Apa Peran Persediaan Barang - Inventory dalam Jaringan Rantai Suplai?

Persediaan barang adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang yang merupakan milik perusahaan dengan sebuah maksud supaya dijual dalam suatu periode usaha normal ataupun persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan sebuah proses produksi maupun persediaan bahan baku yang juga menunggu penggunaannya di dalam suatu proses produksi.

Apa Peran Persediaan Barang - Inventory dalam Jaringan Rantai Suplai?

Persediaan Barang muncul pada jaringan rantai suplai akibat adanya perbedaan antara penawaran dan permintaan. Perbedaan yang ada antara penawaran dengan permintaan dapat dilakukan secara sengaja oleh perusahaan. Misalnya pabrik sarung akan meningkatkan produksi ketika mendekati bulan puasa dan idul fitri. Untuk melakukan hal tersebut, maka perusahaan membutuhkan termpat persediaan barang (gudang) untuk menyimpan hasil produksi yang akan didistribusikan di masa yang akan datang.

Begitu juga dari sisi retailer, atau toko, dimana mereka membutuhkan gudang untuk menyimpan barang-barang mereka agar dapat selalu menyediakan barang yang dibutuhkan pengguna.

Oleh karena itu, penentuan jumlah barang yang disimpan, perlu menjadi perhatian khusus manajemen perusahaan. Kecepatan barang masuk dan keluar biasa disebut material flow time. Material flow time, menurut hukum Little, mempunyai rumus

I = D T

dimana, I = jumlah barang, T= waktu arus barang D = hasil produksi/penjualan selama beberapa waktu

Sebagai contoh, apabila sebuah gudang menyimpan barang sejumlah 10.000 dan dapat menjual sebanyak 100 buah setiap hari, maka rata-rata waktu arus barang adalah sebesar 10.000/100 = 100 hari.

Apabila ingin memperpendek waktu arus barang, maka yang dapat dilakukan adalah mengurangi jumlah persediaan barang di gudang atau meningkatkan jumlah penjualan/barang keluar setiap harinya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melihat dimensi persediaan barang terhadap strategi rantai perusahaan adalah :

Siklus Persediaan Barang, dimana berguna untuk menentukan jumlah rata-rata ketersediaan barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan penawaran dan permintaan.

Besarnya siklus persediaan barang adalah sebagai hasil dari produksi, transportasi atau pembelian barang dalam jumlah yang besar. Semakin besar jumlah persediaan, maka akan semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan barang tersebut. Sebagai contoh, apabila sebuah perusahaan membutuhkan persediaan sebanyak 20 ton barang setiap bulan, apakah mereka akan membeli secara langsung 20 ton barang tersebut setiap bulan atau 7 ton truk per 10 hari.

Yang perlu diperhatikan adalah, semakin besar pembelian barang, maka akan membutuhkan biaya penyimpanan yang besar pula, tetapi dengan semakin sering pengiriman barang yang dilakukan, akan meningkatkan biaya transportasi.

Keamanan Persediaan Barang, dimana perhitungan permintaan persediaan barang tidak sesuai dengan perkiraan.

Apabila penawaran dan permintaan barang dapat diprediksi dengan tepat, maka perusahaan cukup memperhatikan satu faktor utama, yaitu siklus persediaan barang. Tetapi kenyataannya, seringkali prediksi yang sudah dilakukan sebelumnya tidak sesuai dengan kenyataannnya.

Mengapa hal itu terjadi ? Karena permintaan barang bersifat tidak menentu, yang hal tersebut membuat kita salah dalam memprediksi penawaran dan permintaan. Semakin tinggi tingkat ketidakmenentuan permintaan barang, semakin sulit perusahaan dalam melakukan prediksi.

Kunci utamanya adalah, seberapa besar manajemen akan menentukan berapa besar nilai aman persediaan barang di gudang penyimpanan.

Misalnya, apabila perusahaan mempunyai persediaan barang terlalu besar dan barang tersebut tidak laku dijual, maka mungkin perusahaan akan menjual barang tersebut dengan harga murah atau bahkan membuang barang tersebut karena sudah kadaluarsa. Tetapi apabila perusahaan mempunyai persediaan barang terlalu sedikit, dan permintaannya besar, sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut, maka perusahaan akan mengalami kerugian akibat hilangnya potensi keuntungan yang akan didapat.

