Apa perbedaan antara candi di jawa tengah dengan candi di jawa timur dan mengapa?

Apa saja perbedaan secara umum antara candi di jawa timur dan candi di jawa tengah? Terutama untuk candi-candi Hindu.

Candi di Jawa Timur mempunyai ciri yang berbeda dengan yang ada di Jawa tengah dan Yogyakarta. Perbedaan ini mengacu ke candi-candi Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur, perbedaan yang ada antara lain :

Ukuran Bangunan

Di Jawa Timur tidak didapati candi berukuran besar atau luas, seperti Prambanan atau Sewu di Jawa Tengah. Candi yang menempati kompleks yang agak luas di jawa timur hanya Candi Panataran di Blitar.

Candi Prambanan (Jawa Tengah)


Sumber gambar : ksmtour.com

Candi Kidal (Jawa Timur)

Sumber gambar : wikipedia

Bentuk Bangunan

Candi di Jawa Timur umumnya lebih artistik dibanding di Jawa Tengah. Tatakan atau kaki candi umumnya lebih tinggi dan berbentuk selasar bertingkat. Tubuh bangunan candi di Jawa Timur umumnya ramping dengan atap bertingkat mengecil ke atas dan puncak atap berbentuk kubus.

Sedangkan di Jawa Tengah bangunan candi umumnya bertubuh tambun dan puncak atap berbentuk runcing. Di antara kaki dan tubuh candi terdapat selasar yang cukup lebar, yang berfungsi sebagai tempat melakukan ‘pradaksina

Pradiksana adalah prosesi ritual mengelilingi suatu objek yang dipandang suci. Pradiksana dimulai dari timur (daksina) dengan objek berada di sebelah kanan badan lalu bergerak ke arah selatan dan seterusnya searah perputaran matahari (jarum jam). Sambil berjalan mengelilingi objek yang dipandang suci tersebut, dilakukan pengucapan doa-doa berulang-ulang dengan penuh tulus ikhlas

Candi Gedong Sono (Jawa Tengah)

Sumber gambar : tripadvisor.com

Candi Singosari (Jawa Timur)

Sumber gambar : wikimedia.org

Hiasan Tangga Masuk

Candi di Jawa timur menggunakan patung atau ukiran naga sedangkan candi di jawa Tengah menggunakan makara sebagai hiasan di tangga masuk candi

Makara di Candi Banyunibo (Jawa Tengah)

Sumber gambar : wie-acht.blogspot.co.id

Naga di candi Kidal Jawa Timur

Sumber gambar : dreamstime.com

Relief dan patung

Relief pada candi-candi Jawa Timur

  • Dipahat dengan teknik pahatan yang dangkal/tipis (Ketebalan pahatan hanya pada ¼ ketebalan media)
  • Penggambaran figur-figur simbolis, tokoh manusia seperti wayang kulit
  • Seluruh panil diisi penuh dengan berbagai hiasan
  • Relief cerita bersifat fragmentaris, tidak lengkap hanya episode tertentu saja dari suatu cerita lengkap.
  • Tema cerita umumnya romantis (perihal percintaan) dan Cerita acuan umumnya dari kepustakaan Jawa Kuno
  • Objek digambarkan tampak samping dan tokoh yang digambarkan umumnya diambil dari cerita wayang.

Sedangkan candi di Jawa Tengah

  • Dipahat dengan teknik pahatan yang dalam (Ketebalan pahatan ½ sampai ¾ dari media)
  • Penggambaran bersifat naturalis
  • Terdapat bidang yang dibiarkan kosong pada panil
  • Batas antara satu adegan dengan adegan lain tidak tampak nyata dan terdapat bidang yang dibiarkan kosong.
  • Cerita dipahatkan lengkap dari adegan awal hingga akhir.
  • Tema kisah umumnya wiracarita (epos) dan Cerita acuan berasal dari kesusastraan India
  • Objek dalam relief digambarkan secara naturalis dengan tokoh yang mengadap ke depan.

Relief Candi Prambanan (Jawa Tengah)

Sumber gambar : tourbalijava.com

Relief Candi Jago (Jawa Timur)

Sumber gambar : sacafirmansyah.wordpress.com

Candi-candi Hindu di Jawa Timur umumnya dihiasi dengan relief atau patung yang berkaitan dengan Trimurti, tiga dewa dalam ajaran Hindu, atau yang berkaitan dengan Syiwa, misalnya: Durga, Ganesha, dan Agastya. Sosok dan hiasan yang berkaitan dengan ajaran Hindu seringkali dihadirkan bersama dengan sosok dan hiasan yang berkaitan dengan ajaran Buddha, khususnya Buddha Tantrayana. Candi di Jawa Tengah biasanya dihiasi dengan relief atau patung yang berkaitan dengan ajaran Budha.

Letak/posisi Candi

Letak candi-candi di Jawa Timur, Candi induk terletak di belakang halaman dan Candi menghadap ke arah barat.
Sedangkan candi-candi di Jawa Tengah, Candi induk terletak di tengah halaman dan Candi menghadap ke arah timur.

“Maka mengenai bangunan candi harus diketengahkan bahwa candi
Roro Jonggrang menghendaki ditariknya seluruh perhatian ke pusat menuju
langit (lokasi kayangan tempat bersemayam para dewa), sedangkan Candi
Panataran menghendaki penggelaran pandangan secara mendatar (yang
sebenarnya merupakan proyeksi datar saja dari susunan vertikal) dengan
tujuan pengarahan perhatian ke lokasi nenek moyang di gunung-gunung”
(Soekmono 1986: 237).

Candi Prambanan (Jawa Tengah)

Sumber gambar : wisatajogja.net

Candi Penataran (Jawa Timur)

Sumber gambar : wongcrewchild.blogspot.com

Hiasan Kala

Kala di candi-candi dengan Langgam Jawa Timur digambarkan mempunyai rahang bawah (berdagu), jelas mempunyai sepasang cakar di kanan-kiri kepalanya dalam artian mengancam kejahatan yang akan mengganggu kesucian candi, pada beberapa candi zaman Singhasari dan Majapahit kepala Kala dilengkapi sepasang tanduk dan sepasang taring yang mencuat dari pipi kanan-kirinya. Kala tidak lagi dipasangkan dengan bingkai Makara, melainkan dengan ular atau Naga yang diletakkan di samping kanan-kiri Kala.

Kala pada candi-candi Jawa tengah digambarkan tanpa rahang bawah (tidak berdagu), seringkali juga tidak mempunyai sepasang cakar, dan mengesankan wajah seekor singa simbol wajah kemenangan (kirttimukha).

Kalamakara di Candi Plaosan (Jawa Tengah)

Sumber gambar : Perpustakaan Nasional

Kalamakara di Candi Kidal (Jawa Timur)

Sumber gambar : pusat arkeolog indonesia

Catatan kecil :

Pohon Kalpataru yang dianggap sebagai pohon suci yang tumbuh ke luar dari objek berbentuk bulat banyak didapati di candi-candi Jawa tengah.

1 Like