Apa yang dimaksud dengan tempramen atau temperamen?

Temperament (temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologis atau fisiologis.

1 Like

Temperamen adalah gabungan dari sifat atau karakteristik dalam diri seseorang yang cenderung menentukan cara ia berpikir, bertindak, dan merasa. Temperamen kita merupakan bawaan sejak lahir.

Peneliti seperti William H. Sheldon (1898-1977) menemukan adanya kaitan erat antara karakteristik fisik seseorang dengan temperamennya. Sadar atau tidak, temperamen berpengaruh kuat dalam tingkah laku kita sehari-hari. Dengan mengenali temperamen seseorang, kita dapat menduga bagaimana reaksinya bila dihadapkan pada situasi tertentu, mengapa ia bertindak seperti itu, tipe pekerjaan bahkan tipe kekasih macam apakah yang cocok baginya.

Semua tindakan, perasaan dikaitkan dengan temperamen yang dimilikinya.

Beberapa Tipe-tipe dari tempramen manusia adalah sebagai berikut :

Sanguin

Sanguin adalah temperamen yang hangat, santai, bersemangat, dan menyenangkan. Orang sanguin mudah menyesuaikan diri dan sifatnya yang terbuka membuat ia mudah mendapatkan tanggapan. Keputusannya lebih didominasi oleh perasaan, bukan oleh pikiran.

Orang sanguin begitu ramah sehingga saya menyebutnya super ekstrovert. Mereka mempunyai kapasitas yang luar biasa untuk menikamti dirinya dan mengeluarkan kepribadiannya yang suka melucu.

Sesaat setelah dia masuk ke sebuah ruangan, dia akan membangkitkan semangat setiap orang dengan pembicaraannya yang sangat gembira. Dia tukang cerita yang sangat menarik, dan sifatnya yang hangat dan emosional membuat dia mengingat kembali pengalaman yang ia ceritakan.

Kekuatan dari temperamen sanguin adalah banyak bicara, ramah tamah, bersemangat, suka bergaul, bersahabat, berbelas kasihan dan riang.

Kelemahannya dari temperamen sanguin adalah lemah kemauannya, tidak tenang, tidak disiplin, gelisah tidak dapat diandalkan, egosentris, bising, berlebih-lebihan, penakut.

Kolerik

Kolerik adalah tipe temperamen yang berkemauan kuat, cepat, aktif, dan praktis, yang puas diri dan sangat mandiri. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras, mudah membuat keputusan bagi dirinya dan orang lain.

Seperti halnya orang sanguin, orang kolerik bersifat ekstrovert, tetapi tidak begitu sekuat sanguin.

Kekuatan dari temperamen Kolerik adalah berbakat pemimpin, berkemauan keras, tekun, berjiwa bebas, optimis, praktis, produktif, tegas, yakin.

Kelemahan dari temperamen Kolerik adalah pemarah lalim, sarkastis, menguasai, tak acuh, bangga, puas diri, tak berperasaan, licik.

Melankolis

Melankolik adalah temperamen yang paling kaya dari semua temperamen. Ciri-cirinya adalah analitis, suka berkorban, berbakat.

Tipe perfeksionis dengan ciri emosional yang sangat sensitif. Tidak seorangpun menyukai keindahan lebih dari seorang melankolik. Secara alami ia cenderung introvert, tetapi karena perasaannya mendominasi, maka ia dikendalikan oleh moood (suasana hati).

Kadang-kadang ia sangat senang sehingga ia bertindak lebih ekstrovert, akan tetapi di saat lain ia menjadi murung dan depresi. Biasanya selama masa depresi tersebut ia menarik diri dan dapat menjadi sangat bermusuhan. Kecenderungannya pada suasana hati yang muram membuat ia dijuluki “temperamen gelap.”

Kekuatan dari temperamen Melankolis adalah berbakat, cermat, peka, perfeksionis, suka keindahan, idealistis, setia dan rela berkorban.

Kelemahan dari temperamen Melankolis adalah egosntris, pemurung, bersikap negatif, teoritis, tidak praktis, tak ramah, suka mencela, pendendam dan kaku.

