Antara Kagum dan Cinta

Isi dan makna

Ketika kamu mencintai seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang tak terlukis
Ketika kamu mengagumi seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang bisa terucap

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang cintamu akan kamu simpan dalam hati dan kamu rela menunggunya selamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kekaguamanmu akan tetap hidup sampai waktu yang kamu sendiri tak mengetahuinya dan kamu tak perlu menunggu untuk kekaguman itu

Ketika kamu mencintai seseorang, air matamu akan berlinang ketika dia meninggalkanmu Ketika kamu mengagumi seseorang, kecewamu yang mengalir deras ketika dia meninggalkanmu.

Ketika kamu mencintai seseorang, dia bisa menjadi seseorang yang segalanya bagimu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi pintu untuk membuka duniamu yang tersembunyi

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu bertahan
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu memiliki semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang seseorang itu menghindarimu agar kamu tak terluka meski dia tahu cintamu tak harus milikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang seseorang itu menghindarimu agar kamu tak jatuh cinta padanya meski dia tahu rasamu tak selalu berujung cinta atau mungkin dia takut jatuh hati padamu.

Seorang psikolog klinis Joshua Klapow mengatakan, “Jatuh cinta atau sekedar kagum sesaat sangat mirip. Banyak orang tak mampu membedakannya.”
Cinta adalah perasaan yang lebih dalam, kuat, penuh penerimaan dan besar. Cinta melambangkan koneksi yang memandang orang tersebut secara keseluruhan. Selain ada rasa tertarik, ini juga ada perasaan peduli, menghargai dan mengasihi.

Kesimpulan
“Mengagumi itu beda dengan mencintai, tidak semua orang yang mengagumimu bisa mencintaimu dengan baik, ketika ia tau celah yang ada padamu. Ia akan pergi mencari yg sempurna. Ya, begitulah manusia selalu silau dengan apa yang dilihatnya. Hingga ia sadar, bahwa kesempurnaan hanyalah fatamorgana”