Apa saja gejala dan dampak dari defisiensi atau kekurangan Kalium pada tanaman?

Tanah

Kalium merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kebanyakan sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Kekurangan kalium menyebabkan beberapa gejala buruk pada tanaman.

Apa akbibat dari defisiensi Kalium pada tanaman?

Kalium merupakan unsur mobil di dalam tanaman, dan segera akan ditranslokasikan ke jaringan mersitematik yang muda bilamana jumlahnya terbatas bagi tanaman. Dengan demikian gejala kekurangan unsur hara ini biasanya nampak pertama kali pada daun-daun bagian bawah dan bergerak terus ke bagian ujung tanaman.

Kekurangan Kalium (K) terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga mudah rontok. Tepi daun ‘hangus’ , daun menggulung ke bawah , dan rentan terhadap serangan penyakit.

Defisiensi kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala karena defisiensi N dan P. Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat.

Pada permulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap, selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat sering pula bagian yang bebercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi, dan kemudian mati.

Gejala kekurangan kalium dapat ditunjukkan sebagai berikut:

  • Daun terlihat lebih tua.

  • Batang dan cabang lemah dan mudah rebah.

  • Muncul warna kuning di pinggir dan di ujung daun yang sudah tua, yang akhirnya mengering dan rontok.

  • Daun mengerut (keriting) di mulai dari daun tua.

  • Kematangan buah terhambat, ukuran buah menjadi lebih kecil, buah mudah rontok, warna buah tidak merata, dan tidak tahan di simpan lama.

  • Biji buah menjadi kisut.

Cara untuk mengatasi defisiensi unsur kalium ini yaitu dengan cara pemberian pupuk kalium pada tanaman. Berikan pupuk kalium sebanyak yang direkomendasikan oleh hasil analisis tanah atau analisis jaringan tanaman. Pupuk kalium hendaknya tidak diberikan sekaligus, tetapi pecah menjadi beberapa kali pemupukan selama musim tanam. Dalam pemupukan kalium, perhatikan jumlah kalium yang tersedia di dalam tanah (hasil analisis tanah).