Ada apa dengan si aku ?

April adalah sahabat terbaikku. Kami datang dari keluarga yg jauh dari kata harmonis. April tinggal bersama ayahnya yg super sibuk, ibunya pergi dengan laki-laki lain. Sedangkan aku tinggal di rumah kakek dan nenekku, aku tak ingat wajah ayah dan ibuku.Dibalik kesamaan itu kami juga memiliki perbedaan yg sangat kontras. Aku feminim, sedangkan April sangat tomboy. Aku penakut, polos, dan lugu. Sedangkan April tak kenal takut, jahil, namun tak tahan bila melihat sahabatnya bersedih. Baginya di dunia ini yg ia punya hanya sahabat.
Malam itu aku hendak ke rumah April, aku ingin membantunya menyiapkan acara pesta ulang tahunnya yg akan dirayakan besok. Sekaligus aku ingin mengenalkannya dengan pacarku, Ethan. Ia pasti kaget, karna selama ini ia meledekku ‘tak laku’.

Sampai di depan rumahnya aku hubungi April supaya ia membukakan pintu. April keluar dengan wajah yg penuh amarah. Ia mengusirku, ia bilang kalau ia sangat membenciku dan tidak ingin melihat wajahku lagi. Aku kaget luar biasa, saat itu juga aku menangis. Aku tak mengerti mengapa ia berkata seperti itu, aku segera minta Ethan untuk mengantarku pulang.

Keesokan harinya aku mendapat kabar dari teman teman April, bahwa April meninggal karena kecelakaan semalam. Aku tak percaya, aku segera ke rumahnya namun ia tak ada. Lalu aku pergi ke acara penguburannya, dan benar April sahabatku sedang diturunkan ke dalam liang lahat tepat di hari ulang tahunnya. Aku menangis tak menyangka kata kata semalam merupakan kata kata terakhir April padaku. Pandanganku ku alihkan ke papan nisan namanya, saat itu tangisanku bertambah kencang.

Si aku makin nangis waktu liat papan nisan, dia liat tanggal kematian, dia sadar kemarin April Mop, jadi April tidak benar benar benci si aku.