Apa yang dimaksud dengan Beriman Kepada Hari Kemudian?

Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan oleh Allah dalam kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya terkait dengan peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat kubur dan seterusnya sampai surga dan neraka.

Di dalam al-Qur`an dan hadits, beriman kepada Hari Akhir sering disandingkan dengan beriman kepada Allah. hal ini menandakan bahwa orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak akan beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada ketakutan terhadap azab di Hari akhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dan firmanNya,

“Dan mereka berkata, ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa,’ dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (Al-Jatsiyah: 24).

Hari Akhir disebut demikian sebab tidak ada hari setelahnya. Perlu diketahui bahwa al-Qur`an menetapkan lima fase yang dilalui oleh setiap orang: fase ketiadaan, fase alam rahim, fase dunia, fase alam Barzakh dan yang terakhir adalah alam akhirat.

###Masa Ketiadaan

Masa ketiadaan merupakan masa pertama, seperti ditetapkan oleh firman Allah,

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (Al-Insan: 1).

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu.” (Al-Baqarah: 28).

###Masa alam rahim

Masa alam rahim merupakan masa kedua, seperti ditetapkan oleh firman Allah,

“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.” (Az-Zumar: 6).

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.” (Al-Haj: 5).

###Masa dunia

Masa dunia merupakan masa ketiga manusia, seperti ditetapkan oleh firman Allah,

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78).

“Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya.” (Al-Haj: 5).

Masa di dunia adalah masa ujian, ia merupakan tolak ukur kebahagiaan dan kesengsaraan untuk masa selanjutnya. Firman Allah,

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” (Al-Mulk: 2).

###Masa Alam Barzakh

Masa di alam Barzakh merupakan masa keempat, seperti yang ditetapkan oleh firman Allah,

“Agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mukminun: 100).

###Masa alam akhirat

Masa alam akhirat merupakan masa kelima dan merupakan masa ter-akhir, seperti ditetapkan oleh firman Allah,

“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di Hari Kiamat.” (Al-Mukminun: 15-16).

Hari akhir atau biasa juga disebut dengan hari akhirat adalah hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Hari akhir juga bisa dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang abadi di akhirat.

Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi. Pada kehidupan abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.

Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia (shirath) untuk menuju ke arah surga atau neraka. Beriman kepada hari akhir merupakan pilar (rukun) iman yang kelima dari urutan keenam rukun iman. Namun, dalam al-Quran dan hadits Nabi Muhammad Saw. iman kepada hari akhir ini selalu disebut beriringan dengan iman kepada Allah.

Hal ini menunjukkan keterkaitan yang sangat erat antara iman kepada Allah dengan iman kepada hari akhir. Allah berfirman dalam dua ayat di bawah ini:

Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi…” (QS. al-Baqarah (2): 177). ْ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. al-Baqarah (2): 62).

Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam salah satu haditsnya:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menyambung tali silaturrahim, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dua ayat al-Quran dan hadits di atas menunjukkan betapa eratnya hubungan antara iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Dengan demikian, kesempurnaan dalam mengimani Allah sangat tergantung juga dengan mengimani adanya hari akhir. 2.Hari kiamat dan kehancuran dunia Hari akhir sering juga disebut sebagai hari kiamat. Bahkan al-Quran juga memberikan nama-nama lain untuk hari akhir ini. Di antara nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran tentang hari akhir ini adalah:

  • Yaumul Qiyamah, atau hari kiamat
  • Yaumul Mahsyar, atau hari berkumpul (bagi semua manusia)
  • Yaumul Hisab, atau hari perhitungan (amal manusia)
  • Yaumuz Zilzalah, atau hari kegempaan (goncangan)
  • Yaumul Waqi’ah, atau hari kejatuhan
  • Yaumul Qari’ah, atau hari keributan
  • Yaumul Ghasyiyah, atau hari pembalasan
  • Yaumul Haqqah, atau hari kepastian
  • Yaumut Tammah, atau hari bencana agung
  • Yaumul Jaza’, atau hari pembalasan
  • Yaumul Wa’id, atau hari ancaman
  • Yaumul Mizan, atau hari pertimbangan
  • Yaumul Jami’, atau hari pengumpulan
  • Yaumut Taghabun, atau hari terbukanya segala kecurangan
  • Yaumul Ba’ts, atau hari kebangkitan
  • Yaumud Din, atau hari perhitungan
  • Yaumul Khulud, atau hari yang kekal

Itulah nama-nama hari akhir yang disebutkan oleh al-Quran dalam berbagai ayatnya. Nama-nama itu diberikan terkait dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari akhir tersebut, misalnya disebut dengan hari pembalasan, karena pada hari akhir itu semua manusia akan diberikan balasan sesuai dengan amalnya di dunia, dan begitu juga nama-nama yang lain. Semua orang yang beriman wajib meyakini bahwa hari kiamat pasti akan terjadi. Namun Allah tidak pernah menjelaskan kapan hari kiamat itu akan terjadi.

Allahlah yang Maha Mengetahui tentang hari kiamat ini, karena kapan terjadinya hari kiamat termasuk permasalahan yang ghaib. Allah berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman (31): 34).

Kalian bisa juga membaca ayat-ayat al-Quran lainnya yang terkait dengan kapan kiamat ini akan terjadi, misalnya QS. Fushshilat (41): 47 dan QS. al-A’raf (7): 187. Namun demikian, melalui hadits-haditsnya, Nabi Muhammad Saw memberitahu kepada umatnya mengenai tanda-tanda akan datangnya hari kiamat tersebut, di samping yang juga dijelaskan oleh ayat-ayat al-Quran.

Oleh para ulama tanda-tanda itu dikelompokkan menjadi dua, yakni tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Yang termasuk tanda-tanda kecil akan datangnya hari kiamat di antaranya adalah seperti berikut:

  • Diutusnya Muhammad Saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir.
  • Orang-orang kecil dan miskin mulai berlomba-lomba dalam kemegahan.
  • Budak perempuan melahirkan tuannya.
  • Lenyapnya ilmu pengetahuan dengan banyaknya orang-orang pandai (ulama’) yang mati dan meluasnya kebodohan.
  • Banyak orang yang berbuat kejahatan dan kemunkaran dengan terang-terangan.
  • Adanya dua kelompok besar yang saling bermusuhan dan saling berperang.
  • Jumlah orang perempuan jauh lebih banyak dari orang laki-laki. h.Banyak orang yang mau bersedekah, tetapi tidak ada yang mau menerima.
  • Waktu berjalan serasa amat pendek, satu tahun serasa sebulan, satu bulan serasa seminggu, satu minggu serasa sehari, sehari serasa sejam, dan sejam serasa membakar satu pelepah kurma.
  • Banyak terjadi gempa bumi, pembunuhan, fitnah, dan orang bermegah-megahan dengan gedung yang tinggi.
  • Umat Islam tunduk dan patuh kepada umat lain.

Adapun yang termasuk dalam tanda-tanda besar akan datangnya hari kiamat seperti yang dijelaskan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim adalah seperti berikut:

  • Keluarnya asap.
  • Keluarnya binatang yang aneh bentuknya.
  • Keluarnya Dajjal.
  • Terbitnya matahari dari arah barat.
  • Turunnya Isa bin Maryam.
  • Munculnya Ya’juj Ma’juj.
  • Terjadinya gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di Jazirah Arab.
  • Keluarnya api dari Yaman.

Dari tanda-tanda besar ini yang pertama kali akan terjadi adalah terbitnya matahari dari arah barat yang kemudian akan diikuti oleh tanda-tanda lainnya dalam jarak yang dekat. Peristiwa yang langsung menunjukkan awal terjadinya hari akhir (kiamat) adalah hancurnya alam semesta setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala. Kehancuran alam ini diiringi dengan goncangan yang amat dahsyat dan menakutkan, sehingga gunung-gunung hancur menjadi debu, langit retak, bintang-bintang berserakan, matahari padam, dan seluruh isi alam ini hancur musnah. Beberapa peristiwa yang terjadi di hari kiamat ini dijelaskan dalam beberapa ayat al-Quran, seperti QS. Ibrahim (14): 48, QS. al-Haj (22): 1-2, QS. al-Waqi’ah (56): 1-6, QS. al-Ma’arij (70): 8-15), QS. at-Takwir (81): 1-3, QS. al-Infithar (82): 1-3, QS. al-Zalzalah (99): 1-3, dan QS. al-Qari’ah (101): 1-5.