Iblis-Iblis
-Khauri adalah orang yang tajam pendengarannya, dia tahu semua detail seluk beluk hal-hal ruhiyah (immaterial), dia mampu membuka persoalan-persoalan ketuhanan, dia tahu secara dalam rahasia-rahasia dosa- dosa dan kematian, dia bisa melihat rahasia Jahim, Firdaus dan Muthahhir.
Al-Khauri selalu berpindah-pindah di desa-desa di Libanon Utara untuk mensehati manusia dan menyembuhkan jiwa-jiwa mereka dari dosa-dosa dan melepaskan mereka dari jerat-jerat syetan, karena syetan adalah musuh al-Khauri yang selalu melawannya siang malam tanpa merasa bosan dan lelah.
Penduduk desa-desa itu memuliakan al-Khauri Sam’an dan mereka tidak merasa rugi denagn menukar nasehat-nasehatnya dan do’a-doa,ya dengan emas, perak, dan mereka ber- lomba-lomba utnuk mendapatkan petunjuknya yang lebih baik dari apa pun yang dihasilkan pohon-pohon dan lebih utama dari apa yang ditumbuh- kan di ladang-ladang mereka.
Pada suaru malam musim gugur Al-Khauri Sam’an berjalan di suatu tempat yang sunyi menuju desa terpencil yang terletak di antara gunung- gunung dan lembah-lembah. Kemu- dian dia mendengar suara mengerang yang datang dari sisi jalan, lalu ia menoleh dan tiba-tiba ia melihat ada seorang lelaki telanjang tergeletak di atas tanah dan berlumuran darah yang mengalir dari luka-luka yang ada di kepalanya dan dadanya, lelaki terluka itu berkata minta tolong: Selamatkan aku, tolong aku, kasihanilah aku, aku sekarat.
Lalu al-Khauri Sam’an berhenti bingung dan memandangi lelaki yang merintih itu dan berkata dalam hati- nya: Mungkin dia salah seorang pe- rampok, aku kira dia telah berusaha merampok rombongan musafir namun ia. Saat itu lelaki terluka itu sedang sekarat dan jika dia mati semen- tara aku ada di dekatnya maka aku akan dicap bersalah bila aku membiarkannya.
Al-Khauri berkata demikian seraya meneruskan langkahnya namun lelaki terluka itu menghentikannya dengan berkata:
Jangan tinggalkan aku, jangan tinggalkan aku? Aku mengenalmu dan kamu tahu siapa aku. Aku adalah gelandangan yang tak punya tempat untuk bernaung?
Al-Khauri berkata dalam hati, wajahnya memucat dan bibirnya gemetaran:
Aku kira orang ini salah satu pelawak yang melucu di depan orang-orang kemudian al-Khauri Sam’an kembali dan berkata pada dirinya: Sungguh luka-lukanya membuatku bergidik takut, lalu apa yang bisa aku lakukan untuknya? Sesungguhnya tabib penyakit kejiwaan (ruhaniyah) itu tidak bisa mengobati penyakit Jasmani.
Kemudian al-Khauri Sam’an berjalan beberapa langkah, namun lalu lelaki terluka itu berteriak, mencairkan kebekuan dengan berkata: Dekatlah padaku, dekatlah, karena kita adalah sahabat sejak lama sekali, kamu adalah al-Khauri Sam’an orang saleh, dan aku- aku bukanlah perampok atau orang sinting. Mendekatlah dan jangan tinggalkan aku, aku akan mati kesepian di lembah sunyi ini.
Mendekatlah, aku akan katakan siapa aku. Lalu al-Khauri mendekat ke arah lelaki sekarat itu dan menunduk se- hingga ia bisa melihat seraut wajah aneh yang bagian-bagiannya menyiratkan ketulusan dibalut tipuan, kejelekan ditutup keindahan, najis dipoles kesucian. Al-Khauri Sam’an mundur ke belakang sambil berteriak: Siapa kamu?.