Phlegmatis

Orang phlegmatis adalah orang yang tenang, acuh, tidak pernah merasa terganggu dengan hal-hal yang membuat hati menjadi panas, sehingga ia adalah temperamen yang paling jarang marah. Dia orang yang paling mudah untuk bergaul dengan baik dan secara alamiah adalah orang yang paling menyenangkan dari semua temperamen.

Orang phlegmatis mendapatkan namanya dari cairan tubuh. “phlegm,” yang menurut Hipokrates membentuk temperamen yang tenang, dingin, lamban, dan stabil.

Hidup bagi orang phlegmatis adalah pengalaman yang menyenangkan tetapi ia sedapat mungkin menghindari untuk terlibat. Dia begitu tenang, dingin, lamban dan stabil. Hidup bagi orang flegmatik adalah menyenangkan tetapi ia sedapat mungkin menghindari untuk terlibat.

Dia begitu tenang sehingga tidak pernah tergerak oleh lingkungan, apapun keadaan di sekitarnya. Dia sangat konsisten. Akan tetapi, dibalik kepribadiannya yang tenang, pendiam, dan malu-malu itu, tersimpan berbagai kemampuan. Dia lebih beremosi dibanding dengan apa yang tampak dipermukaan, dan mempunyai kapasitas untuk menilai seni dan hal-hal kehidupan dengan lebih baik.

Kekuatan dari temperamen phlegmatis adalah tenang, lembut hati, dapat diandalkan, efesien, konservatif, aktif, berbakat pemimpin, diplomat dan pelucu.

Kelemahan dari temperamen phlegmatis adalah kikir, penakut, tidak tegas, penonton, suka melindungi diri sendiri, mementingkan diri dan tak punya motivasi

Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respons emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan, dan pengalaman (Desmita, 2009: 118).

Thomas & Chess (dalam papalia et.al, 2010: 264) berpendapat bahwa temperamen didefinisikan sebagai karakteristik seseorang, cara mendasar biologis untuk mendekati dan bereaksi terhadap orang dan situasi.

Dalam Ahmadi (2005: 159) temperamen adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan emosi (perasaan). Misalnya pemarah, penyabar, periang, pemurung, introvert, dan sebagainya. Sifat emosional ini adalah bawaan (keturunan), sehingga bersifat permanen dan tipis kemungkinan untuk dapat berubah. Seseorang yang memiliki temperamen tinggi adalah seseorang yang mudah emosi, diiringi dengan gerakan tangan, kaki, mata, mulut, serta raut muka marah dan sebagainya. Sedangkan orang yang penyabar dengan wajah tenang dan berbicara dengan lembut serta irama yang mantap.

Aspek-aspek dalam Temperamen


Temperamen merupakan perilaku individu dalam merespon terhadap suatu
stimulasi internal maupun eksternal. Dalam suatu studi longitudinal, Thomas & Hess (dalam Dariyo, 2007: 193) menyebutkan ada 9 aspek temperamen, yaitu:

  • Taraf Aktivitas
    Taraf aktivitas ialah taraf perilaku yang berhubungan erat dengan kualitas aktivitas seseorang. Taraf ini dijadikan tolok ukur mengenai temperamen seseorang. Semakin sering seseorang melakukan aktivitas, maka cenderung hiperaktif, akibatnya ia kurang dapat mengontrol diri. Sebaliknya, seseorang yang mampu mengontrol diri, maka ia akan menjadi pribadi yang dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sosialnya.

  • Keteraturan
    Keteraturan ialah suatu aktivitas yang didasarkan pada pola keteraturan, rutinitas dan memberi manfaat bagi diri sendiri. Seseorang yang memiliki siklus jam biologis yang baik akan memiliki kegiatan-kegiatan yang teratur.

  • Mendekat atau Melarikan Diri
    Mendekat ialah suatu ketepatan respon terhadap stimulus tertentu. Setiap orang dihadapkan pada suatu stimulasi dari lingkungan sosial.

  • Adaptabilitas
    Adaptabilitas ialah suatu kemampuan bagi seseorang untuk dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru maupun tidak. Seseorang yang sulit ditandai dengan kesulitan menyesuaikan diri dengan tuntutan sosialnya, akibatnya ia cenderung ditolak atau dijauhi oleh lingkungannya.

