Aktivitas Antimikroba dan Antioksidan pada Kunyit

Kunyit merupakan
tanaman golongan temu-temuan yang
banyak dimanfaatkan sebagai bumbu
masakan maupun pewarna makanan. Selain
itu, tanaman kunyit juga sering digunakan
sebagai tanaman obat tradisional untuk
mengobati beberapa jenis penyakit seperti
demam, diare, lever, sesak nafas, radang
hidung, maag, eksim, dan hipertensi. Beberapa manfaat kunyit yang telah
dilaporkan secara ilmiah ialah sebagai
antimikroba dan antioksidan.

Tanaman kunyit sendiri terdiri atas
bagian-bagian vegetatif dan generatif selama
siklus hidupnya. Bagian vegetatif
diantaranya ialah daun, batang pendek yang merupakan pangkal munculnya tangkai daun
di bagian atas dan juga pada pangkal nya
muncul rimpang di bagian bawah. Rimpang
merupakan modifikasi dari batang serta
bagian akar serabut yang muncul dari batang. Sedangkan bagian generatifnya yaitu
bunga yang muncul diantara tangkai daun.
Namun tidak semua tanaman kunyit
menghasilkan bunga pada satu kali siklus
hidupnya.

Ekstrak etanol dan etil asetat daun,
batang, rimpang dan akar tanaman kunyit
mempunyai aktivitas antimikroba dan
antioksidan. Aktivitas antimikroba tertinggi
terdapat pada ekstrak etil asetat daun dan batang terhadap S. aureus, ekstrak etil asetat
batang dan akar terhadap E. coli, dan ekstrak
etil asetat daun terhadap C. albicans.
Sedangkan aktivitas antioksidan terbaik ialah
ekstrak etil asetat rimpang kunyit.