Apa aja yang bisa dikatakan sebagai priviledge? Mengapa?

priviledge

Banyak dari kita yang kurang memahami makna dari kata ‘privilege’ itu sendiri. Privilege disini bukan melulu soal hal yang berhubungan dengan material. Namun, banyak hal yang mungkin tidak kita sadari bahwa hal tersebut merupakan sebuah privilige yang sudah kita dapatkan. Dan makna kesuksesan dari setiap orang pun juga berbeda-beda :slight_smile:

Mungkin dari teman-teman ada yang bisa membantu menyebutkan atau menjelaskan contoh privilege yang sebenarnya sudah kita dapatkan sehari-hari tapi belum banyak dari kita yang sadar dengan hal terebut?

Saya setuju sekali dengan pernyataan di atas yang menyebutkan

Ini salah satu contoh yang bisa saya tulis.

Pernah suatu hari saya melihat tweet seseorang (saya lupa siapa :sweat_smile:) yang berisi tulisan “Anak yang bisa curhat ke orang tuanya tuh privilege banget”

Sejak membaca tweet itu, kata privilege yang terkesan mewah atau materialistik bagi saya jadi berubah.

Bayangkan saja, seorang siswa yang sedang patah hati atau siswa yang terkenal bullying pasti sedang mengalami gejolak emosi. Mereka butuh dukungan dari orang-orang sekitarnya. Maka, siswa yang bisa curhat ke orang tuanya atau ke guru BK-nya menurut saya adalah privilege karena tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Mereka memiliki hak istimewa dengan bisa curhat ke orang lain.

Efek selanjutnya dari privilege itu, siswa-siswa itu bisa menangani masalah emosinya dengan lebih mudah dibandingkan dengan siswa yang tidak bisa curhat ke orang lain. Efek selanjutnya, nilai mereka mungkin lebih baik karena proses pembelajarannya tidak terlalu terganggu dengan permasalahan mereka. Efek panjangnya, bisa jadi mereka lebih sukses.

Sehingga, bagi saya saat ini, mungkin privilage lebih berarti sebagai sesuatu yang tidak semua oarng punya. Dan saya rasa, semua orang pasti punya privilage-nya masing-masing. Yang membedakan mungkin adalah bagaimana mereka bisa menggunakan privilage-nya sebaik mungkin agar sukses.

1 Like

Kata privilage disini masih belum ada batasan yang pasti untuk hak-hak apa yang istimewa. Tetapi jika mengacu pada kesuksesan, privilege dapat menjadi peluang yang besar untuk mempercepat kesuksesan.

Seperti tidak semua orang dapat mendapat fasilititas pendidikan yang layak, ada beberapa orang yang bersekolah di sekolah yang memiliki Lab yang memadai sehingga dapat mempercapat penelitiannya berbeda dengan orang yang juga ingin melakukan penelitian tidak mendapatkan Lab yang memadai, mungkin benar mereka tetap bisa melakukan penelitian tetapi tidak secepat orang yang bersekolah di tempat yang memiliki fasilitas yang memadai.

Dan menurut saya itulah alasan privilage menunjang kesuksesan seseorang.

2 Likes

Nah, ini menarik. Contoh privilege yang kak @silviamaharani18 sampaikan ini menurut saya berlaku khusus dalam kasus tertentu saja. Seandainya yang mendapatkan fasilitas lab yang memadai ini adalah siswa yang bercita-cita untuk menjadi ilmuwan, maka “mendapatkan fasilitas lab yang memadai” adalah sebuah privilege. Lain halnya dengan siswa yang ingin menjadi artis. Ada atau tidak adanya fasilitas lab ini tidak berpengaruh pada kesuksesan yang ia tuju. Dengan kata lain, untuk kasus kedua ini, fasilitas lab tidaklah menjadi privilege. Menurut saya, apa yang disebut dengan privilege adalah suatu keuntungan atau kelebihan yang dimiliki seseorang yang dapat membantunya dalam meraih kesuksesannya.