  • Batas Respon yang Wajar
    Batas respon yang wajar mengandung suatu pengertian sebagai taraf kewajaran seseorang dalam memberikan respon terhadap suatu situasi, tempat maupun orang lain.

  • Intesitas Reaksi
    Intensitas reaksi ialah suatu kemampuan seseorang individu untuk memberikan reaksi terhadap tindakan orang lain.

  • Kualitas Mood
    Kualitas suasana hati ialah suatu kondisi yang terekspresi dalam diri setiap orang ketika menghadapi suatu stimulasi eksternal.

  • Distractibility
    Distractibility ialah suatu taraf respon anak terhadap suatu masalah tertentu. Ada pribadi yang memberi respon sulit terhadap sesuatu hal yang mudah, atau sebaliknya ada sesuatu hal yang mudah tetapi direspon dengan sulit.

  • Kuat-lemahnya Perhatian
    Taraf perhatian merupakan sejauh mana individu mampu untuk melakukan konsentrasi terhadap suatu aktivitas. Bila perhatian seseorang bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama, ia akan menjadi pribadi yang mudah melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Pengertian temperamen dan kepribadian sering juga dikacaukan. Namun umum mengakui adanya perbedaan di antara keduanya. Temperamen dilihat sebagai disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fisiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami modifikasi di dalam perkembangan. Di sini peranan keturunan lebih penting/besar daripada segi-segi kepribadian yang lain.

“Temperamen adalah gejala karakteristik dari sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya seorang individu terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan terutama berasal dari keturunan.” Allport

“Temperamen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.” G. Ewald

Tempramen adalah sifat-sifat jiwa yang sangat erat hubungannya dengan konstitusi tubuh. Yang dimaksud konstitusi tubuh disini ialah keadaan jasmani seseorang yang terlihat dalam hal-hal yang khas baginya, seperti keadaan darah, pencernaan, pusat saraf, dan lain-lain.

Temperamen lebih merupakan pembawaan dan sangat dipengaruhi/ tergantung pada konstitusi tubuh. Oleh karena itu temperamen sukar diubah atau didik dan tidak dapat dipengaruhi oleh kemauan atau kata hati orang yang bersangkutan.

Contohnya si A memiliki kemampuan melawak yang sangat dikagumi, karena ia memiliki tipe tubuh dan raut muka yang sedemikian rupa, sehingga baru saja melihat mimiknya orang sudah ingin tertawa.

Di sini peranan keturunan memainkan peranan penting, sedangkan pengaruh pendidikan dan lingkungan tidak ada. Dalam kaitan dengan watak, G. Ewald lebih melihat temperamen sebagai yang tetap seumur hidup, yang tak mengalami perkembangan, karena temperamen bergantung pada konstelasi hormon-hormon, sedangkan konstelasi hormon-hormon itu tetap selama hidup. Sebaliknya watak, walaupun pada dasarnya telah ada tetapi masih mengalami pertumbuhan atau perkembangan.Watak sangat bergantung pada faktor-faktor eksogen (lingkungan pendidikan, pengalaman, dan sebagainya).

Temperamen adalah gabungan dari sifat atau karakteristik dalam diri seseorang yang cenderung menentukan cara ia berpikir, bertindak, dan merasa. Temperamen kita merupakan bawaan sejak lahir. Peneliti seperti William H. Sheldon (1898-1977) menemukan adanya kaitan erat antara karakteristik fisik seseorang dengan temperamennya. Sadar atau tidak, temperamen berpengaruh kuat dalam tingkah laku kita sehari-hari.

Temperamen merupakan karakteristik individu yang menentukan afektif seseorang serta memerankan peran dalam interaksi dan fungsi sosial (Calkins, 2012). Temperamen telah dimiliki seseorang sejak lahir. Namun tingginya interaksi dengan lingkungan dapat memengaruhi temperamen atau temperamen berkembang sebagai hasil elaborasi dengan pengalaman masa kanak-kanak hingga remaja dan menjadi suatu kepribadian (Caspi & Shiner, 2006 dalam Santrock, 2014).

