Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja

Akhlak Remaja

Pengertian Masa Remaja

Menurut bahasa arab, remaja berasal dari kata As-Syabab artinya muda dan kuat, energik dan dinamis, baik dan kreatif, tumbuh dan berkembang. Kata remaja berasal dari bahasa Inggris adolescence, dan bahasa latin adolescere artinya tumbuh atau tumbuh menjadi remaja. Sedang menurut bahasa Indonesia artinya mulai dewasa, atau sudah sampai umur.

Masa remaja addalah usia 12-17 tahun yang merupakan kelanjutan usia pubertas 9-13. Masa remaja sering muncul masalah yang berasal dari beberapa faktor baik eksternal maupun internal.

Adapun ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock adalah :

  1. Masa remaja sebagai periode yang penting

  2. Masa remaja sebagai periode perubahan

    • Perubahan emosi (lebih sensitif, ditampakkan pada perilaku)
    • Perubahan tubuh, minat dan peran
    • Perubahan nilai (dari nilai yang dulunya dipercaya pada masa kanak-kanak berubah menjadi nilai yang rasional)
    • Ambivalensi (sikap yang mendua, mau-mau tetapi juga tidak mau)
  3. Masa remaja sebagai masa mencari identitas (dengan menyeleksi figur-figur idola yang dianggap mewakili impiannya)

  4. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis

Melihat segala sesuatu sesuai apa yang diinginkan, sehingga ketika apa yang diinginkan tidak sesuai kenyataan maka mudah kecewa, frustasi dan emosi.

Perilaku Remaja Pada Masa Kini

Beberapa perilaku negatif yang perlu diwaspadai pada masa remaja yaitu :

  1. Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas
  2. Bermalas-malasan dan suka menunda pekerjaan
  3. Ragu dan cenderung bimbang menghadapi kehidupan
  4. Sering minder akan kemampuan dan potensi diri
  5. Mementingkan bermaindari pada belajar
  6. Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
  7. Cenderung mengabaikan kebiasaan baik
  8. Pergaulan bebas

Akibat/dampak negatif pergaulan remaja antara lain :

  1. Menghancurkan masa depan
  2. Menghilangkan rasa malu
  3. Hilangnya sikap menjaga diri dari dosa
  4. Menjatuhkan martabat dan kehormatan baik dihadapan Allah swt maupun sesama manusia
  5. Hati menjadi gelap dan tidak bersinar
  6. Wajah muram dan gelap
  7. Selalu merasa dalam kemiskinan
  8. Zina adalah dosa besar yang dapat merusak hubungan silaturrahim, karena durhaka kepada orang tua, dan berbuat zalim
  9. Zina dapat mengakibatkan penyakit HIV dan AIDS

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya remaja tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas :

  1. Keluarga harus menjadi pengendali pergaulan remaja
  2. Lembaga pendidikan juga harus proaktif dalam pengendalian pergaulan remaja
  3. Tidak memakai busana yang dapat mengundang syahwat
  4. Menghindari berpacaran
  5. Hindari pornografi, karena dapat merusak pikiran
  6. Hindari minuman beralkohol dan narkoba
  7. Jangan mudah terbawa arus budaya barat yang cenderung hedonis dan materialistis
  8. Mengikuti kegiatan yang bermanfaat

Batas-batas pergaulan antara pria dan wanita menurut Islam :

  1. Menjaga pandangan mata, tidak melihat lain jenis yang berlebihan
  2. Tidak berdua-duaan pria dan wanita yang bukan makhram
  3. Tidak bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan
  4. Tidak berbaur antara pria dan wanita dalam satu tempat.

Kenapa remaja perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pendidikan? karena :

  • Remaja merupakan fase terpenting dan fundamental bagi kehidupan manusia.
  • Pada fase remaja, mereka sedang mencari jati dirinya
  • Remaja biasanya bangga dengan potensi besar yang ada dalam diri mereka
  • Remaja merupakan cikal bakal generasi mendatang dan harapan masa depan.
  • Sebagian remaja tidak dapat mengontrol dan menguasai emosi yang ada dalam dirinya.