Persediaan Barang Musiman, dimana untuk mengatasi permintaan barang yang bervariasi pada musim-musim tertentu.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa permintaan barang dapat berbeda tergantung dengan waktu-waktu tertentu. Misalnya, kebutuhan sirup akan meningkat secara signifikan ketika bulan Ramadhan dan Idul Fitri dibandingkan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus dapat menentukan apakah perlu dilakukan persediaan barang musiman atau tidak.

Mengapa perusahaan perlu melakukan persediaan barang musiman ?

Jawabannya adalah apabila fasilitas perusahaan tidak mempunyai kapasitas untuk memproduksi produk sesuai dengan permintaan yang ada di saat-saat tertentu. Dan apabila dipaksakan, akan membutuhkan biaya yang tinggi, misalnya menambah pekerja, menerapkan kebijakan lembur atau bahkan meng-outsource-kan pekerjaan ke pihak luar.

Tetapi, apabila perusahaan dapat memproduksi sesuai dengan permintaan tanpa kondisi diatas, maka perusahaan tidak perlu melakukan persediaan barang musiman.

Misalnya, ketika kapasitas produksi perusahaan Sarung XYZ adalah 100.000 sarung per bulan, dan kebutuhan pasar adalah sekitar 70.000 sarung per bulan untuk bulan biasa dan 250.000 sarung di bulan Ramadhan, maka perusahaan dapat membuat strategi untuk memproduksi 100.000 sarung per-bulan (diatas kebutuhan) selama 5 bulan sebelum bulan Ramadhan.Sehingga pada bulan Ramadhan, perusahaan mempunyai 250.000 sarung.

Level Ketersediaan Barang, dimana sebuah permintaan produk dari pengguna dapat disediakan dari persediaan barang di gudang.

Semakin tinggi level ketersediaan barang, maka responsitifitas perusahaan akan meningkat tetapi biaya yang dibutuhkan juga meningkat, sedangkan ketika level ketersediaan barang semakin rendah, maka tingkat responsitifitas perusahaan semakin turun, ditandai dengan semakin seringnya perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan secara tepat waktu.

Beberapa hal yang harus diukur oleh manajemen terkait Persediaan Barang - Inventory, yang secara langsung juga mempengaruhi performa rantai suplai, adalah :

  • Waktu Siklus C2C. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam satu siklus C2C.

  • Rata-rata persediaan barang. Berapa banyak rata-rata persediaan barang yang ada. Rata-rata persediaan barang harus dapat mengukur jumlah barang, waktu permintaan dan nilai finansial.

  • Perputaran persediaan barang. Berapa kali perputaran barang terjadi dalam satu tahun.

  • Produk-produk khusus yang perputaran barangnya lambat. Ukuran ini digunakan untuk mengidentifikasi produk-produk yang masuk kedalam kategori oversupply dan alasan-alasan mengapa produk tersebut oversupply.

  • Rata-rata keamanan persediaan barang. Dapat diukur dengan cara menghitung rata-rata jumlah minimum barang yang harus disiapkan sebelum penambahan produk dilakukan.

  • Persediaan barang musiman. Berapa banyak jumlah yang dibutuhkan untuk mengahdapi permintaan barang pada musim-musim tertentu.

  • Laju Pemenuhan Barang. Merupakan bagian dari pesanan/permintaan yang dapat dipenuhi secara tetap waktu dari persediaan barang. Ukuran laju pemenuhan barang menggunakan satuan unit jumlah barang, misalnya setiap ribuan unit.

  • Waktu kehabisan persediaan barang. Berapa lama perusahaan tidak mempunyai persediaan barang sama sekali (stok barang = 0). Hal ini dapat digunakan untuk mengestimasikan kerugian barang akibat kehilangan potensi pendapatan dari penjualan barang.

  • Jumlah persediaan barang kadaluarsa. Berapa banyak produk yang kadaluarsa pada persediaan barang.