Lelaki sekarat itu berkata lemah: Jangan takut wahai Bapak, kita adalah teman sejak lama sekali, bantu aku berdiri dan berjalanlah bersama- ku menuju sungai kecil dan cucilah luka-lukaku dengan sapu tanganmu. Al-Khauri berteriak: Katakan kepadaku siapa kamu, aku tidak mengenalmu, seingatku aku tidak pernah bertemu denganmu selama hidupku. Lelaki terluka itu berkata dan seakan telah cengkeraman maut memeluk suaranya:
Bapak tahu siapa aku, Bapak telah menemuiku 1000 kali dan Bapak telah melihat wajahku di setiap tempat. Aku adalah makhluk terdekat kepadamu, bahkan aku lebih tua dari hidupmu.
Al-Khauri berteriak:
Kamu bohong, kamu makhluk mengerikan, aku tidak pernah melihat wajahmu dalam hidupku, katakan siapa kamu jika tidak aku akan membiarkanmu mati berlumurkan darah.
Lelaki terluka itu bergerak-gerak sedikit lalu memandang tajam ke arah mata al-Khauri dan nampaklah di kedua bibirnya senyum yang penuh arti, dan dengan suara tenang, lembut lagi dalam dia berkata: Aku syetan.
Maka berteriaklah orang suci itu, kengerian-kengerian di setiap sudut lembah itu mebuatnya gemetaran, kemudian ia pandangi lekat-lekat lelaki sekarat itu, Sam’an melihat tubuh yang penuh luka itu berdiri dalam rupa iblis sebagaimana lukisan perhitungan atas dosa yang di ganturig di dinding gereja desa, kemudian Sam’an berteriak:
Tuhan telah memperlihatkan kepadaku gambar wajah jahanammu agar aku semakin membencimu, kamu orang yang terkutuk untuk selama-lamanya!
Syetan berkata:
Jangan terburu- buru hei Bapak, jangan buang-buang waktu dengan omong kosong, tetapi mendekatlah dan balutlah luka-lukaku sebelum nyawa yang ada di dalam tubuhku mengalir keluar.
Al-Khauri berkata:
Sesungguhnya jari-jariku yang selalu mengangkat sesaji untuk Tuhan-Tuhan disetiap harinya tidak akan pernah menyentuh tubuhmu yang terbuat dari tanah keras neraka Jahim, enyahlah kamu sebagai yang terkutuk dari kehidupan zaman dan bibir manusia, kamu adalah musuh lama dan penyebab atas kelaliman manusia.
Syetan berkata sambil meliuk- liukkan badan:
Kamu tidak tahu atas apa yang kamu katakan dan kamu tidak paham dosa yang mana yang kamu lakukan terhadap dirimu. Dengar, aku akan kabarkan tentang kisahku. Hari ini aku berjalan sendiri di lembah sunyi ini, ketika aku sampai di tempat ini aku bertemu dengan sekelompok pasukan malaikat lalu mereka menyerangku dan memukuliku dengan pukulan mematikan, dan andaikan di antara mereka tidak ada yang membawa pedang bermata dua pastilah telah aku tebas mereka semua, tetapi apa yang dapat dilakukan orang tak bersenjata terhadap orang yang bersenjata?.
Beberapa saat syetan berhenti berbicara meletakkan tangannya di atas luka yang menganga di bagian pelipis lalu meneruskan bicara:
Adapun malaikat yang bersenjata, aku kira itu Mikael, dialah yang ahli menebaskan pedang, andaikan aku tidak terlempar ke tanah dan berpura-pura sekarat dan mati maka tidak akan ada yang tersisa dari anggota tubuhku, semua pasti telah hancur.
Al-Khauri berkata merasa kasihan:
Mikhael, bukankah dia menyelamatkan umat manusia dari musuhnya yang keji?
Syetan berkata:
Rasa permusuhanku terhadap umat manusia itu tidak lebih buruk dari rasa permusuhanmu terhadap dirimu sendiri, kamu memberkati Mikhael sementara dia tidak memberimu manfaat apapun, kamu menggelepar-geleparkan aku saat aku hancur padahal aku tidak merampas ketenteramanmu dan kebehagiaanmu.
Apakah kamu akan menghancurkan kenikmatanku dan mengingkari kebaikanku sedang kamu hidup dalam bayang-bayang wujud- ku?
Apakah kamu tidak akan men jadikan keberadaanku sebagai tempat bekerja untukmu dan menjadikan namaku sebagai aturan-aturan untuk pekerjaan-pekerjaanmu?
Apakah yang telah berlalu itu cukup memuaskanmu daripada kehadiranku di masa depanku?
Apakah pemberontakanmu itu telah sampai pada batas yang tidak terkandung bersama batas itu suatu kebaikan?
Apakah kamu tidak tahu bahwa isterimu, anakmu dan orang-orang itu akan kehilangan rizqi mereka dengan melenyapkan aku bahkan mereka akan mati, kelaparan dengan kematianku?
Apa yang akan kamu lakukan andaikan takdir memu- tuskan untuk melenyapkan aku, dan pekerjaan apa yang bisa memperbaiki keadaan umat manusia andaikan angin ribut membinasakan namaku?
Sejak lima belas tahun kamu berjalan berkeliling di antara desa-desa dan gunung-gunung untuk memperingatkan mereka/dari tali-tali jeratku dan menjauhkan mereka dari bencana-bencana yang aku buat sementara mereka menukar ajaran-ajaranmu dengan harta mereka dan hasil kebun-kebun mereka, lalu sesuatu yang mana yang akan mereka tukar darimu esok hari andai mereka tahu bahwa musuh mereka telah mati, sementara mereka merasa aman dalam jerat-jerat dan tipuan-tipuan syetan, dan pekerjaan yang mana yang disandarkan kepadamu oleh orang-orang itu jika telah kamu musnahkan pekerjaan memerangi syetan dengan kematian syetan?
Tidakkah kamu tahu sedangkan kamu adalah seorang agamawan bahwa keberadaan syetan itu diadakan oleh musuh-musuhnya yaitu para dukun, pendeta-pendeta, dan tidakkah kamu tahu bahwa permusuhan lama itu adalah tangan misterius yang memindahkan perak dan emas dari saku-saku orang-orang beriman ke saku-saku para pemberi ajaran kebaikan dan para mursyid (penunjuk jalan kebenaran)?
Apakah kamu tidak tahu sedangkan kamu adalah orang yang 'alim lagi serba tahu bahwasanya menghilangkan sebab itu berarti menghilangkan akibat?
Kalau demikian bagaimana kamu akan rela dengan kematianku sedangkan dengan kematianku berarti meruntuhkan rumahmu, memutus rizqimu dan mencabut roti dari mulut isteri dan anakmu?
Beberapa saat syetan diam dan berubahlah tanda-tanda kekalahan di wajahnya berganti dengan tanda-tanda roman muka kemenangan, kemudian syetan kembali berkata:
Ingatlah, dan dengarkan hei penjahat yang sombong aku akan memperlihatkan kepadamu hakekat yang menghimpun wujudku dan wujudmu, mengikat wujud keberadaanku dengan nalurimu. Pada masa pertama dari zaman ini, manusia berdiri di depan matahari dan membentangkan kedua tangannya dan berteriak untuk pertama kalinya seraya berkata: Tidak ada di balik semesta raya Tuhan Yang Agung yang menyukai kebaikan!
Kemudian manusia memutar punggung membelakangi matahari dan manusia pun melihat bayang-bayangnya terhampar di permukaan tanah, lalu manusia berteriak:
Dan di keluasan hamparan bumi ada syetan terkutuk yang menyukai kejahatan! Kemudian manusia berjalan menuju goa tempat berteduh mereka sambil berbisik dalam hati: Aku ada di antara dua Tuhan yang menakutkan: Tuhan yang aku berharap kepadanya dan Tuhan yang aku perangi. Masa demi masa telah berlalu dan manusia ada di antara dua kekuatan mutlak; kekuatan yang bisa mengangkat jiwanya ke puncak kemuliaan karena itu manusia memberkatinya, dan kekuatan yang masuk ke dalam tubuhnya yang bisa membawanya kepada kegelapan karena itu manusia mengutuknya.
