Anders Runevad : Menapaki Jejak Seorang CEO Vestas Wind Systems

runevad_10x15cm

SEKILAS PROFIL

Anders Runevad merupakan senior executive internasional dengan pengalamannya memimpin organisasi global. Dia telah bekerja pada sektor telekomunikasi selama kariernya, terutama di transaksi komersial antara pelaku bisnis, dan secara sukses mengembangkan dan mengimplementasikan starteginya pada pasar yang masih berkembang maupun yang sudah besar.

PERJALANAN KARIER

Anders Runevad memulai berawal menjabat pada Swedish Erricson sebagai direktur regional eropa barat dan eropa tengah, serta anggota dari tim eksekutif global Erricson. Dia bergabung dengan Erricson pada tahun 1985, dan posisinya termasuk direktur Ericsson Singapura (1996-2000), wakil direktur Sales and Marketing, Ericsson Business unit Networks (2000-2004), direktur dari Ericsson Brazil (2004-2006) dan direktur dewan direksi dan Wakil Presiden Eksekutif Sony Ericsson (2006-2010). Anders Runevad memiliki gelar sarjana pada teknik elektro, Institute of technology, University of Lund.

Anders Runevad telah menjadi Chief Executive Officer dan Group President dari Vestas Wind Systems sejak 1 September 2013. Dengan Penobatan Anders Runevad sebagai CEO Vestas berarti tiga posisi teratas perusahaan Danish diisi oleh orang-orang Swedia. Berkarir di perusahaan Ericcson hingga usia 53 tahun, sebagai pembuat alat telekomunikasi. Setelah mendapatkan gelar magister teknik elektro dan kemudian gelar MBA dari university of Lund, Runevad lalu bergabung dengan Ericsson tahun 1989 dan mempunyai pekerjaan yang bervariasi di Amerika Serikat, Singapura, Swedia dan Brazil. Dari tahun 2006 hingga 2010, dia merupakan direktur perusahaan Sony Erricson, perusahaan handphone yang berumur pendek dan bernasib buruk ini yang akhirnya bekerja sama dengan perusahaan jepang. Disana jejak dia bersebrangan dengan Bert Nordberg, yang sebelumnya menjadi kepala perusahaan Sony dan sekarang menjadi chairman di perusahaan Vestas. Nordberg mengatakan kemiripannya dengan Runevad berart dia meninggalkan sebuah pertanyaan kepada jajaran eksekutif Erricson– yang jabatan terakhirnya dengan “grup” Swedia sebagai kepala perusahaan Eropa Barat dan Tengah – kepada tiga orang anggota komite nominasi Vestas lainnya.

Nordberg menambahkan latar belakang Runevad pada complex business environments, infrastruktur, and pendekatan politik yang krusial untuk mengoperasikan pembuat turbin angin. Dia juga menambahkan bahwa Runevad mempunyai pengalaman pada operasi bangunan, merupakan bagian yang penting dari Vestas di samping bisnis manufaktur tradisionalnya.

“It’s interesting to see how many parallels there are in the business logic between the two companies,” a former Ericsson executive said.

Senior asal swedia ketiga di Vestas adalah kepala bagian keuangan yang baru, Marika Fredriksson, mantan eksekutif di Volvo, Autoliv, dan Gambro. Pembicaraan tentang pengambilalihan Swedia dan sensitivitas berabad-abad antara Denmark dan tetangganya di seluruh jembatan Øresund diremehkan oleh petugas Vestas.

Tambahan bahwa bahwa baik Mr Nordberg dan Mr Runevad berasal dari Skåne, wilayah paling selatan di Swedia “yang dulunya adalah bagian dari Denmark”. Seorang analis menyebut latar belakang Swedia “a good headline”. Dia menambahkan dengan bercanda: “Jika dia berhasil, kami akan mengabaikan fakta bahwa dia orang Swedia.”

QUOTES

The target is our best estimate at this point in time so early on in the year. They are minimum guidance, so of course we can do better.– Vestas CEO Anders Runevad

“I’m extremely satisfied with the performance in 2016, Wind continues to increase its competitiveness in the energy space, and we take good advantage of that,” .– Vestas CEO Anders Runevad

“For us, what drives the market in the U.S., which is the second biggest market in the world… is the current PTC (production tax credit) cycle, which will provide a stable market, as we see it, up to at least 2022.” .– Vestas CEO Anders Runevad

REFERENSI

http://www.quotes.euronews.com/people/anders-runevad-PJvr90wJ
https://globenewswire.com/news-release/2013/08/21/568127/0/en/Vestas-appoints-Anders-Runevad-as-Group-President-CEO.html
http://fortune.com/businessperson-of-the-year/anders-runevad-28/
https://www.bloomberg.com/research/stocks/private/person.asp?personId=30899080&privcapId=36246