Selain itu saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh kak @RafliNaufal. Karena definisi kesuksesan berbeda-beda untuk tiap orang, Hal-hal menguntungkan yang tidak linier dengan tujuan atau definisi kesuksesan seseorang mungkin bukanlah privilege untuk orang tersebut. Sehingga bisa jadi, privilege yang kita lihat ada pada orang lain, bukanlah privilege untuk orang tersebut.

Persoalan tentang privilege dan jenisnya ini pernah dikupas tuntas sama Malcolm Gladwell dalam salah satu bukunya yang judulnya Outliers.

Beberapa diantaranya seperti kapan kamu lahir, tempat di mana kamu tumbuh, siapa orangtuamu, dan sebagainya.

Dengan mencari tau asal-usul mereka, kita bisa menguak logika di belakang orang-orang yang meraih kesuksesan dan kegagalan.

Coba aku bahas salah satunya.

Pernah denger lagunya Justin Bieber yang judulnya 10.000 hours?

I’d spend ten thousand hours and ten thousand more
Oh, if that’s what it takes to learn that sweet heart of yours

image

Konsep 10.000 hours ini adalah konsep yang dikembangkan oleh Gladwell. Jumlah ini adalah jumlah jam kerja yang harus ditempuh kalau kamu pengen jadi seseorang yang bener-bener profesional di bidang tertentu.

Bakat alamiah memang ada. Tapi, apakah kamu punya waktu 10.000 jam untuk mengasah bakat alamiah itu? Jawabannya: belum tentu.

Yup. Jumlah waktu yang kamu punya juga merupakan sebuah privilese.

Butuh contoh?

Waktu awal kelas tujuh, Bill Gates pindah dari sekolah negeri ke Lakeside, sebuah sekolah swasta kaya di Seattle. Pada tahun kedua Bill Gates sekolah disitu, sekolah itu mendirikan klub komputer.

Menemukan sesuatu yang aneh dari pernyataan di atas?

Ini terjadi pada tahun 1968, di mana masih banyak universitas yang bahkan belum punya klub komputer di tahun 1960-an.

Lah ini, sekolah? Tahun segitu udah punya klub komputer?

Komputernya juga bukan komputer sembarangan. Komputer punya Lakeside punya fitur yang bisa digunakan bersamaan dengan sambungan langsung ke komputer mainframe yang ada di pusat Kota Seattle. Jadi, nggak heran bila Bill Gates bisa melakukan programming pada kelas delapan di tahun 1968.

Karena biaya komputer mahal, datanglah tawaran dari Computer Center Corporation (anak salah satu foundernya sekolah di Lakeside juga) buat menguji software perusahaan mereka tiap akhir pekan dengan kompensasi bisa pake komputer gratis!

Siapa yang nggak mau? Bill Gates rela naik bus ke perusahaan itu dan main komputer sampai larut malam.

Dari sini, bisa dilihat bahwa Bill Gates punya beberapa privilese:

  • waktu: dia punya akses komputer lebih awal dari orang lain sehingga bisa belajar lebih awal dan punya lebih banyak waktu.
  • finansial: orangtuanya sanggup menyekolahkan dia di sekolah swasta yang isinya orang kaya.
  • networking: tawaran dari Computer Center Corporation.

Akan lain ceritanya bila ia lahir di keluarga yang tidak kaya, tidak sekolah di Lakeside, dan tidak memiliki relasi dengan pihak lain.

Privilege memang bukan jaminan, tetapi bila diibaratkan dalam lomba lari, orang yang punya privilege seakan memiliki titik start yang jauh lebih maju daripada orang yang tidak punya privilege. Persoalan dia mau jalan kaki atau lari sprint setelah lomba dimulai adalah urusan lain lagi.

Pada akhirnya, hal ini dikembalikan pada diri masing-masing, apakah mau memanfaatkan privilege yang dimiliki atau tidak.

Privilige sebuah anugerah dr Tuhan YME, jadi pergunakan semestinya dan utk hal yang baik serta berdampak positif, sebab dikemudian hari akan dipertanggungjawabkan