Namun manusia tidak tahu makna-makna keberkahan dan tidak memahami dasar- dasar kutukan, tetapi konon antara keduanya seperti pohon di musim panas yang menyelimutinya. Dan ketika manusia sampai kepada fajar peradaban di mana cinta manusia telah menumbuhkan keluarga kemu- dian suku sehingga berbeda-bedalah pekerjaan karena beragamnya tempat minum dan keluhan mereka, sebagian suku-suku manusia itu mengerjakan tanah dan yang lain bertemak, menyulam pakaian, dan membangun pertambambangan-pertambangan. Pada masa yang telah lama sekali itu muncullah kerahiban di bumi. Dan itulah penyimpangan pertama yang dilakukan oleh manusia tanpa merasa perlu kepada kebutuhan hidup atau hal-hal yang sewajarnya dalam hidup.
Syetan berheti bicara sebentar kemudian tertawa terbahak-bahak dengan suara yang menggetarkan lembah sunyi itu. Seolah-olah gelak- gelak tertawa syetan itu melebarkan lubang mulutnya karena itu ia peqang lambungnya dengan tangannya yang terluka, kemudian ia menatap tajam al-Khauri Sam’an seraya berkata:
Pada masa itu kerahiban muncul di bumi. Hei saudaraku, aku akan tunjukkan bagaimana kemunculannya: Dulu di kabilah suku yang pertama ada seorang lelaki yang di sebut “Louis” aku tidak tahu mengapa nama aneh itu diberikan kepadanya. Konon Louis adalah seorang lelaki cerdas, tetapi dia penganggur lagi bertubuh lemah, dia tidak suka membajak ladang, berternak, menggembala kambing dan berburu binatang liar. Bahkan konon dia benci pada semua pe- kerjaan yang menuntut tenaga dan gerak tubuh. Dan saat itu rizqi itu tidak datang kecuali dengan bekerja, maka Louis setiap malamnya lebih banyak tinggal di gubuknya dengan perut kosong.
Dan pada suatu malam musim panas, anggota suku itu sedang berkumpul di sekiling pondok pemimpin mereka membicarakan keseharian mereka dan saat itu mereka sudah mengantuk, tiba-tiba salah seorang dari mereka berdiri tegak dan menunjuk ke arah rembulan dan ber- teriak ketakutan seraya berkata:
Lihatlah Tuhan Malam, wajahnya telah tertutup dan sinarnya menghilang dan berubah menjadi batu hitam menggantung di langit. Orang-orang pun memandang lurus ke arah rembulan kemudian mereka panik sambil berteriak-teriak, berhamburan, gemetaran, ketakutan, dan seolah- olah tangan-tangan kegelapan telah mencengkeram jantung mereka karena mereka melihat Tuhan Malam telah berubah secara perlahan-lahan menjadi bola hitam dan karena itu permukaan bumi pun berubah.
