Bagaimana caranya meningkatkan etos kerja?

image

Etos kerja mempunyai arti suatu kehendak atau kebiasaan baik yang tetap dalam bekerja. Yang pertama kali menggunakan kata-kata itu adalah seorang filosof Yunani yang bernama Aristoteles.

Etos kerja adalah suara hati yang tulus dan ikhlas dari setiap sumber daya manusia pribadi dan manusia oerganisasi untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dalam memberikan pelayanan terbaik yang lebih kepada setiap orang tanpa terkecuali.

Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk mencapai etos kerja yang baik dan maksimal?**

  • Pertama adalah kita harus bisa Menumbuhkan sikap optimis seperti Mengembangkan semangat dalam diri, dan memelihara sikap optimis yang telah dipunyai,Memotivasi diri untuk bekerja lebih maju.

  • Kedua adalah Jadilah diri anda sendiri yaitu Lepaskan impian dan raihlah cita-cita yang anda harapkan.

  • Ketiga Keberanian untuk memulai Jangan buang waktu dengan bermimpi, Jangan takut untuk gagal, dan harus mampu merubah kegagalan menjadi kesuksesan.

  • Keempat Kerja dan waktu yaitu kita harus bias lebih menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu) dan Jangan cepat merasa puas.

  • Kelima Kosentrasikan diri pada pekerjaan denga cara Latihan berkonsentrasi dan Perlunya beristirahat.

  • Dan yang terakhir kita harus percaya bahwa Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan.

Selain hal-hal tersebut ada pula aspek yang harus dilakukan agar bisa mencapai etos kerja yang baik seperti :

Aspek kecerdasan yang perlu dibina dalam diri, untuk meningkatkan Etos Kerja :

  1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
  2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
  3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
  4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
  5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
  6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
  7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
  8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja

Etos kerja yang baik lahir dari pribadi-pribadi yang proaktif dalam mempersiapkan diri untuk menjadi manusia-manusia organisasi yang siap menjalankan visi dan misi organisasi dengan nilai-nilai positif yang tidak dapat dikompromikan lagi.

Bagaimana pendapat Anda ?

Referensi :

4 Likes

Selama ini, work ethics atau etos kerja selalu disalahartikan sebagai suatu nilai yang hanya berdasarkan pada kerja keras dan ketekunan seseorang dalam bekerja. Padahal pada zaman sekarang, work ethics meliputi berbagai hal yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, tidak sebatas hanya bekerja keras. Tidak benar bahwa bekerja berlebihan akan meningkatkan produktivitas. Hal yang paling penting adalah bekerja dengan pintar demi meningkatkan kualitas produktivitas itu sendiri sehingga memperoleh hasil yang berkualitas pula.

Dalam suatu wawancara, Will Smith menyampaikan pentingnya posisi etos kerja dalam menentukan kesuksesan seseorang,

“Saya tidak pernah merasa memiliki talenta yang spesial. Hal yang saya miliki adalah etos kerja yang tinggi”

Di dalam dunia kerja, perusahaan menetapkan etos kerja sebagai perilaku yang harus dimiliki oleh karyawannya untyk mewujudkan tujuan perusahaan. Etos kerja yang dimiliki oleh karyawan-karyawan tersebut kemudian akan berubah menjadi suatu budaya perusahaan. Budaya perusahaan yang baik akan menentukan kesuksesan perusahaan di masa mendatang.

BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN ETOS KERJA?

Dunia kerja pada zaman sekarang sangatlah kompetitif. Perusahaan tidak akan mencari orang-orang yang hanya memenuhi kebutuhan untuk melakukan pekerjaan saja, namun mereka juga mencari orang-orang yang memiliki etos kerja yang positif. Etos kerja yang positif berpengaruh besar dalam kesuksesan bisnis dalam jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun etos kerja yang kuat, yaitu:

Langkah 1: Bersikap profesional terhadap pekerjaan anda

Profesionalisme meliputi pengetahuan, nilai dan sikap yang dimiliki oleh seseorang selama menjalankan profesinya. Seorang individu dituntut untuk selalu berpikir positif di tengah-tengah lingkungan yang tantangannya beranekaragam. Sebagai makhluk sosial, manusia harus belajar berkomunikasi secara konstruktif dan positif dengan orang lain. Sehingga akan tercipta hubungan yang sehat antar individu dan transfer informasi yang positif. Latih diri anda untuk menjadi individu yang memiliki integritas yaitu jujur dan konsisten terhadap terhadap apa yang dikatakan dan dikerjakan dengan cara bekerja secara konsisten dan berkualitas walau dilihat maupun tidak dilihat oleh orang lain. Berikan hasil terbaik untuk segala jenis pekerjaan yang anda lakukan.

