah, di lingkungan bermain maupun teman yang bertemu melalui jejaring sosial lain
  3. Menghilangkan kepenatan pelajar, itu bisa menjadi obat stress setelah seharian bergelut dengan pelajaran di sekolah. Misalnya, mengomentari situs orang lain yang terkadang lucu dan menggelitik, bermain game, dan lain sebagainya.

Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial adalah:

  1. Berkurangnya waktu belajar, karena keasyikan menggunakan media sosial.
  2. Mengganggu konsentrasi belajar di sekolah.
  3. Merusak moral pelajar, karena sifat remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah.
  4. Menghabiskan uang jajan, untuk mengakses internet.
  5. Mengganggu kesehatan, terlalu banyak menatap layar handphone maupun komputer atau laptop dapat mengganggu kesehatan.

Menurut saya, dampak media sosial tentunya ada dampak positif dan negatif. Nah, adanya dampak ini tergantung dari si pengguna media sosial tersebut menggunakannya dengan bijak atau tidak. Adapun dampak positif contohnya sebagai sarana informasi, edukasi, promosi (peluang bisnis), sarana membangun relasi atau memudahkan berinteraksi dengan pengguna media sosial lain, sarana hiburan dan lain-lain. Namun, media sosial juga akan berdampak negatif jika penggunanya menyalahgunakan fungsi dari media sosial itu sendiri, misalnya kecanduan media sosial untuk sekedar mencari hiburan sehingga menjadi malas belajar, merusak moral dengan mudahnya masyarakat bahkan para pelajar mengakses hal-hal yg tidak baik (misal situs porno), dan sebagainya. Jadi, masyarakat harus bisa memanfaatkan media sosial dengan baik:)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Bisa disimpulkan bahwa Pengertian media sosial adalah sebuah media online , dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial ( Facebook , Youtube , Myspace dan T witter) , wiki, forum dan dunia virtual.

Pengguna media sosial di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Mengacu pada data Hootsuite dan WeAreSocial tentang jumlah penetrasi pengguna internet dan media sosial di Indonesia, bahwa per Januari 2018 diperoleh data bahwa dari 265 juta penduduk Indonesia terdapat 132,7 juta orang merupakan pengguna internet dan 130 juta orang merupakan pengguna media sosial. Data tersebut meningkat dibandingkan data Januari 2017 yang menunjukkan 106 juta pengguna media sosial dari 262 juta penduduk Indonesia. Dari data tersebut diperoleh informasi bahwa sekitar 49% penduduk Indonesia telah menggunakan media sosial dan telah terjadi peningkatan 25% atau sekitar 24 juta orang dibanding tahun 2017. Dari data Hootsuite juga diperoleh bahwa lima media sosial yang sering digunakan adalah Youtube di peringkat pertama, Facebook menyusul dan diikuti oleh Whatsapp, Instagram dan LINE.

Penggunaan media sosial telah merambah hampir semua lapisan dan golongan, baik pejabat pemerintahan, pengusaha, pedagang, mahasiswa, pelajar, dan lain-lain. Penggunaan sosial media pertama kali dilakukan melalui pengiriman surat elektronik pertama oleh peneliti ARPA (Advenced Research Project Agency) pada tahun 1971, yang berkembang melahirkan situs GeoCities tahun 1995 yang melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data website agar halaman website bisa diakses dari mana saja. Kemudian lahir namanya situs jejaring siosia lpada tahun 1997, pada tahun 1999 muncul situs untuk membuat blok pribadi, yaitu Blogger , yang menawarkan penggunanya bisa membuat halaman situs sendiri yang dapat memuat hal tentang apapun termasuk hal pribadi, tanpa mengeluarkan uang banyak dan tenaga kerja. Pengguna sosial media bebas membuat pesan, mengedit, menambahkan, memodifikasi tulisan, gambar dan video, grafis dan sebagainya. Semua dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain, praktis bukan? Inilah yang menyebabkan media sosial berkembang begitu pesat.

DAMPAK POSITIF MEDIA SOSIAL

Penggunaan media sosial memberikan dampak yang sangat positif terutama dalam melakukan interaksi baik secara sosial, politik maupun ekonomi. Penggunaan media sosial memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, baik teman, keluarga yang tidak memungkinkan dilakukan melalui face to face karena faktor jarak. Kita dapat mengirimkan informasi-informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat, begitu pula dalam mengakses informasi yang kita butuhkan. Kita banyak dipertemukan teman atau keluarga yang sudah lama tidak pernah bertemu melalui media sosial facebook. Media sosial dapat dijadikan sarana untuk saling berbagi, saling bertukar foto, data dan dokumen lainnya.

Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana promosi dengan berbagai produk/jasa yang dapat ditawarkan kepada pengguna media sosial tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar tetapi dengan keuntungan yang berlipat ganda. Jadi tidak heran kalau saat ini telah menjamur bisnis on line melalui media sosial, bahkan di kota-kota besar penggunaan komunikasi politik melalui media sosial menjadi media yang cukup ampuh untuk mempengaruhi pasangan calon.

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL

Penggunaan media sosial juga dapat memberikan dampak yang negatif terhadap masyarakat, seperti yang kita lihat sekarang media sosial dijadikan media untuk menanamkan kebencian terhadap orang lain dengan mengunggah kata-kata atau gambar yang tidak etis sehingga terbangun rasa tidak senang dan benci terhadap seseorang, terutama mereka yang memiliki posisi penting baik di pemerintahan maupun lembaga-lembaga Negara.Media sosial dijadikan sarana untuk mencaci maki bahkan mempropokasi orang lain, perilaku ini sangat berbahaya apalagi yang menyangkut kelangsungan hidup bernegara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mungkin kedepan sebelum terlalu kebablasan perlu ada kontrol untuk mengatur pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Penggunaan media sosial juga berdampak kepada hubungan suami istri, karena dapat memicu kecemburuan antar pasangan jika salah satu pasangan membangun hubungan yang tidak wajar. Banyak sekali kasus-kasus yang kita lihat dimana dalam suatu rumah tangga hancur berantakan dan akhirnya bercerai akibat penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dan yang menanggung resikonya adalah anak-anak yang tidak bersalah.

MEDIA SOSIAL DAN PERUBAHAN PERILAKU

Penggunaan media sosial juga membawa perubahan perilaku terhadap masyarakat. Sebagai contoh, kita sudah jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, semisal pada saat antri di loket-loket pelayanan, mereka masing-masing sibuk dengan smartphonenya tanpa memperdulikan orang-orang sekitarnya, bahkan banyak orang yang kita lihat termasuk teman sekantor kita pekerjaannya tidak selesai bahkan terbengkalai karena sibuk berkomentar atau memberikan komentar-komentar melalui facebook , yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat untuk dirinya.

Dan yang paling memprihatinkan adalah dampak media sosial terhadap perilaku anak-anak kita yang masih remaja, mereka menjadi apatis dan cuek dengan lingkungannya, kita orang tua semakin sulit berkomunikasi dengan anak-anak kita, apalagi diharapkan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Media sosial menjadikan anak-anak kita semakin malas belajar dan susah diatur, karena hampir semua waktunya dihabiskan untuk mengutak-atik informasi, baik di sekolah, di luar sekolah ataupun di rumah. Anak-anak lebih memilih media sosial untuk mencurahkan unek-uneknya dari pada orang tuanya, dan yang paling parah hampir semua persoalan yang dihadapi dia sampaikan ke media sosial, termasuk hal-hal yang sipatnya pribadi sehingga semua orang tahu, padahal mestinya orang tidak perlu tahu. mereka tidak menyadari bahwa apa yang kita sampaikan sudah menjadi konsumsi publik dan sulit ditarik kembali. Persoalan ini tidak dapat dibiarkan, perlu ada solusi mengingat anak-anak kita adalah harapan kita yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan kedepan. (Hernawati)

Media sosial sejatinya adalah suatu sarana untuk membantu manusia dalam berkomunikasi dengan banyak pihak tanpa mengalami batasan ruang dan waktu. Masalah sosial memang telah mengalami pergeseran dari dunia nyata ke dunia maya khususnya media sosial. Oleh sebab itu perlu bijak dalam penggunaan media sosial seperti tetap menjaga nilai atau etika di dunia nyata bersosialisasi kita saat kita komunikasi di dunia maya, tetap mengutamakan sosialisasi nyata dengan lingkungan sekitar, saling mengingatkan dan menegur dengan sopan

Sumber:

https://sulselprov.go.id/welcome/post/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-masyarakat#:~:text=Penggunaan%20media%20sosial%20memberikan%20dampak,to%20face%20karena%20faktor%20jarak.