Ngarai-ngarai dan lembah-lembah tertutup di balik kain cadar hitam, saat itulah Louis maju ke muka dia telah melihat gerhana bulan dan gerhana matahari beberapa kali pada masa hidupnya yang dulu, ia berdiri di tengah-tengah orang-orang mengangkat kedua tangannya ke atas, dan dengan keras ia keluarkan semua yang ada dalam kecerdasannya berupa kepura- puraan dan kebohongan-kebohongan serta hal-hal yang dibuat-buat, dia berteriak seraya berkata:
Sujudlah kalian, sujudlah, berdoalah menyebut nama Tuhan dan sapulah wajah kalian dengan tanah, karena Tuhan Kejahatan sedang bertarung dengan Tuhan Malam yang menerangi dan jika dia kalah maka kita akan mati dan jika menang kita akan tetap hidup. Bersujudlah kalian, berdoalah dan sapulah wajah kalian dengan debu, pejamkanlah mata kalian dan jangan kalian mendongakkan kepala kalian ke langit karena barang siapa yang melihat pertarungan Tuhan Cahaya dan Tuhan Kejahatan maka ia akan kehilangan penglihatannya dan petunjuknya, akan menjadi gila dan buta sampai akhir hayatnya, menunduklah dan berdoalah dengan hati kalian agar Tuhan Cahaya bisa mengalahkan musuhnya …
Dan Louis terus saja berbicara dengan kata-kata itu yang muncul dari imajinasinya ucapan-ucapan baru dan terus mengulang-ulang ucapan-ucapannya yang aneh yang belum pernah mereka dengar sebelum malam itu, sampai hal itu berlangsung selama setengah jam dan rembulan pun telah kembali kepada bentuk semula dengan sempurna, lalu Louis meninggikan suaranya dan berkata dengan nada berwibawa dan gembira:
Cukup, sekarang lihatlah Tuhan Cahaya telah mengalahkan musuhnya yang jahat dan telah beredar kembali diantar arak-arakan awan tipis dan bintang-bintang. Dan ketahuilah bahwa kalian dengan bersujud dan doa kalian, kalian telah menolong Tuhan Cahaya dan menggembirakannya, karena itu sekarang kalian dapat melihatnya. Lebih terang dan lebih menyilaukan.
Kemudian orang-orang itu berdiri dan menatap rembulan yang telah bersinar kembali, dan berubahlah ketakutan mereka menjadi kedamaian, kekhawatiran mereka menjadi kegembiraan, dan mulailah mereka meloncat-loncat menari-nari sambil memuji- muji Tuhan, meniup terompet-terom- pet yang terbuat dari besi dan tembaga, memenuhi kesunyian lembah itu dengan keramaian dan suara gaduh mereka…
Pada malam itu juga pemimpin suku memanggil Louis dan berkata kepadanya:
Pada malam ini kamu telah memberi sesuatu yang belum pernah diberikan oleh orang lain sebe- lum kamu, kamu tahu rahasia-rahasia hidup yang di antara kami tidak ada yang tahu selain kamu, karena itu bergembiralah dan berbanggalah kamu karena kamu mulai saat ini adalah orang kepercayaan di baris pertama setelah aku. Aku adalah yang paling perkasa dan paling berkuasa di suku ini dan kamu adalah orang yang paling banyak pengetahuannya dan hikmahnya di antara mereka, kamu adalah perantara antara aku dan tuhan-tuhan, kamulah yang akan memberitahukan kehendak mereka, menjelaskan untukku perbuatan-perbuatan mereka dan rahasia- rahasia mereka, dan kamulah yang akan mengajarkan kepadaku apa yang harus aku kerjakan agar aku memperoleh keridhaan dan cintanya tuhan-tuhan.
Louis berkata:
Semua yang dikatakan tuhan-tuhan kepadaku dalam mimpi akan aku katakan dalam alam nyata, apa yang aku lihat dari hal- hal yang akan terjadi akan aku jelaskan kepadamu, karena aku adalah perantara antara kalian dan Tuhan.
Pemimpin suku itu pun merasa senang. Lalu Louis diberi dua ekor kuda 70 domba dan 70 ekor biri-biri, lalu kepala suku berkata kepadanya: Anggota suku kita akan membuatkan sebuah rumah untukmu yang menyerupai rumahku, dan mereka pada setiap musim panen akan menyerahkan sebagian hasil bumi dan buah-buahan kepadamu, kamu akan hidup sebagai tuan, berkecukupan dan terhormat. Saat itu Louis telah bangkit dan berdiri untuk pergi lalu kepala suku meng- hentikan dan bertanya seraya berkata:
Tetapi apa itu Tuhan yang kamu sebut sebagai Tuhan Kejahatan? Siapa Dia yang berani melawan Tuhan Malam yang mulia? Sesungguhnya kami belum pernah mendengarnya sama sekali dan kami tidak tahu akan keberadaannya.