Langkah 2: Mengatur waktu

Cara untuk mengatur waktu yang tepat adalah dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri. Hilangkan hal-hal yang dapat mengganggu anda saat sedang bekerja sehingga jam kerja bisa dimanfaatkan secara optimal. Tentukan prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cara membuat daftar prioritas dan memberi deadline untuk setiap tugas. Hindari melakukan hal-hal yang tidak berguna saat sedang bekerja. Jangan tunda untuk melakukan suatu pekerjaan jika anda bisa melakukannya sekarang, pekerjaan bisa dikerjakan sedikit-sedikit hingga selesai. Dengan menentukan jadwal terhadap diri sendiri, maka hal tersebut akan membentuk jiwa kedisiplinan dalam diri seseorang. Selain itu juga dapat mengurangi beban kerja yang harus dikerjakan dalam satu waktu.

Langkah 3: Jaga keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat

Dengan aktivitas kerja yang padat, anda tidak boleh mengesampingkan waktu untuk beristirahat. Jaga kondisi badan anda dengan cara mengatur pola makan yang sehat, rutin berolahraga, tidur yang cukup dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar di waktu senggang. Manusia perlu memanfaatkan waktu untuk bersantai seoptimal mungkin agar ia tetap memiliki pikiran yang jernih saat sedang bekerja dan agar terhindar dari stress.

Langkah 4: Kembangkan kebiasaan yang baik saat bekerja

Manusia tidak dapat terhindar dari kesalahan, dengan demikian anda harus mengembangkan kemampuan diri untuk selalu belajar dari pengalaman kerja yang dimiliki. Kebiasaan yang baik bisa dimulai dengan hal kecil yaitu selalu menghargai waktu dalam melakukan segala aktivitas. Jadikan diri anda sebagai orang yang fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah pekerjaan. Jadikan diri anda sebagai orang yang kreatif dengan cara menciptakan solusi untuk suatu masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Berkonsentrasilah dalam melakukan setiap pekerjaan anda sehingga pekerjaan bisa diselesaikan sampai tuntas dengan hasil yang berkualitas.

Sumber: Work Ethic Definition & Elements of a Strong Work Ethic | Cleverism

2 Likes

Sebuah etos kerja adalah sebuah nilai-nilai yang didasarkan pada cita-cita kerja keras dan disiplin. Membangun etos kerja yang handal berarti melatih diri untuk mengikuti nilai-nilai ini. Melatih diri sehingga pekerjaan menjadi otomatis bukan sebuah perjuangan.

Etos kerja berdasarkan kebiasaan.

Ketekunan, fokus, “melakukannya sekarang,” dan “melakukannya dengan benar” adalah kebiasaan utama dalam membangun etos kerja handal.

Berikut adalah beberapa langkah untuk membangun kebiasaan mereka:

  1. Forming the Persistence Habit
    Bagian pertama dari etos kerja yang handal adalah ketekunan. Jika Anda tidak dapat secara cepat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat atau Anda tidak bisa tetap fokus pada tugas sebelumnya, maka Anda kurang tekun. Membangun ketekunan adalah seperti membangun ketahanan untuk perlombaan. Anda perlu melatih diri untuk bekerja lebih keras untuk waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan kegigihan. Bekerja dua belas jam secara langsung biasanya tidak akan menjadi strategi yang efektif. Tapi melatih diri untuk meningkatkan diri agar dapat bekerja lebih lama lebih dapat membantu.

  2. Forming the Focus Habit
    Yang lebih penting daripada ketekunan adalah fokus. Memfokuskan semua energi untuk waktu yang singkat dapat melelahkan, tapi dikombinasikan dengan kegigihan itu adalah kemampuan yang kuat untuk memiliki.