Anders Runevad Berhasil Menarik Vestas dari Keterpurukan

Vestas Wind System adalah perusahaan industri yang memproduksi, menjual, memasang dan memperbaiki turbin angin. Vestas merupakan perusahaan terbesar di dunia dalam bidang ini. Dipimpin oleh Anders Runevad sejak tahun 2013, perusahaan ini makin berkembang. Runevad yang pernah menjadi presiden di Sony Ericsson Mobile Communications, berhasil memberikan Vestas pendapatan 10 juta dolar US lebih dalam waktu 12 tahun terakhir, dengan keuntungan bersih 907 juta dolar US. Sebelum Runevad bergabung, Vestas mengalami kerugian sebesar 1.3 juta dolar US.

Vestas mengalami tekanan dari penurunan penjualan di Eropa, subsidi yang lebih rendah dari pemerintah untuk energi alternatif dan kompetisi low-cost dengan Cina. Faktor ini telah umum dialami perusahaan di bidang industri energi terbaharui, tetapi masalah Vesta juga muncul dari dalam perusahaan itu sendiri.

Perusahaan ini gagal mengantisipasi penurunan dalam pasar global untuk energi bertenaga angin dan terus memperluas pasar di pertengahan tahun 2000. Analis mengatakan bahwa Vesta lebih lambat daripada rivalnya yaitu General Electric dan Siemens untuk mengautomasi produksi dan menyederhanakan lini produknya.

Vestas juga gagal untuk bersiap melawan tren offshore wind farm (konstruksi alat pembangkit listrik tenaga angin yang tertanam di dalam air) yang sudah lebih dulu diprediksi oleh Siemens yang sadar betapa cepatnya tren ini berkembang. Hanya sekitar 7 persen dari pesanan Vestas pada akhir tahun 2012 berasal dari unit untuk offshore. Penjualan unit dari onshore masih besar, tetapi pengembang tenaga angin cenderung kesulitan menemukan yang tidak terlalu banyak teroposisi politik, yang biasanya meningkat hingga 90 meter, atau 300 kaki dan berbobot lebih dari 100 ton.

off shore
Ilustrasi offshore wind farm
Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/12/Foundations_NREL.jpg/450px-Foundations_NREL.jpg

Vestas melaporkan kerugian bersih pada quarter kedua tahun 2013 senilai 62 juta euro atau 83 juta dolar US, jauh dibandingkan dengan kerugian bersih pada tahun sebelumnya di quarter yang sama yang hanya senilai 8 juta euro. Saham perusahaan juga jatuh hingga 85 persen sejak tahun 2009.

Keterpurukan Vestas tidak sampai disitu, sekitar 80 shareholder menuntut Vestas dengan 11 juta euro sebagai ganti rugi dengan alasan bahwa eksekutif perusahaan tidak memberitakan kepada shareholder tentang kerugian perusahaan. Vestas merespon kesuliatn operasionalnya dengan menjual pabrik-pabrik perusahaan. Tahun sebelumnya, perusahaan telah menjual menara bisnisnya di Denmark kepada pembeli di Cina. Vestas juga memangkas 17.250 karyawan dari 22.000 karyawan di akhir tahun 2011 dan tidak lebih dari 16.000 karyawan di akhir tahun 2012.

Lars Heindroff, seorang analis dari ABD Sundal Collier mengatakan bahwa Vestas perlu menunjukkan perkembangan dalam bisnis utamanya, yaitu turbin. Perusahaan perlu fokus lebih pada produksi yang lebih diukur dan berharap bisa melihat lebih sedikit turbin yang berbeda.

Sampai pada akhirnya Runevad datang menggantikan Bert Nordberg yang menjabat sebagai chairman di Vestas sejak 2012. Diresmikan pada tanggal 1 September 2013, Runevad membawa harapan pada Vestas. Pesanan perusahaan dua kali lebih besar, senilai 1.7 juta euro atau senilai 2.3 juta dolar US. Free cash flow, atau uang tersedia untuk investasi atau distribusi kembali ke shareholder positif senilai 197 juta euro, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai negatif 338 juta euro.

Peningkatan keuangan di bawah kepemimpinan Runevad mulai terlihat. Perkembangan ini dibantu oleh pesanan turbin yang meningkat menjadi 56 persen pada quarter kedua di tahun 2014. Pesanan diterima dari 20 negara di seluruh dunia.

Runevad menguntungkan untuk keuangan, jejak global dan citra merek. Dia juga berhasil menarik perhatian publik. Kalau pun terjadi penurunan, itu adalah teknologi baru perusahaan. Selama beberapa tahun Vestas hanya mengandalkan V136 turbin dan 3MW Powermode saja.