Louis mengerutkan dahinya lalu menjawab seraya berkata:
Wahai Tuan, sesungguhnya Tuhan Kejahatan itu sudah ada sejak dulu kala sebelum kemunculan manusia, karena semua Tuhan hidup dalam alam kedamaian dan penuh cinta kasih di Kota Jauh di balik Galaksi Bimasakti. Dan konon Tuannya tuhan-tuhan yaitu bapaknya tuhan-tuhan, la tahu apa yang tidak diketahui tuhan-tuhan yang lain, la menyimpan beberapa rahasia ketuhanan di balik Wahyu Azali. Lalu pada masa ketujuh pada tahun ke-12 datanglah Ba’tar dialah yang membenci Tuhan Terbesar, dia berdiri di depan ayahnya dan berkata:
Kamu berlakukan untuk dirimu kekuasaan mutlaq atas semua makhluk, menyembunyikan dari kami rahasia-rahasia alam, wahyu dan zaman? Dan bukankah kami ini anak-anakmu, laki-laki dan perempuan, dan kami adalah orang-orang yang bersatu untukmu karena kekuasaan- mu dan hari kelahiranmu?
Karena itu Tuhannya tuhan-tuhan marah dan menjawab:
Aku akan menjaga Kekuatan Yang Pertama, kekuasaan dan rahasia-rahasia asasi sampai kapanpun, akulah Yang Maha Awal dan akulah Yang Maha Akhir.
Lalu Ba’thar berkata:
Kamu tidak membagi kekuatanmu dan kekuasaanmu kepadaku. Kamu selalu berbuat sewenang-wenang padaku, anak- anakku, cucu-cucuku, dengan kekuatanmu dan kekuasaanmu.
Tuhannya Tuhan-Tuhan pun saat itu juga berdiri tegak di atas singgasananya dan pengawal-pengawalnya menghunus pedang dan memasang perisai di atas matahari, dengan suara yang menggetarkan seluruh sisi alam Dia berteriak sambil berkata:
Hei penindas yang jahat turunlah ke dunia tempat di mana kegelapan dan penderitaan akan melumat yang terusir lagi sesat sampai matahari berubah menjadi abu dan bintang-bintang berubah menjadi anai-anai berhamburan.
Pada saat itu turunlah Ba’thar dari alam Tuhan-Tuhan menuju alam dunia tempat di mana roh-roh kotor tinggal. Dan Ba’thar bersumpah atas rahasia keabadiannya bahwasanya dia sepanjang masa akan selalu melawan Tuhannya Tuhan-Tuhan, saudara-saudaranya dan akan selalu mencampuri urusan setiap orang yang mencintai Bapaknya atau mencampuri urusan orang yang mencari saudara-saudaranya.
Peminpin suku itu berkata, dahinya mengkerut dan wajahnya nampak kosong terbengong-bengong: Jadi nama Tuhan Kejahatan itu Ba’thar?
Louis menjawab:
Nama Ba’thar itu saat ia ada di alam Tuhan-Tuhan, namun setelah ia turun ke bumi berubah menjadi memiliki beberapa nama di antaranya Ba’lazbul, Iblis, Sathanail, Balyal, Zamyal, Morih, Abdun dan Syetan. Dan yang paling dikenal adalah syetan.
Lalu peminpin suku itu meng- ulang-ulang kata syetan beberapa kali dengan suara yang membuat gemetaran ranting-ranting kering seolah diterpa angin, kemudian pemimpin suku itu berkata:
Kenapa oh Tuhan, syetan itu membenci manusia hanya karena dia benci kepada Tuhan?
Louis menjawab:
Sesungguhnya syetan membenci manusia dan mengganggu manusia itu dikarenakan manusia itu termasuk anak turun dan saudaranya Tuhannya Tuhan-Tuhan.
Peminpin suku berkata bingung:
Kalau begitu syetan adalah pamannya manusia?