    Berikut adalah beberapa tips untuk membentuk bisa selalu fokus:

    • Timebox - Bekerja selama 60-90 menit pada tugas tertentu. Selama waktu itu Anda tidak boleh beristirahat atau terlibat dalam gangguan apapun.
    • Accelerate - Untuk dapat fokus pada pekerjaan, biasanya dibutuhkan waktu antara 10-30 menit. Luangkan waktu untuk terus belajar mempercepat perfokusan.
    • Cut Distractions – Biasakan menghindari kebisingan dari luar. seperti Telepon, e-mail, RSS, Twitter dan pengunjung.
  3. Forming the “Do It Now” Habit
    Jangan biarkan diri Anda menunda pekerjaan ANda. Memiliki etos kerja yang kuat berarti memiliki waktu untuk melakukan pekerjaan saat ini juga. Jangan biarkan diri Anda menunda pekerjaan ketika Anda masih memiliki kerjaan yang belum selesai dikerjakan.

  4. Do it Now for 30 Days
    Lakukan kebiasaan “Do It Now” selama tigapuluh hari berturut-turut. Hal ini akan membuat etos kerja Anda meningkat.

  5. Forming the “Do it Right” Habit
    Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Pekerjaan yang dilakukan secara terburu-buru dan ceroboh akan menyebabkan kualitas kerjaan Anda menjadi buruk. Perfeksionisme tidak diperlukan, tetapi tetap diperlukan standar minimum.

Sumber:
http://www.lifehack.org/articles/featured/how-to-build-a-reliable-work-ethic.html

3 Likes

Sebuah etos kerja yang kuat sangat penting pada sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Setiap karyawan harus memiliki etos kerja yang baik untuk menjaga perusahaan berfungsi sebagaimana mestinya sehingga terus mencapai tujuanya.

  1. Kejujuran.
    Kejujuran merupakan sifat yang harus mesti dimiliki oleh seorang karyawan. Jujur juga perlu diterapkan untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

  2. Tanggung jawab.
    Tanggung jawab adalah salah satu ciri orang beradab.Dengan adanya tanggung jawab seseorang dituntut untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Dibutuhkan kesadaran diri untuk bisa melaksanakan tanggung jawab

  3. Saling menghormati.
    Perlunya pengakuan atau penilaian atas prestasi kerja dalam, hal ini akan menciptakan rasa saling menghormati dan menghargai karya satu sama lain di dalam perusahaan.Saling menghormati juga menumbuhkan rasa saling menghargai atas hasil yang dilakukan oleh karyawan.

  4. Kepedulian.
    Apabila ketiga hal diatas diaplikasikan dengan rasa kepedulian yang besar maka akan menciptakan rasa nyaman baik dalam lingkungan sendiri maupun masyarakat luas.

“Get going. Move forward. Aim High. Plan a takeoff. Don’t just sit on the runway and hope someone will come along and push the airplane. It simply won’t happen. Change your attitude and gain some altitude. Believe me, you’ll love it up here.” ― Donald J. Trump

Etos kerja merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi untuk menjalankan sistem kerja. Etos kerja adalah selera kerja dalam perusahaan yang dilakukan staff nya untuk melakukan yang terbaik. Etos kerja yang tinggi mampu membuat visi perusahaan mudah untuk dicapai. Berikut merupakan beberapa cara untuk meningkatkan jiwa etos kerja :

1. Practice Punctually
Ketepatan waktu adalah awal dari segala sesuatu. Ketika kita sudah berusaha untuk tepat waktu maka hal itu menunjukan kecintaan akan prioritas kerja yang kita lakukan. Penggunaan waktu yang tepat memberikan kesempatan kepada kita untuk berbuat lebih banyak tentang suatu tugas.

2. Develop Professionalism
Profesionalisme diibaratkan sebagai sebuah pakaian yang melekat pada diri kita. Ini merupakan segala tindak tanduk kita dan nilai-nilai yang harus kita jalankan dengan baik. Jadi lah diri yang selalu bersikap positif dan ramah. Menghindari berbagai gosip serta memilki integritas yang tinggi terhadap pekerjaan. Selalu berusaha dalam bersikap jujur, adil, dan konsisten dengan apa yang kita kerjakan.