Akhlak Mulia Dalam Pergaulan Remaja

  1. Mengucap dan menjawab salam (salam artinya selamat atau mendoakan keselamatan)

2 Berjabat tangan (menunjukkan keakraban, kerukunan, persahabatan dan permintaan maaf)

  1. Menghindari berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis)

  2. Mencari teman yang baik (ciri-ciri teman yang baik; tidak egois, dapat menjaga rahasia, dapat menemani disaat suka dan duka, tidak menjerumuskan, kalau bisa dari keluarga yang baik-baik)

Menerapkan Akhlak Terpuji Dalam Kehidupan Remaja

Menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat, cara menerapkan perilaku trerpuji dalam kehidupan remaja bahwa, setiap ucapan baik dan perbuatan terpuji yang dilakukan remaja diberi pujian dan dorongan untuk mempertahankan kebaikan yang telah dicapainya, hindari celaan, hinaan dan kritikan tajam, kalau memberikan kritikan hendaknya hati-hati dan bijaksana.

Pembinaan aspek spiritual remaja bertujuan untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian. Sedangkan pembinaan aspek material bertujuan meningkatkan semangat dan kepekaan sosial yang tinggi. Keduanya dilakukan tanpa adanya paksaan dan intervensi atau campur tangan dari luar.

Cara membiasakan akhlak terpuji bagi remaja dapat dilakukan dengan :

  • Menyadari bahwa akhlak terpuji seperti tekun belajar dapat mewujutkan cita-cita yang luhur
  • Meyakini bahwa pergaulan negatif remaja dapat menghancurkan prestasi dan masa depan
  • Berbakti kepada orangtua
  • Menghormati guru
  • Menghargai ilmu pengetahuan
  • Memilih pergaulan positif dan menjauhi pergaulan negatif
  • Menghindaari perilaku yang merusak diri

Contoh akhlak terpuji remaja kepada Allah SWT :

  1. Selalu bersyukur kepada Allah Swt
  2. Bersabar ketika menghadapi musibah
  3. Bertaubat kepada Allah Swt setelah berbuat dosa
  4. Selalu mengerjakan amal sholeh dengan ikhlas
  5. Selalu bertawakal kepada Allah Swt

Contoh akhlak terpuji remaja kepada orang lain dan diri sendiri :

  1. Birrul walidain, taat dan berbakti kepada kedua orang tua
  2. Menghormati guru
  3. Menghargai teman
  4. Memilih pergaulan positif dan menghindari perbuatan negatif
  5. Menghindari perilaku merusak
  6. Menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi laranganNya

Landasan Teori Pergaulan Dalan Ajaran Islam

Pengertian Pergaulan

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup” di dunia ini. Sungguh aneh jika ada orang yang mampu hidup sendiri.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat [49]:13)

Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.

Dalam surat An – Nur ayat 30 – 31. telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

Landasan Perlunya Pergaulan

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan Kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT.

Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya.

Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan banyak sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada keburukan perilaku ( akhlakul majmumah).

Ta’aruf, tafahum, dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi, semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika kita mengenal, memahami, dan saling menolong.

Faktor Utama Dalam Pergaulan

  1. Ta’aruf.
    Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah mereka akan saling menyapa? Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu, atau memperhatikan? Atau mungkinkah ukhuwah islamiyah akan dapat terwujud? Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang.

  2. Tafahum
    Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul dengan orang lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan. Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Masih ingat ,”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan memberikan bau asap.

  3. Ta’awun.
    Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh sikap ta’awun (saling menolong). Karena inilah sesungguhnya yang akan menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain.

Perilaku remaja sekarang dengan media komunikasi

Pada zaman sekarang sudah banyak sekali perilaku remaja yang berubah akibat media komunikasi.contohnya media komunikasi dalam hal negatif pergaulan remaja yaitu melihat video asusila dan dalam hal positifnya yaitu handpone untuk berkomunikasi dengan jarak yang jauh.