Louis pun menjawab ucapan- ucapan yang dibuat-buat:
Ya benar Tuan, akan tetapi syetan adalah musuhnya manusia yang terbesar, pendendam terhadap manusia dan selalu menjejali hari-hari manusia dengan keluh kesah dan malam- malam mereka dengan mimpi-mimpi yang menakutkan. Dialah kekuatan yang mengarahkan badai ke gubug- gubug manusia, membakar tanaman- tanaman mereka dengan hawa yang sangat panas, yang menggigit tenunan-tenunan mereka dengan kemalasan, dan mengelus-elus tubuh- tubuh mereka dengan penyakit-penyakit. Syetan adalah Tuhan kuat, yang jahat lagi menjijikkan, dia tertawa di atas penderitaan kita dan mendendam atas kegembiraan kita. Karena itu kita harus paham betul dengan tabiat-tabiatnya agar kita terhindar dari kejahatannya, dan kita musti memahami perilaku-perilakunya agar kita jauh dari jalan kesesatannya.
Pemimpin suku itu menyandarkan kepalanya dan berbisik seraya berkata:
Kini aku tahu apa yang membuatku merasa takut, berupa kekuatan aneh itu yang mengarahkan badai ke rumah-rumah kita, menggigit tenunan-tenunan kita, dengan kemalasan, semua orang saat ini akan tahu atas apa yang telah aku ketahui, mereka pasti akan berterima kasih kepadamu karena kamu telah memberitahukan kepada mereka rahasia- rahasia musuh kita yang kuat itu, dan kamu telah mengajarkan kepada mereka bagaimana mereka menghindar dari jerat-jeratnya.
Louis pun pergi dari hadapan pemimpin suku itu dan pergi ke tempat berteduhnya dengan gembira karena kecerdasan akalnya, bangga dengan imajinasinya yang melengahkan. Adapun pemimpin suku dan anggota suku itu pulang ke rumah masing- masing, mereka berbolak-balik di tempat tidur mereka diliputi bayang-bayang menakutkan dan mimpi-mimpi mengerikan.
Syetan yang terluka itu berhenti bicara dan al-Khauri Sam’an menatap syetan sementara di matanya terpancar rasa bingung dan ketakutan dan di kedua bibirnya terukir senyum kematian.
Kemudian syetan mulai bicara lagi:
Demikianlah munculnya kera- hiban di bumi dan demikianlah keberadaanku yang menjadi sebab atas kemunculan kerahiban itu. Dan Louis adalah orang pertama yang menjadikan permusuhanku sebagai sebuah pekerjaan. Dan pekerjaan ini menjadi sangat digemari setelah kematian Louis di tengah anak-anak dan cucu- cucunya, lalu aku tidur dan bersembunyi sampai kerahiban itu menjadi sebuah ilmu yang dikuduskan, tidak ada yang bisa mengambilnya kecuali orang yang berakal cerdas, berjiwa mulia, hati yang suci dan daya imajinasi yang luas.
Di kalangan bangsa Babilon orang-orang bersujud sebanyak tujuh kali di depan seorang rahib yang memerangiku dengan jampi- jampinya. Di Niniveh orang-orang tunduk kepada orang yang mengklaim dirinya mengetahui betul akan rahasia- rahasia yang katanya seperti lingkaran emas di antara Tuhan-Tuhan dan manusia. Di Tibet orang-orang menyebut orang yang berperang melawanku dengan sebutan Anak Matahari dan Bulan. Di Ephesus dan Antioch orang menaruh anak-anak kecil mereka di terik matahari agar me- musuhiku. Di Jerusalem dan Roma orang-orang menyerahkan roh mereka ke dalam genggaman orang yang bisa mencari-cari kebencianku dan kekafiranku. Di setiap kota di depan matahari konon namaku dibicarakan oleh ahli-ahli agama, seni, ilmu dan filsafat. Karena itu haikal tidak dibangun kecuali dalam perlindunganku, pertapaan-pertapaan dan institut-institut tidak akan muncul tanpa adanya kemunculanku, istana-istana dan pesanggrahan-pesanggrahan tidak akan didirikan kecuali karena tingginya rumahku.
