“Kebenaran itu sudah pasti indah, namun keindahan itu belum tentu benar”. Sbuah quote yang sering didengar. Apa makna dibalik kalimat tersebut menurut anda ?
Kebenaran itu sudah pasti indah
Keindahan itu belum tentu benar
Ada satu kata yang kurang disana, yaitu baik atau tepat. Orang jawa mengenal istilah “Bener lan Pener”, dimana Benar saja tidak cukup indah, tetapi membutuhkan kebaikan yang tidak bisa dipisahkan.
Benar yang dimaksud disini adalah suatu hukum yang diciptakan untuk sebuah keteraturan dan keselarasan hidup,misalnya undang-undang dan lain sebagainya. Selama kita tidak melanggar aturan, maka kita akan dianggap benar.
“Pener” disini yang dimaksud adalah baik dan atau benar yang tepat.
Sebagai contoh, ketika berada di jalan raya, kita berada pada jalur yang benar (secara undang-undang). Lalu ada orang lain dengan seenaknya memotong jalur kita. Apakah kita akan mempertahankan jalur kita tetapi akan terjadi kecelakan atau kita mengalah (walaupun benar) dan memberikan jalan kita ke pengemudi yang tidak benar tersebut ?
Kalau kita hanya berpikir masalah kebenaran, kita akan tetap mempertahankan jalur kita, toh nanti kalau urusan polisi kita pasti menang dan mobil kita di-asuransikan. Tetapi pilihan itu kurang bagus (pener) untuk diambil.
Mengalah adalah tindakan yang lebih baik, walaupun anda sedang berada di jalan yang benar.
Kondisi tersebut berkalu untuk masalah-masalah sosial lainnya.
Oleh karena itu, orang tua jaman dulu selalu menekankan prinsip “Nglakoni Apik lan Pener”, “Berbuat Baik dan Benar” karena bagi mereka, “benar saja tidak cukup baik, begitu juga dengan baik saja-pun tidak cukup benar.”
Kebenaran itu sudah pasti indah bukanlah suatu kebenaran, karena kebenaran tetapi tidak didukung hal yang baik atau tepat tidak akan berakhir dengan indah, sehingga Keindahan itu belum tentu benar adalah suatu kebenaran, karena tidak ada sesuatu hal yang pasti didunia ini.
Yang terbaik adalah baik dan benar, Apik lan Pener.
Filsafat Budaya Bangsa Indonesia kalau dikaji lebih dalam sangatlah agung.