Media komunikasi itu dapat digunakan dalam hal positif ataupun negatif,itu tergantung dari remaja itu sendiri dan juga faktor modernisasi yang terus berkembang dan ketidak siapan remaja menerima pengaruh dalam modernisasi atau teknologi yang dapat menimbulkan kegoncangan masa ataupun kemajuan masa depan dan menimbulkan perilaku positif ataupun negatif. perilaku tersebut timbul karena keingintahuan remaja itu sendiri dalam hal komunikasi.

Oleh karena itu, kita perlu mengatasi masalah pergaulan remaja saat ini dengan tindakan untuk mencegah perilaku remaja yang negatif dalam hal media komunikasi yang terus berkembang saat ini dan kita juga harus lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.

Allah swt berfirman :

“kamu adalah orang yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beiman kepada Allah .sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyak mereka adalah orang-orang yang fasik”. ( Ali-imran : 110 )

Masalah perilaku remaja dan peranan orang tua

Sebagian orang mengatakan masa remaja adalah masa yang energik,dinamis,kritis masa yang paling indah, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa masa remaja masa rawan dan masa nyentrik. karena manusia itu semakin perkembang dari anak-anak menjadi remaja lalu menjadi dewasa itu disebut fase kehidupan atau transisi. dan masalah yang di hadapipun semakin sulit.

Perilaku remaja yang menyimpang itu di akibat kan karena kurangnya persiapan dari remaja itu sendiri dalam menghadapi suatu masalah yang terus datang. Dan juga peranan dari orang tua yang kurang dalam perhatian kepada anaknya karena faktor orang tua juga dapat menyebabkan remaja itu sendiri menjadi menyimpang. Orang tua harus lebih perhatian kepada anaknya terutama dalam perilaku anaknya. Karena faktor orang tua itu sangat penting.

Oleh kareana itu peranan orang tua itu sangat penting dalam perilaku anaknya. apa lagi jika anak itu sudah tumbuh menjadi remaja,karena masa remaja itu masa yang ingin mencoba suatu hal yang baru dalam hidupnya. Orang tuanya harus bisa mengajarkan perilaku yang baik kepada anaknya dari kecil. Agar ketika dia remaja dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk dan bertaqwa kapada Allah dan rasulnya.

Allah swt berfirman :

“ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “. (At-Tahrim : 6 )

Cara pemecahan masalah perilaku kenakalan remaja

Cara pencegahan pertama yaitu dengan tindakan Preventif yaitu pencegahan dengan cara pendidikan informal (keluarga),pendidikan formal (sekolah) atau juga melalui pendidikan nonformal (masyarakat).

Pendidikan informal (keluarga) adalah pendidikan pertama yang akan diajarkan oleh seorang anak. Maka orang tua harus menanamkan pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak itu misalnya pendidikan agama yaitu mengajarkan keimanan,akhlak dan ibadah.

Rasulullah saw bersabda :

“Perintahkan anak-anakmu mengerjakan shalat,lantaran ia sudah berumur 7 tahun, pukullah mereka setelah berumur 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidurmu dan tempat tidur mereka “. ( HR.Abu Daud)

Dan jagalah hubungan kasih sayang yang adil terhadap semua anggota keluarga.
Sesungguhnya Allah suka kepada keluarga yang adil terhadap anggota keluarganya.

Pendidikan formal (sekolah) adalah pendidikan kedua setelah keluarga yang penting untuk perkembangan perilaku remaja sekarang.terutama dalam pembinaan sikap mental ,pengetahuan dan keterampilan remaja itu sendiri yaitu pembinaan untuk menumbuhkan remaja-remaja yang dinamis,kritis dan cepat dalam mengambil tindakan.usaha ini dapat mengurangi sikap penyimpangan dalam perilaku remaja sekarang.