Aku adalah Kehendak yang dilahirkan Kehendak dalam diri manusia, aku adalah inspirasi yang menumbuhkan kecerdikan dalam pikiran-pikiran manusia, dan aku adalah tangan misterius yang menggerakkan tangan-tangan manusia. Aku adalah syetan azali nan abadi aku adalah syetan yang memusuhi manusia agar mereka tetap hidup. Dan jika kalian menghancurkan kedudukanku terhadap mereka, maka kecerdasan fikiran mereka akan terhenti, roh-roh mereka akan membunuh kemalasan dan tubuh-tubuh mereka akan kehilangan ketentraman. Aku adalah syetan azali nan abadi. Aku adalah badai kilat berguntur, aku bertiup dalam otak-otak kaum lelaki dan dada kaum wanita, dan menyapu bersih kecenderungan-kecenderungan mereka pada biara-biara dan kuil-kuil untuk memujaku karena mereka takut kepadaku atau mereka pergi ke tempat keramat atau tempat judi untuk menyenangkan aku dengan penyerahan diri mereka kedalam kehendakku.
Karena itu seorang pendeta berdoa di tengah kesunyian malam agar aku menjauh dari tempat tidurnya, dia itu seperti pelacur yang memanggil- manggilku agar aku mendekati ranjangnya. Aku adalah syetan azali nan abadi. Aku adalah anak biara-biara dan kuil-kuil yang berazaskan ketakut- an, akulah pendiri bius-bius kesenangan dan rumah-rumah dosa yang berazaskan nafsu syahwat dan kenikmatan. Jika wujudku hilang, maka hilanglah dan matilah pula pengalaman hidup manusia dan dengan kematiannya maka hilanglah kekuatan ma’nawi itu yang menjadikan manusia selalu waspada, dan dengan kematian wujud syetan maka akan hilanglah sebab yang mendorong manusia untuk berdoa, berpuasa dan beribadah. Wujud syetan harus hidup karena jika kamu membunuhnya maka manusia akan tenggelam dengan hilangnya rasa takut mereka pada neraka jahim, dan mereka akan salah dalam ibadah dan larut dalam dosa. Karena itu wujud syetan harus tetap hidup, karena dengan tetap hidup, maka manusia akan terbebas dari kehinaan. Adapun aku, aku akan mengorbankan kebencianku untukmu di atas pengorbanan cintaku pada manusia.
Lalu syetan tertawa seolah memancarnya duri landak dan berkata:
Alangkah cerdiknya kamu, betapa baiknya kamu hei Bapak yang mulia, betapa luasnya pengetahuanmu akan hal-hal transendental (ketuhanan)? Ini, lihatlah aku telah temukan -berkat kekuatan pengetahuanmu- sebab keberadaan wujudku yang aku tidakpernah tahu sebelumnya.
Sekarang aku tahu bahwa setiap diri kita adalah sebab-sebab indrawi dan transenden yang telah membuat kita ada dan cinta kita pada awal penciptaan. Dan sekarang kita harus pergi meninggalkan tempat ini. Mendekatlah hei saudaraku, kemari dan bawalah aku ke rumahmu. Aku bukanlah orang yang berat badannya lihatlah malam telah gelap setelah separuh darahku mengalir bahkan lembah ini juga telah menjadi hitam karena darahku.
Al-Khauri Sam’an mendekati syetan, mengulurkan kedua tangannya, mengikatnya dengan sabuknya lalu mengikat syetan di atas punggungnya dan berjalan menuju perkampungan.
Di antara lembah-lembah yang tertutupi kesunyian, binatang-binatang kecil menghiasi malam. Al-Khauri Sam’an berjalan menuju desanya menundukkan punggungnya di bawah haikal aib, pakaiannya yang hitam dan jubah panjangnya telah menjadi kotor oleh tetesan darah yang mengalir dari luka-luka syetan.