Ada apa saja di Jungfraujoch?

Jungfraujoch merupakan sebuah dataran tinggi (3.454 meter) dimana dari sana kalian bisa melihat dataran Eropa. Terlebih lagi, dengan berselimut salju dan es, menjadikan momen-momen tersebut menjadi sangat langka banget dan yang pasti gak ada di Indonesia. Namun ada apa saja di Jungfraujoch selain saljunya?

Dalam agenda wisata ke Jungfraujoch, ada satu moment yang gak terlewatkan, yakni berkeliling pegunungan Berness Oberland dengan menggunakan kereta Cogwheel. Untuk start awal, kalian bisa menumpangnya dari sebuah desa kecil bernama Lauterbrunnen. Disini konturnya berupa perbukitan dengan tebing – tebing curam yang pastinya sangat menawan buat dijadikan objek foto. Disana juga ada perumahan penduduk berhadapan langsung dengan tebing.

Setelah itu dengan kereta Cogwheel, kalian juga bakal melewati Kleine Scheidegg, sebuah savana luas yang dihiasi oleh bukit serta tebing bersalju. Disini kalian bakal melihat salah satu dari sekian gunung tertinggi di konstelasi pegunungan Alpen yakni Eiger North. Bentuk gunung ini sangat unik, dimana gunung ini berdiri kokoh layaknya Piramida mesir. Dan salah satu sisi gunung tersebut berbentuk tebing yang hampir vertikal.

Kira – kira dengan naik kereta Cogwheel, kalian bakal menghabiskan waktu sekitar 60 – 90 menit perjalanan sebelum tiba di tujuan akhir yang paling ditunggu-tunggu, yakni Istana Es Jungfraujoch. Sebuah pemandangan yang memukau bakal kalian dapati begitu masuk kedalem. Hampir semua ornamen, dan komposisi bangunan di dalam istana tersebut terbuat dari es.

Esnya itu diukir menjadi sedemikian rupa hingga membentuk benda sehari-hari seperti piring, gelas, meja, bahkan ada juga yang diukir menyerupai miniatur istana. Dengan masuk istana ini, kalian bakal dapet tambahan pengetahuan akan masa-masa Glacier yang terjadi di dataran Eropa, bahkan dunia. Kalo kalian jalan keluar istana, kalian bakal melihat atap-atap bersalju yang menutupi negara tetangga Switzerland.

Sumber: