6 Fakta Tentang Logam Rare Earth

845509-720-017cda9a33d3eacf721b6c3b3dcfa9a3_600x400
Logam rare earth atau biasa disebut logam tanah jarang adalah logam yang memiliki fungsi penting dalam banyak hal di dunia. Ada beberapa fakta tentang Logam Rare Earth

  1. Logam tanah jarang pertama kali ditemukan oleh letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Carl Axel Arrhenius pada tahun 1787. Ketika itu, sang penemu mengumpulkan mineral hitam ytterbit yang berasal dari penambangan feldspar dan quartz kuarsa di Swedia.
  2. Logam tanah jarang memuat kumpulan 17 unsur kimia dalam tabel periodik, terutama adalah 15 lantanida ditambah dengan skandium dan yttrium. 17 unsur-unsur yang menyusun logam ini antara lain: skandium, yttrium, lantanum, serium, praseodimium, neodimium, prometium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, dan lutetium.
  3. Logam tanah itu jarang namun tidak benar-benar langka. Misalnya kedua unsur yang terdapat dalam logam ini, yaitu thulium dan lutetium, yang banyak terdapat di lapisan bumi. Keberadaan kedua unsur tersebut memiliki kelimpahan 200 kali lebih besar dibanding kelimpahan emas. Keberadaannya cukup melimpah di kerak bumi ini cukup sulit untuk ditambang. Karena logam ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk dapat diekstrak dengan ekonomis. Maka dari itu, nama logam ini adalah rare.
  4. Logam tanah sangat diinginkan pasar karena amat banyak kegunaannya di berbagai bidang. Mulai dari kebutuhan bidang industri, alat elektronik, komputer, otomotif hingga teknologi nuklir lho. Logam ini juga sangat berperan penting dalam perkembangan mobil hybird dan motor listrik. Dalam militer, logam rare earth merupakan komponen penting dalam pembuatan mesin jet, sistem pertahanan anti rudal, panduan rudal, detektor nuklir, laser, bahkan satelit. Kandungan unsur lantanum di dalamnya juga digunakan untuk kacamata nightvision.
  5. Negeri tirai bambu merupakan negara pemasok logam rare earth terbesar di dunia. Kabarnya, hampir 95% pasokan logam rare earth dikendalikan oleh negara Cina. Bahkan pada tahun 2005, Cina sudah mampu memproduksi 43 juta ton logam tanah jarang. Dengan berhasilnya produksi logam tanah jarang dalam jumlah besar tersebut, membuat perkembangan teknologi di Cina berkembang pesat hingga mampu bersaing dengan yang lainnya.
  6. Dilansir dari Tempo.co, harga logam yang naik di antaranya adalah logam rare earth dysprosium yang digunakan dalam laser, erbium oksida dan gadolinium oksida yang digunakan dalam pencitraan medis dan sel bahan bakar, yang naik sekitar 10 persen. Kemudian logam neodymium yang digunakan dalam magnet dan speaker, meningkat sejak 20 Mei dari US$ 50 (Rp 719 ribu) menjadi US$ 63,25 (Rp 910 ribu) per kilogram.

Sc: IDN Times