Dengan mengenali temperamen seseorang, kita dapat menduga bagaimana reaksinya bila dihadapkan pada situasi tertentu, mengapa ia bertindak seperti itu, tipe pekerjaan bahkan tipe kekasih macam apakah yang cocok baginya. Semua tindakan, perasaan dikaitkan dengan temperamen yang dimilikinya.

Orang-orang jaman dahulu, percaya bahwa perasaan terletak pada organ- organ tubuh yang berbeda. Hippocrates (460-370 S.M.) sering disebut sebagai bapak dari ilmu pengobatan, tak diragukan lagi ia memang orang besar dari dunia pengobatan Yunani.

Hippocrates membedakan adanya empat temperamen, yaitu :

1. Sanguin

Memiliki pribadi yang hangat, bersemangat dan menikmati hidup. Sifat cerianya membuat ia menularkan semangat kepada orang lain lewat kata-katanya yang riang. Ia tidak pernah kekurangan sahabat, karena mampu merasakan suka dan duka orang yang ditemuinya. Ia ramah dan suka berbicara. Petrus diduga bertemperamen sanguinis. Ia lebih banyak berbicara ketimbang murid yang lain dan mampu menciptakan suasana, namun tidak disiplin, labil dan egosentris.

Tim LaHaye menuliskan dalam bukunya Ketika Anda Merasa Salah Memilih Pasangan mengenai temperamen sanguin sebagai berikut:

Sanguin adalah temperamen yang hangat, santai, bersemangat, dan menyenangkan. Orang sanguin mudah menyesuaikan diri dan sifatnya yang terbuka membuat ia mudah mendapatkan tanggapan. Keputusannya lebih didominasi oleh perasaan, bukan oleh pikiran. Orang sanguin begitu ramah sehingga saya meneybutnya super ekstrovert. Mereka mempunyai kapasitas yang luar biasa untuk menikamti dirinya dan mengeluarkan kepribadiannya yang suka melucu. Sesaat setelah dia masuk ke sebuah ruangan, dia akan membangkitkan semangat setiap orang dengan pembicaraannya yang sangat gembira. Dia tukang cerita yang sangat menarik, dan sifatnya yang hangat dan emosional membuat dia mengingat kembali pengalaman yang ia ceritakan.

  • Kekuatan dari temperamen ini adalah banyak bicara, ramah tamah, bersemangat, suka bergaul, bersahabat, berbelas kasihan dan riang.

  • Kelemahannya adalah lemah kemauannya, tidak tenang, tidak disiplin, gelisah tidak dapat diandalkan, egosentris, bising, berlebih-lebihan, penakut.

2. Kholeris

Seorang kholeris cenderung aktif, berkemauan keras, dan mandiri. Ia bersikap tegas dan mudah mengambil keputusan bagi diri sendiri atau orang lain. Ia mempengaruhi orang lewat ide-ide, rancangan, visi, dan ambisinya. Ia tidak mau terlibat dalam kegiatan yang tidak punya tujuan. Itu sebabnya ia dapat sukses memimpin proyek- proyek besar.

Namun ia lemah dalam hal emosi. Tidak mudah bersimpati kepada orang lain. Kurang peka. Cenderung mendominasi dan memakai orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri.

Tim LaHaye menuliskan dalam bukunya Ketika Anda Merasa Salah Memilih Pasangan mengenai temperamen kholeris sebagai berikut:

Kolerik adalah tipe temperamen yang berkemauan kuat, cepat, aktif, dan praktis, yang puas diri dan sangat mandiri. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras, mudah membuat keputusan bagi dirinya dan orang lain. Seperti halnya orang sanguin, orang kolerik bersifat ekstrovert, tetapi tidak begitu saekuat sanguin.

  • Kekuatan dari temperamen ini adalah berbakat pemimpin, berkemauan keras, tekun, berjiwa bebas, optimis, praktis, produktif, tegas, yakin.

  • Kelemahananya adalah pemarah lalim, sarkastis, menguasai, tak acuh, bangga, puas diri, tak berperasaan, licik.

