Apa akibat dari pengumpulan data pasien yang tidak valid?

Dalam mengumpulkan suatu data pasien di rumah sakit kita pasti sangat membutuhkannya sebagai bukti dari identitas mereka, tapi apa akibatnya jika data pasien yang didapat tersebut tidak valid ?

Pengumpulan data pasien adalah hal terpenting sebagai identitas diri dengan mendata pasien pihak rumah sakit dapat mengenali pasien yang terdata tersebut. Akan tetapi jika data yang didapat tidak sesuai / tidak valid akan mengakibatkan kesalahan informasi.

Berikut adalah akibat dari pengumpulan data yang tidak valid :

1. Data tidak masuk akal

Data yang tidak masuk akal akan berakibat fatal jika seorang pasien akan di operasi tetapi tidak bisa dilakukan oleh dokter karena data diri yang tidak masuk akal.

2. Tolak ukur

Data yang tidak valid dapat berakibat pada tolak ukur dari pasien maksudnya ketika seorang pasien pernah mengalami suatu penyakit tetapi tidak tercantum pada data pasien maka akan mempersulit dokter dalam mengukur penyakit apa yang pernah dialami

3. Muncul masalah baru

Akan timbul masalah baru jika data seorang pasien tadi tidak / lupa dicantumkan. jika seorang pasien pernah mengalami penyakit jantung tetapi data tersebut tidak tercantum di data pasien dan ketika seorang dokter mendapatkan data bahwa pasien tersebut tidak mengalami penyakit sebelumnya akan berakibat pada pasien jika seorang dokter memberikan obat untuk penyakit yang dialami saat ini dan dampak obat tersebut berakibat pada penyakit jantungnya.

SUMBER :

Dampak yang terjadi bila kesalahan Mengumpulakan data pasien ini terjadi ini kadang ringan sampai berdampak fatal. Dampak ringan lainnya adalah mengorbankan biaya yang sangat besar misalnya bila tidak benar mengalami alergi susu sapi tetapi direkomendasikan susu khusus hipoalergenik yang harganya sampai berlipat-lipat. Dampak merugikan lainnya yang seharusnya tidak minum obat antibiotika tetapi harus diberi antibiotika. Dampak merugikan lainnya bila seharus bukan penderita usus buntu tetapi dikira usus buntu. Dampak yang lebih fatal seharusnya sakit DBD tetapi divonis tifus yang akirnya diagnosis DBD yang beresiko mengancam jiwa.

1. Pasien akan tidak menunjukkan perkembangan.
Pasien tidak akan kunjung sembuh karena pihak medis dari rumah sakit salah mengumpulkan data dan mendiagnosa penyakit pasien. Maka akibat yang terjadi dokter akan salah mengobati bagian tubuh.Selain itu jika salah mengumpulkan data dan mendiagnosa penyakit maka pasien juga akan salah dalam mengkonsumsi obatobatan , hal ini akan meperburuk keadan pasien.

2. Penyakit baru akan muncul
Karena pihak medih salah dalam mengumpulkan data maka penanganan nya akan tidak sesuai , jika itu terjadi maka akan ada penyakit baru yang muncul .

3. Kerugian biaya yang sangat besar
Kerugian biaya ini dapat terjadi jika sala dalam mengumpulkan data diagnosa penyakit pasien dikarenakan mengobati penyakit yang semakin parah.

4. Kematian
Jika data diagnosa terdapat bahwa dia mengidap penyakit tifus , ternyata pasien mengidap penyakit DBD maka penanganan yang diberikan oleh medis sudah beda , akibatnya bisa fatal yaitu kematian .

Disini ditegaskan bahwa pentingnya Pengumpulan data yang akurat . Karena jika data yang dikumpulkan akurat maka sistem informasi akan benar dan jika sistem informasi benar maka tahap pelaksaanaan nya akan jauh dari resiko yang membahayakan .