Pada tahun 2014, Vestas meluncurkan strategi baru di Cina. Sebagai negara dengan pasar energi angin terbesar di dunia, Vestas mengumumkan strategi baru untuk mempertahankan pertumbuhan keuntungan. Pasar energi angin di Cina telah mengalami perubahan dari memprioritaskan biaya modal murah di muka menjadi mempertimbangkan biaya energi seumur hidup. Vestas memperkenalkan teknologi terbarunya, V110-2.0 MW dan V100-2.0 MV, yang cocok untuk daerah berangin yang rendah dan menengah.

“Sebagai pemimpin pasar dunia, kami berada pada posisi yang bagus dan siap mendukung perkembangan ini,” ujar Runevad.

Sumber :

Anders Runevad telah menjadi Chief Executive Officer dan Group President Vestas Wind Systems A/S sejak 1 September 2013.

Mr Runevad menjabat sebagai Kepala Eropa Barat & Tengah di Telefonaktiebolaget LM Ericsson dari bulan April 2010 sampai Agustus 2013. Runevad menjabat sebagai Kepala Wilayah Amerika Utara dan Presiden Sony Ericsson Mobile Communications (AS), Inc. sejak April 2009. Dia juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan Eksekutif Penjualan dan Eksekutif di Sony Mobile Communications AB (nama alternatif, Sony Ericsson Mobile Communications AB) sejak 1 Januari 2007 sampai 1 April 2010 dan menjabat sebagai Kepala Wilayah Amerika Utara dan Presiden Sony Ericsson USA sejak 1 April 2009. Beliau menjabat sebagai Head of Global Sales & Marketing di Sony Mobile Communications AB dan melayani sebagai Presiden Ericsson Brazil sejak 2004. Dia telah bertanggung jawab atas keseluruhan bisnis infrastruktur dan layanan telekomunikasi Ericsson di Brasil. Mr Runevad bergabung dengan Ericsson pada tahun 1984 sebagai Design Engineer dan selama bertahun-tahun memegang peran dalam bidang Litbang, manajemen produk, pemasaran dan penjualan. Dia bekerja untuk Ericsson di Swedia, Singapura, AS dan Brasil. Ia menjabat sebagai Direktur NKT Holding A / S. Mr Runevad meraih gelar Master of Science di bidang Teknik Elektro dari Universitas Lund.

Vestas Wind Systems A/S adalah produsen, penjual, installer, dan servicer turbin angin Denmark. Didirikan pada tahun 1945, dan pada tahun 2013, Vestas merupakan perusahaan turbin angin terbesar di dunia. Perusahaan ini mengoperasikan pabrik manufaktur di Denmark, Jerman, India, Italia, Rumania, Inggris, Spanyol, Swedia, Norwegia, Australia, China, dan Amerika Serikat. Vestas Wind Systems mempekerjakan lebih dari 21.000 orang di seluruh dunia.

Selama masa jabatan 14 bulan Runevad sebagai CEO Vestas, dia memiliki gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dengan pendahulunya Ditlev Engel. Sejak kedatangan Runevad, Vestas Wind Systems telah berada di posisi yang jauh lebih baik lagi dan Runevad tetap berada di bawah radar. Usaha lepas pantai dengan Mitsubishi Heavy Industries, MHI Vestas telah berjalan, angka-angka perusahaan terlihat bagus dan operasi tampaknya kembali sesuai untuk produsen turbin angin nomor satu dunia. Dalam RUPS Maret, Runevad menyatakan bahwa sudutnya telah berbalik dan menggariskan strateginya sendiri untuk menggerakkan Vestas ke depan.

Strateginya dalam Vestas yaitu kelanjutan bisnis seperti biasa: fasilitas produksi non-core offload, biaya lebih rendah, dan fokusnya pada pasar baru dan pasar negara berkembang. Mungkin pengumuman paling simbolis ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari layanan sebesar 30%. Salah satu elemen lainnya yaitu penandatanganan fasilitas pinjaman sebesar EUR1 miliar. Analis industri percaya, hal ini dilakukan untuk menginspirasi kepercayaan pada pelanggan yang mempertimbangkan kesepakatan servis jangka panjang. Sulit membayangkan Siemens atau GE, dua pesaingnya di lepas pantai dan darat masing-masing, melakukan hal yang sama. Dengan pemikiran ini, menjaga hal-hal tetap lurus dan sempit tampaknya merupakan ciri khas Runevad.

