Pada tahun 2013, forum komunitas raksasa Indonesia, Kaskus sedang mengalami masalah. Para pengguna forum yang menjual barang dan jasa terus menerus bertambah - termasuk yang menjual barang/jasa ilegal.
Maka dari itu, Kaskus membutuhkan “pengawasan dewasa” dan seorang pemimpin yang lebih berpengalaman.
Dialah Sukan Makmuri, veteran industri IT yang pernah bekerja di perusahaan perusahaan Amerika seperti Bank of America dan Symantec. Pak Sukan akhirnya direkrut sebagai COO dan naik daun sebagai CEO. Ken Lawadinata dan Andrew Darwis selaku co-founder memutuskan untuk turun kelas dari CEO dan CTO akan tetapi tetap berada di Kaskus.
Momen ini bisa dibilang mirip dengan adegan di acara komedi HBO Silicon Valley dimana Jack Barker bergegas untuk menyelamatkan Pied Piper. Hal ini benar benar sebuah berita besar di Indonesia. Banyak perubahan yang terjadi pada Kaskus seiring dengan tujuan kaskus yang ingin tumbuh menjadi pasar ecommerce yang “dewasa” dengan kontrol konten yang lebih baik.
Akan tetapi, pada 2014 Pak Sukan harus kembali ke Amerika karena “darurat pribadi”. Akhirnya Kaskus dipegang oleh Martin Hartono, CEO dari GDP Venture yang mendapatkan mayoritas saham Kaskus di tahun 2009.
Sekarang, “Action Jack” kembali lagi ke Indonesia dan mengambil posisi CTO dari startup lain yaitu Kudo.
Tujuan Kudo adalah menjembatani jarak antara dunia online dan offline. Kudo adalah aplikasi yang mengagregat produk dari macam-macam toko e-commerce dan dipajang dalam interface yang simpel.
Secara teknis, semua orang bisa mendownload aplikasinya dan membeli barang barang lewat Kudo, akan tetapi Kudo memiliki kegunaan spesial: Kudo didesain agar orang yang biasa jual-beli online bisa membeli online untuk orang lain
Di kota kota kecil seperti pedesaan dimana penduduknya kurang familiar dengan teknologi dan internet, agen-agen Kudo bisa membuat online shopping sesederhana membeli barang dari toko toko biasa. Tentu saja, para agen juga mendapatkan kompensasinya.
Pak Sukan terpana dengan prospek pebangunan solusi holistik dengan produk yang dijual secara bebas di pasaran lewat cara online atau lewat agen Kudo melalui sistem payment digitalnya sendiri.
Kudo sendiri rencananya adalah sebuah open platform, dimana semua pedagang bisa masuk dan memanfaatkan network online-to-offlinenya.
Sumber: TechInAsia
