Di era yang sekarang ini makin banyak tuntutan terhadap kita untuk menjadi pribadi yang sempurna, walaupun kita tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Hal ini menjadi kondisi yang sangat sulit jika kita terus berada di zona nyaman. Di kehidupan yang setiap harinya dipenuhi dengan pekerjaan, kebutuhan serta pemenuhan ekspetasi orang lain seringkali membuat kita jauh dari kata nyaman. Ini karena ekspetasi kita yang terlalu sempurna pada kehidupan, sehingga kita lupa bahwa ada realita yang menyakitkan. Misalnya, lingkungan dan rekan kerja yang tidak mendukung, pekerjaan tidak sesuai passion, tekanan terhadap pekerjaan, atau bahkan dalam masalah hubungan keluarga, persahabatan dan cinta. Ini adalah hal-hal yang kerap ditemui disetiap harinya. Lantas, haruskah kita bertahan? atau harus beranjak?
Dalam meningkatkan kualitas diri, kita memang harus berani menantang diri, mengambil kesempatan dan pengalaman yang belum pernah dicoba, serta keluar dari zona nyaman. Meskipun menemukan zona nyaman dalam kehidupan merupakan suatu impian setiap orang, tapi apakah hal tersebut yang benar-benar kita butuhkan?. Pada dasarnya, kita sebagai manusia memiliki kemampuan untuk bertahan dalam segala situasi. Tapi apakah ini baik untuk kesehatan kita, baik dari segi fisik maupun mental?.
Self-Improvement dalam psikologi itu, merupakan pertumbuhan potensial dan kemampuan sesorang. Seperti yang kita ketahui ilmu psikologi mempelajari tentang tingkah laku manusia dan sikap mental yang melatarbelakanginya. Setiap diri individu telah memiliki dorongan untuk berbuat baik, sehingga mempunyai potensi untuk memiliki kepribadian yang positif. Setiap individu pada dasarnya juga diharapkan mampu tumbuh dan berkembang secara optimal. Sejauh mana seseorang dapat mengembangkan dirinya, tergantung dari bagaimana ia dapat memahami dunia. Dengan mencoba memahami dunia, kita juga diajak untuk memahami diri sendiri, Dan hal inilah yang bisa mengajarkan kita untuk menjadi dewasa.
Seperti kata penulis best seller International yaitu Stephen Covey yang terkenal dengan bukunya yang berjudul “The Seven Habit of Highly Effective Poeple”, yang menyatakan bahwa dewasa adalah ketika seseorang telah memiliki courage (keberanian) dan consideration (pertimbangan). Dewasa adalah ketika seseorang menyadari bahwa ia memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk menentukan segala pemikiran, sikap dan tingkah lakunya, sekaligus ia bertanggung jawab terhadap pemikiran, sikap dan tingkah lakunya tersebut.