3. Cultivate self-discipline
Segala sesuatu harus dilakukan dengan disiplin dan tetap selalu fokus dengan apa yang kita kerjakan. Kita harus melatih diri untuk tetap gigih dengan apa yang dikerjakan serta berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan upaya yang maksimal.

4. Use time wisely
Waktu adalah uang. Jangan tunda pekerjaan mu. Kerjakan hari ini selagi bisa. Waktu tidaklah dapat diputar ulang. “Never leave that ‘till tomorrow which you can do today.”

Sumber : http://blog.online.saintleo.edu/career-advice/How-To-Develop-A-Good-Work-Ethic-In-5-Easy-Steps

Pernahkah kamu bekerja dalam sebuah tim namun merasa tim kita tidak bekerja sama dengan baik? Pernahkah merasa kurang dalam motivasi pada saat bekerja? Atau merasa tidak percaya diri dengan pekerjaan yang kita lakukan?

Ya, sering kali saya menemukan diri saya terjebak dalam situasi tersebut dan biasanya butuh waktu untuk kembali ‘sadar’ bahwasanya pekerjaan ini harus segera diselesaikan. Ada beberapa sikap yang seharusnya kita camkan di dalam diri kita masing-masing agar memiliki semangat dan etos kerja yang baik.

1. Profesionalitas
Menjadi seorang yang profesional akan membangkitkan motivasi dan semangat dalam bekerja. Kita bisa menyebutnya dengan totalitas dalam bekerja, Cara kita berpakaian, menempatkan emosi pada tempatnya, dan menghargai waktu

2. Menghargai orang lain
Terkadang menjadi seseorang yang menjunjung tinggi profesionalitas cenderung untuk besikap egois terhadap tim. Misalnya ketika bagian pekerjaan kita sudah selesai kita kerjakan sedangkan anggota tim yang lain masih belum selesai, kita tidak mencoba untuk mendukung anggota tim. Tidak ada nilai pengahargaan untuk anggota tim yang lain. Kurangnya penghargaan ini akan mengurangi kepercayaan kita terhadap orang lain.

3. Ketergantungan
Cobalah untuk tidak selalu bergantung kepada orang lain dan waktu. Misalnya kita diberikan tugas dengan deadline satu minggu. Tanpa menunggu satu mingggu pun sebenernya kita bisa menyelesaikannya, oleh karena itu berusahalah mengerjakan segala pekerjaan di awal waktu.

4. Dedikasi
Tidak berhenti sampai pekerjaan selesai dikerjakan dan menghasilkan keluaran yang benar. Manusia cenderung memiliki ekspektasi yang tinggi di awal waktu terhadap suatu pekerjaan, oleh karena itu jadilah seorang manusia yang menaruh dedikasi tinggi pada setiap pekerjaan yang dkerjaan, tidak peduli seberapa besar nilai yang didapat, orang akan melihat usaha yang kita lakukan bukan hasilnya.

5. Tekad yang Bulat
Jadilah seseorang yang memiliki keteguhan dalam memilih suatu jalan. Walaupun dia akan menghadapi rintangan di depan, dia akan terus maju samapi tujuan itu berhasil ia capai.

6. Bertanggung Jawab
bertanggung jawablah atas apa yang kamu lakukan. Misalnya terjadi kesalahan yang karena memang itu adalah kesalahanmu maka akui bahwa itu adalah kesalahan yang sebenarnya tidak kamu harapkan terjadi. Lalu pelajari apa yang membuat kesalahan itu terjadi, kamu bisa menjadikan itu sebagai pembelajaran untuk kamu ke depannya.

7. Kerendahan Hati
Di awal saya sudah menjelaskan bahwa orang yang profesional cendderung egois dan cuek. Untuk bisa menumbuhkan etos kerja yang kuat, kita haruslah menjadi orang yang rendah hati dan terbuka terhadap semua orang. Jika ada anggota tim yang belum paham, kita harus mencoba untuk memberi dia pemahaman walaupun tidak seperti apa yang ia ekspektasikan. Bergaul dengan semua orang walaupun misal kita adalah seorang ketua tim. Berbagi dengan orang lain itu sangatlah penting untuk menjalin dan memperkuat hubungan.


Referensi : 7 Elements of a Strong Work Ethic