Dan Pendidikan nonformal (masyarakat) adalah tempat pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pembinaan-pembinaan dalam masyarakat juga sangat penting dalam perkembangan perilaku remaja sekarang yaitu pembinaan untuk meningkatkan pendidikan kepramukaan,penyuluhan mental agama dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positf seperti Palang Merah Remaja, Karang Taruna,Remaja Masjid,dan usaha-usaha lainnya.

Cara pencegahan kedua yaitu dengan Tindakan Represif yaitu tindakan dengan hukuman yang bertujuan untuk remaja yang melakukan kenakalan.tetapi yang bertujuan untuk mendidikan.misalnya, Razia terhadap barang-barang atau alat yang digunakan untuk kenakalan remaja dan jika terbukti mereka berbuat kenakalan mungkin mereka bisa diberi peringatan dan hukuman yang ringan agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya yang salah.

Berikanlah hukuman yang sifatnya mendidik dan menolong, agar mereka menyadari kesalahannya.sehingga mereka memperoleh harga dirinya. Dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Hukuman dengan tindakan represif itu dapat dilakukan dengan lisan ataupun perbuatan yang mendidik remaja itu sendiri.

Cara pencegahan ketiga yaitu dengan tindakan kuratif yaitu tindakan dengan rehabilitasi (pemulihan ),tindakan ini merupakan pembinaan khusus untuk memecahkan dan menangulangi problema kenakalan remaja.pembinaan ini memberikan kesan yang baik,bahwa setiap remaja itu diberikan dorongan ,perbaikan dan kesempatan bagi remaja itu agar menjadi kembali baik sesudah remaja itu merenungi perbuatannya yang salah dan yang dianggap tidak wajar atau tercela.

Pembinaan ini dapat juga di artikan sebagai usaha atau upaya untuk memeperbaiki kembali sikap dan perilaku remaja yang melakukan kenakalan atau perbuatan yang tidak baik dengan tujuan remaja memeperoleh kehormatan yang baik di tengah-tengah pergaulan social dan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Sesungguhnya remaja itu harus di jauhkan dari suatu pengaruh yang buruk.

Allah swt berfirman :

“ Dan janganlah kau mendekati perbuatan-perbutan keji ,baik yang Nampak maupun yang tersembunyi “

Islam dan pergaulan remaja

Islam adalah agama yang baik dan adil,sesungguhnya islam itu memberi perhatian terhadap remaja sekarang yang terus berubah.remaja adalah penerus orang tua,agama,dan juga sebagai insane muslim yang berakhlak karimah.

Tragisnya bahwa mayoritas remaja islam sekarang ini sudah banyak yang mengikuti budaya barat yang terus berkembang.misalnya budaya yang buruk yang di ikuti remaja muslim sekarang yaitu gaya berbusana dan tingkah laku buruk yang dilakukan. Semua akibat dari pergaulan yang kurang baik yang dihasilkan dari apa yang mereka lihat dan rasakan dalam kehidupan sehari-harinya.merebaknya teknologi dan insformasi yang semakin berkembang memang membawa remaja menjadi lebih memahami tentang perkembang teknologi tapi juga membawa dampak negatif bagi etika remaja muslim.

Contoh-contoh menurunnya akhlak remaja yang buruk akibat seirimg perubahan zaman dan masuknya budaya asing yang buruk.

  • Tawuran antar remaja
  • Kriminalitas
  • Perzinahan yang dilakaukan oleh remaja

Contoh tersebut adalah bukti menerunnya akhlak remaja yang smakin buruk.oelh karena itu iman dan taqwa yang kuat itula yang akan mampu mengendalikan diri seseorang sehimgga sanggup melakukan yang baik dan meniggal kan yang buruk .iman dan takwa itulah yang dapat secara pasti menjadi landasan akhlak.jadi,kemerosatan remaja itu sebnernya dapat dikurangi dengan cara memberikan pendidikan keimanan dan ketakwaan kepada generasi muda sekarang.dan sekarang banyak juga pesantren yang yang bagus agar remaja-remaja sekarang menjadi remaja yang beriman dan bertakwa.

