Apa arti Epidemiologi pada kedokteran?


Dalam kedokteran terdapat kamus Epidemiologi. Apakah artinya di dalam kamus kedokteran? Berikan jawaban dibawah!

Epidemiologi adalah studi tentang seberapa sering suatu penyakit terjadi pada kelompok orang yang berbeda dan mengapa. Informasi epidemiologi digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi strategi untuk mencegah penyakit dan sebagai panduan untuk pengelolaan pasien yang telah mengembangkan penyakit tersebut.

Epidemiologi menggunakan beragam alat-alat ilmiah, dari kedokteran dan statistik sampai sosiologi dan antropologi. Banyak penyakit mengikuti arus migrasi penduduk, sehingga pemahaman tentang bagaimana penduduk bergerak mengikuti musim sangat penting untuk memahami penyebaran penyakit tertentu pada populasi tersebut. Epidemiologi tidak hanya berkutat pada masalah penyebaran penyakit, tetapi juga dengan cara penanggulangannya.

Sumber

Epidemiologi adalah metode investigasi yang digunakan untuk mendeteksi penyebab atau sumber dari penyakit, sindrom, kondisi atau risiko yang menyebabkan penyakit, cedera, cacat atau kematian dalam populasi atau dalam suatu kelompok manusia. Epidemiologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Ilmu ini meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004)

Epidemiologi berfokus pada tipe dan keluasan cedera, kondisi, atau penyakit yang menimpa suatu kelompok atau populasi, epidemiologi juga menangani faktor risiko yang dapat memberikan dampak, pengaruh, pemicu, dan efek pada distribusi penyakit, cacat/ defek, ketidakmampuan, dan kematian. Sebagai metode ilmiah, epidemiologi juga digunakan untuk mengkaji pola kejadian yang mempengaruhi faktor-faktor di atas. Subjek-subjek yang dibahas dalam epidemiologi adalah distribusi kondisi patologi dari populasi manusia atau faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi tersebut.(Timmreck, 2004)

Tujuan Epidemiologi

Menurut Lilienfeld dalam buku Timmreck (2004) menyatakan bahwa ada tiga tujuan epidemiologi, yaitu:

  1. Menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/ perilaku.

  2. Menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru.

  3. Memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan; yang semuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah, kegiatan, dan program intervensi. (Timmreck, 2004: 3)

Ruang Lingkup dan Penerapan Epidemiologi

Epidemiologi dalam sejarahnya dikembangkan dengan menggunakan epidemik penyakit menular sebagai suatu model studi dan landasannya masih seperti pada model penyakit, metode, dan pendekatannya. Pada jaman dahulu, beberapa epidemik setelah ditelusuri ternyata berasal dari penyebab-penyebab noninfeksius. Pada tahun 1700, James Lind menemukan bahwa penyakit skorbut disebabkan karena kekurangan vitamin C dalam makanan. Penyakit defisiensi gizi lainnya dihubungkan dengan kekurangan vitamin A dan vitamin D. Beberapa studi juga telah berhasil menghubungkan keracunan timbal dengan berbagai penyakit ringan, kolik, gout, keterbelakangan mental dan kerusakan saraf pada anak, pelukis dan pengrajin tembikar.

Dewasa ini, epidemiologi juga telah terbukti efektif dalam mengembangkan hubungan sebab akibat pada kondisi-kondisi noninfeksius seperti penyalahgunaan obat, bunuh diri, kecelakaan lalu lintas, keracunan zat kimia, kanker, dan penyakit jantung. Saat ini area epidemiologi penyakit kronis dan penyakit perilaku merupakan cabang ilmu epidemiologi yang paling cepat berkembang.

Epidemiologi dipakai untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit, untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan perencanaan layanan kesehatan, serta untuk menetapkan pola penyakit endemik, epidemik, dan pandemik. (Timmreck, 2004)

Manfaat Epidemiologi

Ada tujuh manfaat epidemiologi dalam bidang kesehatan masyarakat, yaitu:

  1. Mempelajari riwayat penyakit

    Ilmu epidemiologi bermanfaat untuk mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang mungkin akan terjadi. Hasil penelitian epidemiologi tersebut dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.

  2. Diagnosis masyarakat

    Epidemiologi memberikan gambaran penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa saja yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu komunitas atau wilayah.