1 Like

IKEA Supply Chain = Melihat Bagaimana IKEA Mengelola Persediaan
Apa sajakah rahasia terbaik IKEA dalam merahasiakan proses operasional perusahaan secara baik dan halus dengan memiliki proses rantai pasokan yang efisien? yang dimana dianggap terbesar di dunia home furniture dengan memiliki 298 gerai di 37 negara.

Organisasi ini mengesankan tidak hanya konsumen dengan harga terjangkau, furniture kualitas tinggi, tetapi juga pesaing dan perusahaan di seluruh dunia - terutama dengan rantai suplai dan manajemen persediaan teknik yang unik. Setiap gerai IKEA yang besar dan memiliki lebih dari 9.500 produk! Bagaimana IKEA tidak menawarkan begitu banyak pada harga yang rendah dalam setiap produk, sementara IKEA selalu mampu menjaga item dalam persediaan?

VISI IKEA

Untuk memulai, IKEA memiliki visi yang jelas, yakni memberikan rancangannya dengan baik, perabot rumah fungsional dengan harga sangat rendah sehingga orang sebanyak mungkin akan mampu membelinya.
IKEA adalah memiliki kekhasan tersendiri dengan berkomitmen memiliki katalog produk yang akan ditebar selama satu tahun dengan harga dijamin.

Menggabungkan proses ritel dan gudang

Setiap gerai IKEA memiliki gudang di tempat. Di lantai showroom utama, pelanggan dapat menelusuri item. Mereka kemudian memperoleh produk yang terdapat di lokasi lantai pallet, di mana furnitur dapat dibeli dan dibawa pulang. produk tambahan disimpan dalam rak cadangan di atas lokasi tersebut.

Persediaan diturunkan ke slot yang lebih rendah pada malam hari (forklift dan jack pallet tidak digunakan selama gerai buka untuk alasan keamanan). Sekitar sepertiga dari area tersebut, terdapat gudang yang dimana pelanggan tidak boleh memasukinya. Ruang ini berisi item produk yang besar bagi pelanggan yang dibutuhkan staff perusahaan untuk membawanya. Sejak IKEA memiliki gerai yang banyak, IKEA bekerja untuk meminimalisir jumlah item produk dalam setiap tempat penyimpanan massal ini dalam jumlah banyak.

Taktik Inventory Costs-per-touch

IKEA membebaskan pelanggan untuk memilih perabotan dan mengambilnya sendiri merupakan taktik manajemen persediaan disebut ‘biaya per-touch’. Sebagai aturan praktis, perusahaan menemukan bahwa semakin intens pelanggan menyentuh produk, maka dapat mempengaruhi harga terkait produk tersebut.

Misalnya, bayangkan ketika seseorang memilih sebuah perabot yang akan dibeli. maka perabot tersebut akan dipesan, kemudian akan dikirim oleh produsen, dengan memindahkannya dari truk pengiriman ke penyimpanan di gudang, kemudian dari gudang akan diantarkan ke kendaraan pelanggan atau diantarkan ke rumah pelanggan. Setiap kali produk dikirim, pindah, dan dimuat, membutuhkan biaya. Semakin sedikit waktu seseorang bergerak atau menyentuh item, biaya lebih sedikit terkait dengan itu. IKEA menghemat biaya dengan prinsip ini yakni meminimalkan sentuhan atau mengantar produk ke pelanggan hingga sampai rumah. karena dengan mengantarkan ke kendaraan pelanggan, IKEA memiliki keuntungan yakni meminimalkan dalam pengeluaran biaya pengantaran.

Logistik Gerai

IKEA juga memiliki ketergantungan dalam item yang unik dan langka yakni mengenai manajemen logistik dalam penataan produk. Dengan mempekerjakan staff di dalam gerai untuk menangani manajemen persediaan di gerai-gerainya. Menurut Advisory Group ARC (profesional dan konsultan pada operasi logistik dan rantai pasokan), di dalam gerai, manajer logistik bertanggung jawab untuk proses pemesanan dan manajer logistik bertanggung jawab untuk penanganan material logistik di semua gerai IKEA.