3. Melankolis

Orang melankolis sangat sensitif dan perfeksionis. Ia suka merenung, menganalisa, dan dikuasai oleh perasaannya sendiri. Ia biasanya menyukia seni dan berbakat seni. Ia tidak bisa bersahabat dengan semua orang, tetapi sanggup menjadi sahabat setia untuk beberapa orang yang disukainya. Ia rela menderita dan memilih pekerjaan yang menuntut pengorbanan pribadi yang besar. Ia lebih pemurung dan suka menarik diri dari orang lain, kecuali pada saat suasana hatinya sedang meninggi.

Tim LaHaye menuliskan dalam bukunya Ketika Anda Merasa Salah Memilih Pasangan mengenai temperamen melankolis sebagai berikut:

Melankolik adalah temperamen yang paling kaya dari semua temperamen analitis, suka berkorban, berbakat. Tipe perfeksionis dengan ciri emosional yang sangat sensitif. Tidak seorangpun menyukai keindahan lebih dari seorang melankolik.

Secara alami ia cenderung introvert, tetapi karena perasaannya mendominasi, maka ia dikendalikan oleh mood (suasana hati). Kadang-kadang ia sangat senang sehingga ia bertindak lebih ekstrovert, akan tetapi di saat lain ia menjadi murung dan depresi. Biasanya selama masa depresi tersebut ia menarik diri dan dapat menjadi sangat bermusuhan. Kecenderungannya pada suasana hati yang muram membuat ia dijuluki “temperamen gelap.”

  • Kekuatan dari temperamen ini adalah berbakat, cermat, peka, perfeksionis, suka keindahan, idealistis, setia dan rela berkorban.

  • Kelemahannya adalah egosntris, pemurung, bersikap negatif, teoritis, tidak praktis, tak ramah, suka mencela, pendendam dan kaku.

4. Phlegmatis

Seorang phlegmatis hampir tidak pernah marah. Nampaknya ia tenang dan menyenangkan untuk diajak berteman. Ia punya pandangan optimis tentang hidup. Ia menghindari kekerasan dan bisa menjadi pendamai. Namun ia cenderung pendiam, malu- malu dan dingin. Ia tampak tidak begitu bergairah dalam hidup. Lebih suka menjadi penonton ketimbang terlibat.

Tim LaHaye menuliskan dalam bukunya Ketika Anda Merasa Salah Memilih Pasangan mengenai temperamen phlegmatis sebagai berikut:

Orang plegmatis adalah orang yang tenang, acuh, tidak pernah merasa terganggu dengan hal-hal yang membuat hati menjadi panas, sehingga ia adalah temperamen yang paling jarang marah. Dia orang yang paling mudah untuk bergaul dengan baik dan secara alamiah adalah orang yang paling menyenangkan dari semua temperamen. Orang Flegmatik mendapatkan namanya dari cairan tubuh.

“phlegm,” yang menurut Hipokrates membentuk temperamen yang tenang, dingin, lamban, dan stabil. Hidup bagi orang Flegmatik adalah pengalaman yang menyenangkan tetapi ia sedapat mungkin menghindari untuk terlibat. Dia begitu tenang, dingin, lamban dan stabil. Hidup bagi orang flegmatik adalah menyenangkan tetapi ia sedapat mungkin menghindari untuk terlibat. Dia begitu tenang sehingga tidak pernah tergerak oleh lingkungan, apapun keadaan di sekitarnya. Dia sangat konsisten.

Akan tetapi, dibalik kepribadiannya yang tenang, pendiam, dan malu-malu itu, tersimpan berbagai kemampuan. Dia lebih beremosi dibanding dengan apa yang tampak dipermukaan, dan mempunyai kapasitas untuk menilai seni dan hal-hal kehidupan dengan lebih baik.

  • Kekuatan dari temperamen ini adalah tenang, lembut hati, dapat diandalkan, efesien, konservatif, aktif, berbakat pemimpin, diplomat dan pelucu.

  • Kelemahannya adalah kikir, penakut, tidak tegas, penonton, suka melindungi diri sendiri, mementingkan diri dan tak punya motivasi.