Apa alasan sinetron dapat bertahan di Indonesia?

Sinetron Indonesia

Sinetron masih menjadi andalan bagi program televisi swasta. Beberapa stasiun televisi menampilkan sinetron di waktu-waktu yang tergolong ‘prime time’ dan bahkan, beberapa menyambungnya dengan sinetron lain yang ceritanya gak bisa dibedakan (intinya cuma cinta ABG yang dimanifestasikan dalam bentuk orang dewasa). Sungguh luar biasa kan dominasi Sinetron dalam dunia penyiaran kita ini? Padahal, kalu kita lihat lebih dekat dan lebih dekat lagi, kualitas sinetron kita tidaklah istimewa.

3 Alasan Sinetron bisa bertahan di Indonesia

  1. Sistem MLM yang luar biasa
    Loh, kok sistem MLM? Emangnya sejak kapan artis-artis sinetron jualan obat dan pulsa sambil presentasi pake jas? Sepertinya kalian sudah terlalu teracuni pikirannya setiap kali mendengar kata ‘MLM’. Jadi gini, kita tahu kan, kalo di dalam pembuatan sinetron itu, melibatkan banyak sekali orang. Iya kan? Ada artis yang jumlahnya mungkin puluhan (dalam beberapa sinetron yang epic mungkin ada ratusan), terus ada crew-crew yang jumlahnya pasti lebih banyak. Ada sutradara, penata lampu, penata suara, penata busana (sayang gak ada penata moral), dan lain-lain juga. Terus, masing-masing artis, pasti punya asisten kan? Jadi emang banyak banget orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron yang kita hina-hina itu. Anggep saja totalnya ada 100 orang. Oh, oke, 200 orang setelah ditambahin figurannya. Biasanya, para figuran justru lebih bersemangat kalau dia dikasih tau bakal keliatan di sinetron (walaupun cuma satu tatapan mata dan itupun cuma kelihatan topi dan jaketnya). Tapi biasanya mereka sanagat senang, sehingga mungkin akan melakukan marketing dengan lebih gila lagi. Anggep aja, satu orang bisa ngajak 1000 orang, jadi 100 x 1000 orang? 100.000 orang menonton sinetron tadi. 150.000 orang dari 220 juta orang indonesia? Sounds ordinary eh? Memang sih, jumlahnya masih sangat kecil sekali, tapi jangan lupa, efek MLM masih ada. Artinya, 1 orang teman artis bisa membawa orang lain lagi dan terus begitu sampai kita tidak tahu seberapa banyak orang yang akhirnya menonton sinetron karena efek MLM ini.

  2. Teknik Sudut Pandang yang hebat dari kameramen
    Kalian pernah melihat sinetron dengan mata kepala kalian sendiri? Jika iya, pasti kalian juga sering melihat adegan sinetron yang banyak memperlihatkan wajah pemain sinetron secara close-up bukan? Menurut saya, pemilihan angle itu sangat tepat digunakan di dalam sinetron. Alasannya jelas, karena sinetron biasanya (atau mungkin sepenuhnya) berisi dengan pemain yang memiliki wajah yang maksimal. (kalau gag maksimal ganteng/cantiknya, ya maksimal jeleknya) Artinya, dengan angle close up itu, akan semakin mengeksplor wajah maksimal mereka. Dan tentunya, hal itu sangat memanjakan penonton.

  3. Kejelasan Karakter di Dalam Dunia Sinetron
    Yah, inilah alasan utama mengapa sinetron bisa begitu digemari di Indonesia. Ini bukan sarkasme, apalagi sindiran, tapi memang, inilah kekuatan terbesar sebuah sinetron. Kejelasan karakter! Mengapa kejelasan karakter? Di dalam sinetron, kita nonton satu menit (atau mungkin dua menit) saja dengan seksama, maka mungkin kita akan sudah tahu, mana yang jahat dan mana yang baik. Iya gak? Kita gak perlu susah-susah mikir, kira-kira orang ini baik gak ya? karena dalam dunia Sinetron, ketegasan seorang tokoh dalam bersikap (apakah menjadi orang baik atau jahat) itu sangat terlihat. Bandingkan dengan saingan sinetron pada jam yang sama : BERITA. (atau mungkin acara debat dan sebagainya, yang penting isinya tentang politik).

wah ini tahun 2021 lagi hits Sinetron Ikatan Cinta yang katanya sinetron nomor 1 di Indonesia, Ratingnya tertinggi dalam sejarah Indonesia loh, audience sharenya 35,9% - 44,7% dan jadi salah satu penyumbang kenaikan saham PT MNC. Gokil sih, kenapa? soalnya mereka gak main-main dalam promosi. Mereka ngiklan di lebih dari 20 media mulai dari Tribun, Tempo, Merdeka dll. Mereka juga ngikutin perkembangan jaman dengan pasang iklan dan endorse di Instagram, Tik-tok, Twitter dan Youtube yang bisa bikin mereka menggaet anak-anak muda juga. Menurut analisa DNVB Ikatan Cinta ini pake resep marketing yang namanya Community Mareting, jadi mereka sengaja nyasar emak-emak yang bakal jadi KOL (Key Opinion Leader) alias orang yang bakal bikin impact buat orang disekitar mereka dengan terus ngegosipin Ikatan Cinta, kan yang belum nonton jadi penasaran akhirnya nonton juga hahaha