Tugas dari personil logistik untuk memantau dan merekam pengiriman, memeriksa pemberitahuan pengiriman, mengurutkan dan memisahkan barang, dan turun langsung dalam sebuah gerai untuk mengecek bahwa penjualan berjalan dengan benar atau lokasi overstock ditunjuk. Secara keseluruhan, mereka menjamin kelancaran arus barang dalam gerai IKEA, yang penting untuk mempertahankan penjualan yang tinggi dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Maksimum / pengaturan minimum sebagai sistem berpemilik

Di dalam gerai, manajer logistik menggunakan proses manajemen pengisian persediaan yang dikembangkan oleh IKEA atau yang disebut 'minimum / pengaturan maksimum untuk merespon untuk menyimpan tingkat persediaan menyusun ulang poin dan menyusun ulang produk.

  • Pengaturan Minimum: Jumlah minimum produk yang tersedia sebelum penataan.
  • Pengaturan maksimum: Jumlah maksimum produk tertentu untuk memesan pada satu waktu.

Karena kenyataan bahwa semua persediaan IKEA hanya ditebar di malam hari setelah jam buka, logikanya min / pengaturan max didasarkan pada jumlah produk yang akan dijual dari tumpukan cadangan gudang dalam satu hari atau dua hari periode. Proses memenuhi permintaan pelanggan dan meminimalkan memesan terlalu sedikit atau terlalu banyak produk. Strategi ini juga memastikan bahwa IKEA memiliki persediaan siap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menurunkan biaya penjualan yang hilang.

Menggunakan sistem persediaan milik IKEA, manajer logistik tahu apa yang dijual melalui point-of-sale (POS) data dan berapa banyak persediaan datang ke toko melalui pengiriman langsung dan dari pusat distribusi melalui sistem data manajemen gudang. Dari data tersebut, mereka dapat meramalkan penjualan untuk beberapa hari dan ketertiban dalam jumlah yang sesuai dari produk untuk memenuhi permintaan itu.

Jika data penjualan tidak sesuai dengan proyeksi jumlah item yang seharusnya dijual hari itu, manajer logistik pergi langsung ke palet dan gudang dan menghitungnya secara manual terkait stok produk.
IKEA percaya proses dan sistem memungkinkan untuk barang yang tepat berada di toko dengan kepastian yang lebih besar, dan dengan biaya yang lebih rendah, daripada proses peramalan dan pengisian ritel tradisional.

Penggunaan High-Flow & Low-Flow Dalam Fasilitas Gudang

Operasional toko IKEA yang didukung oleh fasilitas high-flow (difokuskan pada 20% dari SKU yang menjelaskan 80% dari volume) dan gudang Low-Flow yang lebih manual. Di gudang high-flow-nya, IKEA melakukan penyimpanan dan pengambilan sistem secara otomatis untuk menurunkan Costs-per-touch. Produk ditebar di fasilitas Low-Flow ketika tidak dalam keadaan permintaan produk yang tinggi, dan operasional mengandalkan proses manual karena pekerja tidak akan bekerja terlalu keras untuk mengecek persediaan yang jumlahnya masih terlalu banyak.

Strategi ini telah membuat IKEA sebagai retailer furniture tersukses di dunia dengan biaya operasi yang rendah dan permintaan produk yang tinggi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif di industri karena terus berupaya menggunakan metode yang lebih canggih untuk merampingkan manajemen rantai pasokan.

IKEA memiliki visi yang jelas didukung oleh logika lintas fungsional yang saling melengkapi. Hal ini tidak hanya membedakan IKEA dari partner, tetapi juga menyediakan dengan keunggulan kompetitif yang sulit untuk ditiru oleh organisasi lain.

SCM - Inventory Management

Seperti yang terlihat di bawah tujuan utama dari SCM Inventory Management adalah untuk memastikan bahwa semua kegiatan dan fungsi di dalam perusahaan dikelola secara efisien.

Ada contoh di mana efisiensi dalam rantai pasokan dapat dipastikan dengan efisiensi dalam persediaan, untuk lebih tepatnya dengan mempertahankan efisiensi dalam pengurangan persediaan. Meskipun persediaan dianggap sebagai kewajiban untuk manajemen rantai pasokan yang efisien, manajer rantai pasokan mengakui kebutuhan persediaan.

