Bagaimana cara melatih kemampuan memecahkan masalah secara teori (Theoretical Problem Solving)?

image

Theoretical problem solving merupakan kemampuan seseorang untuk menerapkan kemampuan problem solving dalam suatu skenario, kemampuan untuk menciptakan, mengoperasikan dan mengidentifikasi masalah dalam suatu situasi lalu memberikan respon yang benar untuk memecahkan masalah tersebut.

Dalam kegiatan problem solving ada banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan, dan dengan adanya teori-teori yang dapat membantu proses problem solving tentu akan sangat membantu. Problem solving adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju.

Istilah problem solving digunakan dalam banyak hal dan terkadang pada perspektif yang berbeda pula. Misal dalam psikologi problem solving merupakan proses mental dan proses komputerisasi dalam ilmu komputer. Kemampuan problem solving dimulai ketika seseorang terbiasa untuk berpikir kritis, logis, dan analitis. Proses problem solving dilakukan dalam 6 tahap yaitu :

  1. Merumuskan masalah, pada tahap ini dibutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah dengan jelas.
  2. Menelaah masalah, pada tahap ini pengetahuan individu sangat penting untuk menganalisa masalah dari berbagai sudut pandang.
  3. Merumuskan hipotesis, berimajinasi dan menghayati ruang lingkup untuk menemukan sebab – akibat dan alternative penyelesaian.
  4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis, diperlukan kecakapan untuk mencari, menyusun dan menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, maupun tabel.
  5. Pembuktian hipotesis, diperlukan kecapakan untuk menelaah dan membahas data dan keterampilan untuk mengambil keputusan dan kesimpulan.
  6. Menentukan pilihan penyelesaian, diperlukan kemampuan untuk membuat alternatif penyelesaian dan memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan yang ada.

Kemampuan problem solving merupakan hal yang sangat penting karena dalam ruang lingkup kerja akan ada banyak sekali masalah yang harus diselesaikan se-efisien mungkin dan tidak jarang kemampuan problem solving akan menjadi hal penentu dalam berkarir. Para pekerja yang sudah terbiasa untuk mengambil keputusan secara objektif dan rasional tentu akan menjadi aset karena mereka mampu memecahkan masalah yang dihadapi secara realitis.

Adapun manfaat lain theoretical problem solving adalah proses pemecahan masalah akan membuat seseorang terbiasa untuk menghadapi dan memecahkan masalah dengan terampil dan sistematis.

Metode ini akan mengembangkan pemikiran yang terbuka pada segala kemungkinan yang ada dan mendorong untuk berpikir kreatif dan menyeluruh karena dalam prosesnya otak akan bekerja keras untuk mengevaluasi suatu masalah dari berbagai segi dan menafsirkannya untuk mendapatkan hasil terbaik.

Referensi
  1. Wikipedia.org
  2. Forbes.com
  3. Newell, A. and H.A Simon, Human Problem Solving, Englewood Cliffs, NJ., Prentice Hall, 1972 (summary paper)
1 Like