Vestas didirikan sebagai toko pandai besi milik keluarga pada tahun 1898, Vestas selama bertahun-tahun memproduksi berbagai macam produk, termasuk peralatan susu dan crane. Kemudian mulai bereksperimen dengan turbin angin di tahun 1970an sebagai sumber energi alternatif bagi petani lokal pada era harga minyak yang berubah-ubah. Turbin pertama yang dijualnya, yang didasarkan pada desain oleh pandai besi lokal, memiliki diameter rotor hanya 10 meter, atau 33 kaki. Namun kini, turbinnya tidak hanya jauh lebih besar tapi juga jauh lebih produktif. Perusahaan memasang turbin raksasa yang bisa merentang lebih dari 500 kaki ke udara, dengan bilah individu hampir 190 kaki panjangnya, berputar lebih dari 180 mil per jam. Perangkat terbarunya menghasilkan listrik 25 kali lebih banyak dari setahun seperti yang dibuat pada tahun 1980an. Bagi Vestas, dalam kemajuan hal yang sangat penting yaitu pengumpulan data, yang telah dilakukan Vestas selama bertahun-tahun dalam skala besar.

Vestas telah menyempurnakan teknik matematis untuk memprediksi kecepatan, variabilitas dan karakteristik angin lainnya selama lebih dari satu dekade. Pada tahun 2006, perusahaan membeli beberapa komputer untuk menguji manfaat pencocokan perkiraan angin ke lokasi potensial untuk turbin. Ketika pelanggan menyukai hasilnya, Vestas meningkat menjadi sebuah superkomputer pada tahun 2008. Ia telah meningkatkan teknologi dan menambahkan tim ahli meteorologi untuk membantu menyesuaikan model iklim. Model juga memungkinkan perusahaan untuk mengetahui di mana turbin harus ditempatkan, dan turbin mana yang menghasilkan pendapatan paling banyak. Seperti saingannya, Vestas sekarang merancang turbin untuk tempat dengan angin sepoi-sepoi dan angin kencang. Hal ini dapat mengidentifikasi periode tenang saat turbin dapat ditutup untuk perawatan dengan hilangnya pendapatan terkecil. Meski memiliki keuntungan, Vestas masih harus menavigasi gejolak industri, dari ketidakpastian mengenai masa depan subsidi pemerintah terhadap volatilitas harga minyak dan gas.

REFERENSI

https://www.bloomberg.com/research/stocks/private/person.asp?personId=30899080&privcapId=36246

http://www.windpowermonthly.com/article/1319754/top-30-people-2-anders-runevad-ceo-vestas

https://www.nytimes.com/2016/08/19/business/energy-environment/denmark-vestas-wind-renewable-energy.html?mcubz=0

Kedatangan pendatang baru, Anders Runevad, sebagai chief executive Vestas berarti bahwa tiga posisi teratas di perusahaan Denmark tersebut terisi oleh orang Swedia

Pria berumur 35 tahun terserbut adalah eksekutif berkarir panjang di Ericsson, sebuah perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi Swedia. Setelah meraih gelar master di bidang teknik elektro dan kemudian meraih gelar MBA dari Univeresitas Lund, Runevad bergabung di Ericsson pada tahun 1989 dan memiliki berbagai pekerjaan di Amerika, Singapura, Swedia, dan Brazil.

Dari tahun 2006 hingga 2010, dia menjabat sebagai direktur Sony Ericsson, perusahaan telepon joint-venture dengan sebuah perusahaan Jepang yang berumur pendek dan berakhir naas. Disana, ia bertemu dengan Bert Nordberg, yang dulu merupakan kepala Sony Ericsson dan sekarang menjadi ketua Vestas.

Nordberg berkata bahwa keakrabannya dengan Runevad berarti dia meninggalkan pertanyaan tentang eksekutif Ericsson - yang peran terakhirnya dengan kelompok Swedia tersebut adalah sebagai kepala Eropa barat dan tengah - kepada tiga anggota komite nominasi Vestas lainnya.

Dia menyoroti latar belakang Mr Runevad di lingkungan bisnis yang kompleks, infrastruktur, dan lobi politik yang penting untuk menjalankan pembuat turbin angin. Mr Nordberg menambahkan bahwa Mr Runevad memiliki pengalaman dalam membangun layanan, bagian yang semakin penting dari Vestas di samping bisnis manufaktur tradisionalnya. “Sangat menarik untuk melihat berapa banyak persamaan yang ada dalam logika bisnis di antara kedua perusahaan tersebut,” kata mantan eksekutif Ericsson.

Pelatih senior ketiga di Vestas adalah chief financial officer baru, Marika Fredriksson, mantan eksekutif di Volvo, Autoliv dan Gambro.

Pembicaraan tentang pengambilalihan Swedia dan sensitivitas berabad-abad antara Denmark dan tetangganya di seluruh Øresund diremehkan oleh petugas Vestas. Salah satu mencatat bahwa baik Mr Nordberg dan Mr Runevad berasal dari Skåne, wilayah paling selatan di Swedia “yang dulunya adalah bagian dari Denmark”.

Seorang analis menyebut latar belakang Swedia “judul yang bagus”. Dia menambahkan, bercanda: “Jika dia berhasil, kami akan mengabaikan fakta bahwa dia orang Swedia.”

Sumber: