Apa yang pertama kali terbersit di benak kita ketika mendengar kata ‘anarki’? Pasti kebanyakan dari kita akan membayangkan tentang orang-orang yang menggila, melakukan perusakan dan kekacauan. Bayangan itu membuat kita menjadi anti pada orang-orang anarki. Membuat kita pun enggan berdekatan dan hidup berdampingan dengan orang-orang anarki.
Tapi apa benar seperti itu?
Sebenarnya, bisa dikatakan bahwa doktrin terhadap kita selama ini tentang kata ‘anarki’ adalah salah. Sehingga akhirnya muncul juga pemahaman yang salah pada diri kita. Karena sebetulnya kata ‘anarki’ bukan ditujukan kepada orang-orang yang melakukan perusakan. Untuk hal itu justru disebut vandalisme. Dan antara anarki dengan vandalisme jelas berbeda.
Supaya kita tidak lagi salah paham dan bisa lebih memahami apa itu ‘anarki’, kamu bisa membaca beberapa penjelasan di bawah ini.
Pengertian Anarki.
Menurut Kamus Besar Baha Indonesia (KBBI), anarki memiliki 2 arti:
1.hal tidak adanya pemerintahan, Undang-undang, peraturan atau ketertiban; 2. Kekacauan (dalam suatu negara)
Lebih lanjut, anarki sebenarnya merupakan kata serapan dalam bahasa Inggris dari anarchy. Menukil dari Britannica.com, anarki berasal dari bahasa Yunani (anarchos) yang berarti ‘tanpa pemerintahan’. Sementara itu anarkis adalah sebutan bagi orang-orang yang menganut paham anarki
Sementara anarkisme adalah “ajaran yang menentang kekuatan negara; teori politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang.”
Nah, adakah kata “kekerasan” tercantum dalam penjelasan soal makna anarki, anarkis, dan anarkisme di atas?
Jawabannya sudah jelas: tidak ada.
Karena memang anarki bukan kekerasan.
Seperti dijelaskan di atas, anarki ialah “ketiadaan pemerintahan atau ketertiban”, sedangkan anarkisme ialah “paham yang menentang kekuatan negara”.
Berbeda dengan “kekerasan” yang memiliki arti:
- Perihal (yang bersifat, berciri) keras.
- Perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
- Paksaan.
Jadi sampai sini sudah pahamkan, anarkisme dan kekerasan berbeda? Jangan sampai salah lagi yah