Banyak strategi yang dikembangkan dengan tujuan meminimalkan persediaan di luar rantai pasokan dan memegang investasi persediaan serendah mungkin. Manajer rantai pasokan cenderung mempertahankan persediaan serendah mungkin karena investasi persediaan. Biaya atau investasi terkait dengan persediaan yang tinggi. Biaya ini terdiri dari pengeluaran kas yang diperlukan untuk membeli persediaan, biaya untuk memperoleh persediaan dan biaya yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan.

####1. Peran Inventory
Sebelum memahami peran persediaan dalam rantai pasokan, kita perlu memahami hubungan baik antara produsen dan klien. Menangani klien, mengatasi dengan tuntutan mereka dan menciptakan hubungan dengan produsen adalah bagian penting dari mengelola rantai pasokan.
Ada banyak contoh konsep hubungan kolaboratif yang ditandai sebagai inti dari manajemen rantai pasokan. Sakah satunya hubungan pada arus produk, yang menjelaskan bahwa inti dari hubungan ininadalah peran persediaan dan penyimpanan. Serta bergantung pada pembelian, transfer atau manajemen persediaan. Seperti yang kita ketahui, persediaan memainkan peran yang sangat penting dalam rantai pasokan, untuk menjadi fitur yang menonjol.

Yang paling mendasar fungsi yang dimuliki inventory dalam rantai pasokan adalah sebagai berikut:

  • Untuk menyediakan dan mendukung keseimbangan permintaan dan penawaran.
  • Untuk efektifitas mengatasi masalah pasang-surut dalam rantai pasokan.

Perusahaan perlu untuk mengelola pertukaran pemasok dan permintaan pelanggan. Dalam situasi ini, perusahaan memasuki keadaan di mana ia harus menjaga keseimbangan antara pemenuhan tuntutan pelanggan, yang sebagian besar sangat sulit untuk diprediksi dengan presisi atau ketepatan, dan menjaga pasokan yang cukup dari bahan dan barang. Keseimbangan ini dapat diperoleh melalui inventarisasi.

####2. Model optimasi
Model optimasi rantai pasokan yang mengkodifikasi masalah kehidupan praktis atau nyata ke dalam model matematika. Tujuan utamanya untuk membangun model matematis yang memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan. Selain ini, beberapa kendala yang ditambahkan ke masalah ini untuk menentukan daerah yang layak. Untuk menghasilkan algoritma yang efisien dan mampu menghasilkan solusi terbaik pada akhirnya. Berikut adalah berbagai rantai pasokam model optimasi:

  • Mixed Integer Linear Programming
    Mixed Integer Linear Programming (MILP) adalah pendekatan model matematika yang digunakan untuk mendapatkan hasil terbaik dari sistem dengan beberapa pembatasan. Model ini secara luas digunakan di banyak bidang optimasi seperti perencanaan produksi, transportasi, desain jaringan, dll
    MILP terdiri dari fungsi tujuan linier bersama dengan beberapa kendala keterbatasan yang dibangun oleh integer variabel secara terus menerus. Tujuan utama dari model ini adalah untuk mendapatkan solusi optimal dari fungsi tujuan.
    MILP adalah kasus khusus dari program linear yang menggunakan variabel biner. Bila dibandingkan dengan model pemrograman linear normal, akan sedikit sulit untuk menyelesaikannya. Pada dasarnya model MILP diselesaikan oleh pemecah komersial dan non-komersial, misalnya: Fico Xpress atau SCIP.

  • Model Stochastic
    Pemodelan stokastik adalah pendekatan matematika yang mewakili data atau memprediksi hasil dalam situasi di mana ada keacakan atau ketidaktentual sampai batas tertentu.
    Sebagai contoh, dalam sebuah unit produksi, proses manufaktur umumnya memiliki beberapa parameter yang tidak diketahui seperti kualitas bahan, keandalan mesin dan kompetensi dalam karyawan. Parameter ini berdampak pada hasil dari proses manufaktur tetapi tidak mungkin untuk mengukur mereka dengan nilai absolut.
    Dalam kasus di mana kita perlu menemukan nilai mutlak untuk parameter yang tidak diketahui, yang tidak dapat diukur dengan tepat, maka kita dapat menggunakan pendekatan pemodelan Stochastic. Strategi pemodelan ini membantu dalam memprediksi hasil dari proses dengan beberapa tingkat kesalahan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor uncertainty.