  3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi kelompok maupun populasi.

    Epidemiologi memberikan manfaat dengan memberikan gambaran faktor risiko, masalah, dan perilaku apa saja yang mempengaruhi suatu kelompok atau suatu populasi. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan menggunakan teknik pemeriksaan kesehatan, misalnya: risiko kesehatan, pemeriksaan, skrining kesehatan, tes kesehatan, pengkajian penyakit, dan sebagainya.

  4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian.

    Epidemiologi memberikan manfaat dalam menilai sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok. Epidemiologi juga berguna untuk mengkaji keefektifan; efisiensi; kualitas; kuantitas; akses; ketersediaan layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit; cedera; ketidakmampuan; atau kematian.

  5. Melengkapi gambaran klinis.

    Ilmu epidemiologi berguna dalam proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu. Epidemiologi juga berguna untuk menentukan hubungan sebab akibat, misalnya: radang tenggorokan dapat menyebabkan demam rematik.

  6. Identifikasi sindrom.

    Dalam hal ini, ilmu epidemiologi membantu dalam menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya: sindrom down, fetal alkohol, kematian mendadak pada bayi.

  7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit.

    Temuan epidemiologi memberikan manfaat untuk memungkinkan dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan dan kematian. (Timmreck, 2004)

Epidemiologi berasal dari bahasa yunani: Epi: upon, pada atau tentang, Demos: people, penduduk, logia: knowledge, ilmu Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat (Public Health) yang menekankan terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainya dalam masyarakat.

Sekarang Epidemiologi sebagai ilmu tentang Distribusi (penyebaran) dan Determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.

Istilah Dalam Epidemiologi

  1. Epidemiologi: ilmu yg mempelajari distribusi/penyebaran penyakit pada sekelompok manusia dan faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya penyakit tersebut.
  2. Epidemiologis: Orang yg mempergunakan metode dan prinsip epidemiologis untuk pencegahan dan pengendalian penyakit.
  3. Etiologi: Ilmu atau teori tentang penyebab peyakit: kumpulan pengetahuan tentang penyebab penyebab penyakit.
  4. Gejala: Tanda-tanda subjektif suatu penyakit.
  5. Infeksi: Masuk dan berkembangbiaknya agent infeksi pada jaringan tubuh manusia atau binatang yang berakibat terjadinya kerusakan sel atau jaringan yang patologis.
  6. Insiden: Jumlah kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam populasi tertentu selama periode waktu tertentu.
  7. Penyakit: suatu penyimpanan dari suatu kesehatan normal, yang diikuti dengan suatu rangkaian tanda-tanda dan gejala yang keras disebabkan oleh suatu agent penyebab penyakit tertentu.
  8. Masa Inkubasi: waktu antara masuknya penyebab penyakit ke dalam tubuh manusia yang peka terhadap penyebab penyakit tersebut sampai timbulnya gejala sakit.
  9. Sindrom: Kumpulan tanda-tanda dan gejala- gejala yang khas dari suatu penyakit tertentu.

Jenis-jenis Epidemiologi

  1. Epidemiologi Deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat (who: Siapa, where; dimana, when: kapan)
  2. Epidemiologi Analitis upaya epidemiologi utk menganalisis faktor-faktor (determinan) masalah kesehatan.
  3. Epidemiologi Eksperimental upaya epidemiologi untuk menguji faktor kebenaran tentang penyakit dengan percobaan atau eksperimen.

Peranan Epidemiologi dalam bidang kesehatan:

  1. Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
  2. Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan
  3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
  4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
  5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Ruang Lingkup Epidemiologi

  1. Etiologi: mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainya.
  2. Efikasi: efek atau daya optimal yg dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan, Ex: efikasi pemberian faksin malaria adh 40 %
  3. Efektifitas: besarnya hasil yg dpt diperoleh dari suatu tindakan (pengetahuan atau intervensi0 dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yg satu dengan yg lainya.
  4. Evisiensi: sebuah konsep ekonomi yg melihat pengaruh yg dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yg diberikan.
  5. Evaluasi: penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat.
  6. Edukasi: intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit

Aplikasi Epidemiologi

  1. Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular
  2. Epidemiologi dan kesehatan lingkungan
  3. Epidemiologi dalam klinik