Inti agama adalah iman.jadi,iman tidak hanya dengan diajarkan melalui sekolah,pesantren pengatuhan tentang iman keimanan, dan keberimanan.pengajaran itu hanya bersiafat kognitif saja.Adapun,keimanan itu adalah sesuatu yang berada didalam hati (al-qalb).Jadi,keimanan itu bukan dikepala ataupun bukan berupa pengetahuan. Keimanan itu bukan persoalan kognitif saja.

Oleh karena itu, keimanan perlu sekali ditanamkan oleh remaja sejak sekarang agar genersi sekarang dapat menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa.

Pergaulan remaja yang baik

Islam adalah agama yang suci,pergaulan dalam islam selalu dilandasi oleh kesucian.oleh karena itu, islam selalu mengajarkan tata cara atau etika pergaulan yang baik.salah satunya yaitu menutup aurat.aurat merupakan mahkota setiap manusia dan aurat tidak boleh diperliahatkan kepada seseorang yang bukann muhrimnya terutama kepada lawan jenis agar tidak menimbulakan syahwat dan menimbulkan fitnah kepada orang lain.

Aurat laki-laki yaitu dari pusar sampai lutut untuk perempuan yaitu seluruh tubuhnya kecualli muka dan telapak tangan.selain masalah aurat pakaian yang dipakai juga harus diperhatikan yaitu agar tidak memakai pakaian yang mengundang syahwat seseorang dan mendatangkan fitnah.

Dan dalam pergaulan dengan lawan jenis juga harus diperhatikan karena remaja sekarang jika sedang bergabung dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya itu selalu berlebihan padahal islam telah mengajarkan agar menjaga jarak terhapad lawan jenis agar tidak menimbulakan dampak negatif yang tidak di inginkan dan akibat berakibat buruk pada masyarakat disekitarnya.

Jika laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya maka yang ketiga syetan,karena syetan mempengaruhi manusia agar berbuat dosa.oleh karena itu islam melaran laki-laki dan perempuan berduan di tempat yang sepi dan menimbulkan fitnah.

Islam telah mengatur etika pergaulan dalam remaja,perilaku tersebut dilandasi oleh nilai-nilai agama.oleh karena itu,semua perilaku harus selalu diperhatikan,dipelihara dan dilaksakan oleh remaja agar tidak terjerumus oleh perilaku yang menyimpang dari agama.

Tata cara pergaulan remaja yang baik menurut islam

Islam telah mengatur tata cara pergaulan yang baik dan berakhlak karimah,karena tata cara pergaulan islam itu dilandasi dengan nilai-nilai agama.tata cara itu meliputi :

  • Mengucapkan salam
    Ucapan salam yaitu ketika kita bertemu teman atau orang lain karena mengucapkan salam itu adalah doa,maka jika kita mengucapkan salam berarti kita telah mendoakan teman kita.dan menjawab salam itu hukumnya adalah wajib.

  • Meminta izin
    Minta izin ini kita tdak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman kita karena itu bukan hak kita dan kita perlu meminta izin terhadap pemiliknya terlebih dahulu.

  • Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
    Remaja sekarang seharusnya menghormati orang tua dan mengambil pengalaman dari mereka.dan kepada yang lebih muda sebaiknya remaja sekarang menuntun, mengajari kepada yang lebih muda agar beretika yang baik.

  • Bersikap santun dan tidak sombong
    Dalam bergaul,agar teman merasa nyaman terhadap kita harus berperilaku yang baik dan santun.dan sikapn remaja yang dasar yaitu ingin lebih dari pada temannya padahal Allah membenci sikap sombong.

  • Tidak boleh saling menghina
    Menghina dalam agama islam hukumnya dilarang. oleh karena itu, sebaiknya menghina itu harus di hindari sesama teman.

Dan Penutup dengan hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)

Sumber : Al-Qur’an, Hadist, Buku Akidah Akhlak