  • Model Uncertainty
    Sementara menggunakan pendekatan pemodelan yang realistis, sistem harus memperhitungkan model uncertainty. Model uncertainty dievaluasi ke tingkat di mana karakteristik sistem dimodelkan dengan probabilistik.
    Menggunakan pemodelan uncertainty untuk karakteristik parameter yang tidak pasti dengan distribusi probabilitas dibutuhkan dependensi untuk menghitung dengan mudah masukan seperti rantai Markov atau mungkin menggunakan teori antrian untuk memodelkan sistem di mana kata tunggu memiliki peran penting. Ini adalah cara umum pemodelan uncertainty.

  • Optimasi Bi-level
    Masalah Bi-level timbul dalam situasi kehidupan nyata setiap kali keputusan desentralisasi atau hirarkis dibuat. Dalam situasi semacam ini, beberapa pihak membuat keputusan satu demi satu, yang dapat mempengaruhi keuntungan masing-masing.
    Sampai sekarang, satu-satunya solusi untuk memecahkan masalah Bi-level adalah melalui metode heuristik untuk ukuran realistis. Namun, yang sering dilakukan untuk meningkatkan metode optimal ini untuk menghitung solusi optimal untuk masalah yang nyata.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kimaiyo, K. K. & Ochiri, G yang berjudul PERANAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KENYA – Studi KASUS KENYA KOPERASI Creameries adalahTujuan umum dari penelitian tersebut untuk menguji peran manajemen persediaan pada kinerja perusahaan manufaktur di Kenya. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana pengurangan biaya manajemen persediaan mempengaruhi kinerja perusahaan manufaktur di Kenya, untuk menilai bagaimana penggunaan sistem pengendalian persediaan mempengaruhi kinerja perusahaan manufaktur di Kenya, untuk menyelidiki bagaimana lead time mempengaruhi kinerja perusahaan manufaktur di Kenya dan untuk menetapkan apakah permintaan pemasok mempengaruhi kinerja perusahaan manufaktur di Kenya.

Manajemen rantai suplay adalah proses efisien mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang dan toko sehingga barang diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, untuk lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat untuk meminimalkan sistem biaya lebar sementara memenuhi persyaratan tingkat layanan . Studi terbaru menunjukkan bahwa penghematan biaya yang luar biasa dan potensi pendapatan dapat dihasilkan dengan menyempurnakan manajemen distribusi dan persediaan. Diperkirakan bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya sebesar minimal dua persen melalui manajemen persediaan yang lebih baik dan distribusi barang .
Latar belakang masalah

Perusahaan manufaktur di Kenya dihadapkan dengan masalah yang disebabkan oleh tidak tersedianya informasi manajemen persediaan yang cukup. manajemen persediaan yang buruk menyebabkan kinerja rendah Hal ini menyebabkan pengiriman tidak menentu di perusahaan-perusahaan ini, pengiriman terlambat dan tidak fleksibel maka mempengaruhi kepuasan pelanggan.Customers prihatin dengan tidak tersedianya produk dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan mereka tepat waktu . Dengan demikian dalam penelitian ini berfokus pada bagaimana manajemen persediaan meningkatkan kinerja perusahaan manufaktur di Kenya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membangun peran manajemen persediaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan manufaktur di Kenya .

Studi ini menyimpulkan bahwa pengurangan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan manajemen persediaan untuk kinerja perusahaan manufaktur. Studi ini menyimpulkan bahwa memegang saham dan memesan biaya dapat meningkatkan kinerja organisasi. pengurangan biaya membantu dalam mempersiapkan karyawan terhadap pengelolaan ideologi persediaan dan melengkapi organisasi dengan sumber daya yang cukup dan bahwa pengurangan biaya persediaan membantu dalam mencapai tujuan profitabilitas. Studi ini menyimpulkan bahwa peningkatan mengantisipasi perkembangan masa depan dalam perusahaan manufaktur di Kenya akan meningkatkan kinerja mereka dan teknologi baru yang menjanjikan untuk menghemat biaya dan dengan demikian meningkatkan kinerja. Penelitian lebih lanjut menyimpulkan bahwa Sistem Manajemen Inventori adalah alat kompetitif dalam organisasi untuk mewujudkan strategi perusahaan kompetitif. Studi ini menyimpulkan bahwa berbagi informasi dan hubungan saluran mempengaruhi kinerja perusahaan manufaktur dan meningkatkan produktivitas.

Supply chain memiliki penggerak yang sangat berpengaruh terhadap performa supply chain itu sendiri. Menurut Chopra dan Meindl (2004) penggerak supply chain salah satunya adalah inventory.

Inventory adalah semua bahan mentah, dalam proses dan barang-barang yang telah diselesaikan. Inventory merupakan salah satu penggerak supply chain yang penting karena perubahan kebijakan inventory dapat mengubah secara drastis tingkat responsivitas dan efisiensi supply chain. Komponen dari keputusan mengenai inventory adalah (Chopra dan Meindl, 2004):

  • Cycle inventory
    Cycle inventory adalah jumlah rata-rata dari inventory yang digunakan untuk memenuhi permintaan dalam suatu waktu. Misalnya dalam sebulan memerlukan 10 buah truk bahan baku, perusahaan bisa saja memesan 10 truk bahan baku dalam sekali pesan atau bisa memesan 1 truk bahan baku yang dipesan tiap 3 hari. Ini tergantung dari strategi supply chain apa yang mereka terapkan (responsif atau efisiensi) dengan memperhitungkan ordering cost (biaya pesan) dan holding cost (biaya penyimpanan).

  • Safety Inventory
    Safety inventory adalah inventory yang dibuat untuk berjaga-jaga terhadap perkiraan akan kelebihan permintaan. Ini digunakan untuk mengatasi ketidakpastian atas permintaan yang tinggi.

  • Seasonal Inventory
    Seasonal inventory adalah inventory yang dibuat untuk mengatasi keragaman yang dapat diprediksi dalam permintaan. Perusahaan yang menggunakan seasonal inventory akan membangun persediaan mereka pada periode permintaan barang rendah dan menyimpannya untuk periode permintaan barang menjadi tinggi, dimana pada saat permintaan tinggi mereka tidak dapat memproduksi semua barang untuk memenuhi permintaan.

Studi Kasus: Amazon.com [Regional USA & Eropa]

Amazon didirikan pada bulan Juli 1995 oleh Jeff Bezos di Amerika Serikat. Amazon.com membuka situs e-commerce-nya pada tahun 1995. Produk yang dijual di perusahaan online ini bermula dari buku kemudian dengan cepat meluaskan diversifikasinya ke produk lain seperti kaset VHS, DVD, CD musik kemudian ke lelang dan sekarang amazon.com sudah menjual ribuan jenis barang secara online.

Amazon.com in USA

Pada awalnya Amazon hanya menyediakan sekitar 1 juta jenis buku bagi pelanggannya, namun jumlah judul yang dimiliki Aazone hanya sekitar 5% dari jumlah judul total, sisanya menunggu permintaan pelanggan. Namun Amazon dapat tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu singkat mampu meningkatkan jumlah judul guna memenuhi permintaan pelanggan. Guna memenuhi permintaan judul sesuai pesanan konsumen yang belum dimiliki, Amazon memiliki strategi menjalin kerja sama dengan para pengecer dan penerbit.

Demi mendukung kegiatan operasional, Amazone membangun infrastruktur pendukung seperti:

  1. Memperluas dan menambah jumlah gudang dan pusat distribusi (Distribution Center/DC) dengan tujuan lebih dekat dengan konsumen
  2. Menambah jumlah judul yang tersedia di DC
  3. Menngembangkan perangkat lunak (IT)

Pada tahun 1998, Amazon memperluas lini produk dengan meluncurkan toko musik pada bulan Juni 1998 dan toko Video serta DVD pada bulan November 1998. Untuk kategori baru ini, Amazon menggunakan model pengadaan yang sama.

