Adakah alternatif lain untuk membasmi hama pada tanaman selain pestisida?

Pemberian pestisida pada tanaman merupakan salah satu upaya yang digunakan oleh kebanyakan orang untuk membasmi hama pada tanaman tersebut. Namun, penyemprotan pestisida yang berkelanjutan memberikan dampak buruk berupa pencemaran lingkungan atau tanah. Sehingga diperlukan alternatif lain agar pembasmian hama pada tanaman dapat teratasi dan pencemaran pada tanah tidak terjadi.

1 Like

Hama pada tanaman itu tidak bisa di basmi kak, tapi di kendalikan. Karena kalo hama di basmi otomatis musuh alami juga akan habis karena dia tidak ada makanan. Serangga di katakan hama apabila dia sudh menimbulkan kerugian. Sebelum dia menimbukan kerugian kita harus selalu melakukan pemantauan pada tanaman. Hama juga bisa dikendalikan secara fisik mekanik misalnya hama lalat buah yang menyerang tanamn buah maka pengendaliannya bisa dengan pembungkusan buah atau pada sore² buat api sehingga menimbulkan asap di bawah pohon buah

3 Likes

Bisa gunakan perasan bawang putih dan bawang merah, atau air cabe mba. Ada berbagai jenis pengendali hama yang bersifat alami

1 Like

Eco Enzyme
Salah satu cairan yang memiliki banyak manfaat contohnya dapat digunakan sebagai pestisida. Eco Enzyme terbuat dari fermentasi sampah organik (nabati) dan gula.

Lalu bagaimana cara penerapannya di lapangan kak?
Serta apakah alternatif ini memiliki dampak negatif disisi lain pada tanaman atau pada tanah?

izin ikut diskusinya kak

kalau untuk hama-hama terbang bisa pakai trap buatan. Buatnya dari papan berwarna terang, misal kuning, lalu diolesi lem power glue. Itu cukup manjur terutama kalau di sistem hidroponik

kalau untuk hama tanah agak sulit tapi bisa diminimalkan dengan pemanfaatan mulsa plastik, selain untuk hama, penggunaan mulsa plastik jg bisa untuk meminimalisir tumbuhnya gulma serta menjaga kelembaban tanah. saya sudah coba di lahan untuk tanaman ubi jalar ini cukup efektif, dan banyak juga petani-petani hortikultur yg memakainya

2 Likes

Wahh menarik sekali kak, Saya baru denger alternatif ini. Lantas apakah alternatif ini sudah diproduksi dalam jumlah besar dan dipasarkan kak?

Senang bisa membaca solusi yang sudah kakak paparan. Namun Mohon maaf kak, kenapa trap buatan harus menggunakan cat berwarna terang. Apakah ini dikarenakan serangga menyukai benda berwarna terang atau bagaimana?

Aku jawab disini aja yg mbak, kalo ada yg kurang atau salah mohon dikoreksi.
Bisa dgn musuh alami mbak seperti predator, pestisida juga bisa tapi jgn yg kimia tetapi dgn pestisida nabati.

iya betul, serangga cenderung menyukai warna terang jadi bisa teralihkan fokusnya ke trap tsb. Atau alternatif lain lagi bisa dengan menanam bunga-bungaan yang memiliki bau tidak disukai serangga, seperti lavender

1 Like

memang eco enzyme ini tergolong trobosan baru yang dapat menjadi salah satu metode pengolahan sampah organik yang menarik. Setau saya masih belum ada produksi besar namun ada beberapa komunitas peduli lingkungan yang membuat workshop mengenai cara membuat eco enzyme dsb. sebagai contoh saya menemukannya di instagram @.sustaination berikut linknya Sustaination on Instagram: "MANFAAT ECO ENZYME Ada yang tauu eco enzyme? ini adalah cairan pembersih serba guna yang dibuat dari hasil feementasi kulit-kulit buah! Prosesnya cukup mudah, dengan mencampurkan air : gula : sisa kulit buah sebanyak 10 : 1 : 3 dan difermentasi selama 3 bulan! selengkapnyabada di blog yaaah www.sustaination.id atau di youtube channel kami!! Setelah 3 bulan, ampas bisa disaring dan dikomposkan. Lalu, kita sudah mendapatkan cairan pembersih serba gunaaaaa ! resepnya bisa geser ke kanan yaaah 😊 Mudah, murah, hemat dan yang jelas minim sampah ❤ ada yang sudah pernah buat eco enzyme? udah digunakan untuk membersihkan apa lagiii? #sustaination #PFJSustaination #SustainTips"

Karena termasuk bahan alami, masih aman untuk dipakai dan tidak menggangu tanamannya kak. Dulu saya pernah tes untuk hama berupa kutu yang ada di tanaman mentimun, Alhamdulillah lumayan berkurang kutu daunnya

banyak sekali alternatif seperti pestisida nabati, pestisida yang terbuat dari bahan alami, tergantung gejala dari hama dan penyakit yang menyerang, tentukan dulu hama dan penyakitnya apa dan sesuaikan dengan pestisida nabati yang digunakan, sebagai contoh hama penggorok daun dapat dibasmi dengan air rendeman daun tembakau/cengkeh, kutu daun atau ulat dapat dibasmi dengan air rendeman bawang merah/cabai keriting

Banyak sekali cara untuk membasmi hama tanpa harus menggunakan pestisida kimia, seperti

  1. Pengendalian hama secara mekanik, yaitu upaya untuk mengendalikan hama secara langsung, baik menggunakan tangan atau bantuan alat lain untuk menangkap hama tersebut seperti sweep net

  2. Pengendalian hama secara fisik, yaitu dengan memodifikasi faktor lingkungan fisik sehingga tidak menguntungkan bagi pertumbuhan hama, seperti penggunaan perangkap lampu ataupun yellow trap.


    Yellow trap merupakan sebuah stiker berwarna kuning yang akan dipasangkan ditengah lahan untuk menangkap hama kecil yang terbang. Warna kuning dari stiker tersebut dapat mengelabuhi hama karena warnanya yang mencolok dan menarik, sehingga mereka akan hinggap distiker tersebut dan tidak akan bisa lepas

  3. Penggunaan tanaman refugia untuk menarik perhatian dari hama pengganggu tanaman. Tanaman refugia yang biasa digunakan adalah bunga matahari dan juga kenikir. Penggunaan tanaman refugia dapat mengelabuhi hama dari tanaman karena warnanya yang mencolok, sehingga hama tidak jadi untuk hinggap di tanaman utama, melainkan ditanaman refugia.
    image

  4. Melakukan pengendalian dengan cara budidaya, seperti dengan cara tumpang sari, mengelola lingkungan sebaik mungkin sehingga tersedia musuh alami untuk memberantas hama tersebut, serta menanam tanaman yang sehat dan tahan terhadap hama dan penyakit tertentu

  5. Membuat pestisida nabati, khususnya untuk tanaman sawi pestisida yang dapat diberikan adalah berupa campuran bawang merah, bawang putih dan juga cabai yang kemudian disaring dan didiamkan 2x24 jam kemudian disiramkan kepada tanaman.

Sehingga, berdasarkan cara-cara diatas ada banyak sekali cara untuk mengatasi hama selain menggunakan pestisida. Meskipun membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan pestisida, namun cara-cara diatas termasuk ampun untuk menanggulangi hama dan mengurangi penggunaan pestisida yang berbahaya bagi lingkungan. Namun, bukan berarti tidak boleh menggunakan pestisida dalam kegiatan budidaya, namun harus tepat dosis, guna dan juga waktu dalam pengaplikasiannya sehingga tidak merugikan baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan petani dan juga konsumen