Apa akibat dari defisiensi atau kekurangan asam amino?

Sapi

Ruminan dewasa seperti sapi dan domba dapat tergantung pada N non protein pakan karena sifat mikroba rumen yang dapat mensintesis asam amino dan protein dari N non protein dan yang kemudian digunakan sebagai sumber protein oleh ruminan.

Kekurangan protein (N atau asam mino) mungkin sangat biasa karena banyak bahan pakan sumber energi yang rendah protein dan bahan pakan suplemen protein harganya sangat mahal. Banyaknya kebutuhan protein lebih besar untuk pertumbuhan dibandingkan untuk kebutuhan hidup pokok, disamping itu juga tergantung pada jenis kelamin dimana jantan cenderung mempunyai kebutuhan yang lebih tinggi, selain itu juga karena perbedaan spesies dan genetik.

Perbandingan kalori pada protein pakan sangat penting. Banyak binatang cenderung makan untuk mengamankan kebutuhan energi. Pertumbuhan babi dan ayam yang mendapat pakan mengandung level protein yang marjinal dapat menyebabkan defisiensi protein jika density kalori pakan meningkat oleh lemak. Ini terjadi karena pengurangan masukan harian kalori pakan yang tinggi menyediakan ketidakcukupan masukan protein jika persentase protein marjinal. Protein dialihkan untuk energi hanya ketika penyediaan kebutuhan metabolis atau masukan kalori tidak cukup.
Tanda-tanda kekurangan protein meliputi anoreksia, penurunan rataan pertumbuhan, penurunan atau ketidakseimbangan N, penurunan efisiensi penggunaan pakan, penurunan konsentrasi protein serum, anemia, akumukasi lemak pada hati, edema, (pada beberapa kasus), penurunan bobot lahir, penurunan produksi susu, dan penurunan sintesis enzim dan hormon tertentu.

Defisiensi asam amino esensial individual umumnya menunjukkan tanda-tanda seperti defisiensi protein, karena defisiensi satu asam amino menghalangi sintesis protein pada jalur yang sama yang kekurangan jalur khusus pada rantai menghalangi perpanjangan rantai sintesis. Jadi defisiensi satu asam amino esensial menyebabkan deaminasi kandungan asam amino, kehilangan amonia sebagai urea dan menggunakan rantai karbon sebagai energi. Defisiensi asam amino tertentu memproduksi luka spesifik, seperti contohnya, defisiensi triptopan mengakibatkan katarak mata, defisiensi metionin atau treonin menyebabkan perlemakan hati, defisiensi lisin pada unggas menyebabkan ketidaknormalan bulu.

Banyak bahan pakan yang mengalami ketidakcukupan dalam satu atau lebih asam amino untuk pertumbuhan ternak, sebagai contoh, jagung secara khusus defisien lisin dan triptopan. Walaupun demikian, bungkil kedelai yang defisien metionin dan sistin dan tidak akan mendukung pertumbuhan normal apabila diberikan secara individual pada ternak, ketika dicampur dengan jagung akan saling melengkapi kekurangan asam amino masing-masing.