1999: Membangun infrastruktur tambahan

Pada tahun 1999 mulai ada pesaing bagi Amazon seperti Buy.com, BarnesandNoble.com dan CDNow, yang semuanya memberikan penawaran dengan fitur sama seperti Amazon. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka Amazon melakukan peningkatan dan penambahan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing yaitu dengan cara penambahan jumlah DC. Tujuan penambahan DC ini adalah untuk mengurangi lead time bagi pelanggan. Namun dalam proses penambahan DC ini ada masalah yang timbul yaitu berapa jumlah DC dan dimana lokasi yang tepat. Untuk itu Amazon mempekerjakan para ahli dan menggunakan software i2 Technologies Supply Chain Stategies yaitu perangkat lunak yang mampu mengidentifikasi daerah untuk DC dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti lokasi pemasok dan pelanggan, tarif angkut, biaya pergudangan, tenaga kerja, dan faktor biaya lainnya.

Kendala kedua yang dialami Amazone adalah adanya beranekam ragam jenis barang dan karakter permintaan dari pelanggan yang harus disediakan di DC, maka timbul rencana apakah perlu dikembangkan sistem DC khusus, yaitu DC yang khusus menampung suatu jenis barang tertentu. Namun dengan mempertimbakan kepuasan konsumen atas beraneka ragamnya permintaan dan pelayanan dalam pengiriman yang cepat, maka DC harus menyediakan semua kategori produk.

Untuk mengantisipasi banyaknya jumlah kategori barang yang tersimpan dalam DC dan lebih memudahkan dalam proses operasionalnya, maka Amazon mengembangkan beberapa teknologi baru di DC, diantaranya :

  • Pick it Light System: Menggunakan lampu yang disusun secara berurutan untuk menunjukkan item barang yang harus diambil
  • Radio frequency technologies: Yaitu teknologi frekuensi radio yang mengarahkan para pekerja ke lokasi gudang melalui sinyal radio yang dikirim ke terminal genggam pekerja
  • Voice technologies: Memungkinkan komputer secara “verbal” mengkomunikasikan instruksi kepada pekerja
  • Pick profile: Tujuan dari penggunaan sistem ini adalah untuk meningkatkan kecepatan dalam melakukan penjualan berdasarkan item, ukuran dan lokasi, memilih tarif dan penyimpanan. Pick profile digunakan untuk memilih daftar item barang bagi karyawan yang telah ditentukan kombinasinya sesuai dengan pesanan pelanggan hingga pross pengemasan
  • Key matrix: Yaitu siste yang dikembangkan untuk mengukur kinerja pekerja, termasuk yang diukur diantaranya jumlah item mengambil per jam, akurasi persediaan, jumlah jam dari konfirmasi untuk pengiriman,dan biaya per unit dikirim

Inventory Cost

Tujuan utama dari manajemen persediaan Amazon adalah memiliki produk di tempat yang tepat, dalam jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat, yang nantinya akan menurun jumlah persediaan dan menurunkan biaya secara signifikan. Untuk mendukung hal tersebut maka beberapa manajemen persediaan yang dikembangkan diantaranya :

  • Perangkat lunak yang digunakan untuk meramalkan permintaan pelanggan (misal berdasarkan musim).
  • Sistem yang terintegrasi antara gudang (jumlah persediaan) dengan transportasi (mengarah pada kecepatan pengiriman)
  • Sistem yang terhubung dengan ketersediaan jumlah barang dari tiap pemasok serta harga yang ditawarkan
  • Dropship order, yaitu grosir agar mengirim langsung ke pelanggan (tanpa melalui DC)
  • Bermitra dengan perusahaan lain (pembagian profit)

Amazon.com in Europe

Dengan didasarkan atas keberhasilan Amazon mengembangkan bisnis di USA, maka Amazon mulai melakukan ekspansi ke pasar Eropa. Pertimbangan utama Eropa sebagai tujuan ekspansi adalah tinggi minat terhadap buku dan melakukan pembelian secara online. Maka dari itu pada tahun 1998 dilakukan launching Amazon di Inggris dan erman yaitu dengan cara mengakuisisi peritel buku online terkemuka yaitu Bookpages.co.uk di Inggris dan Telebuch.de di Jerman. Keuntungan akuisisi ini adalah Amazon tidak perlu melakukan pengembangan dari awal dan dapat mengurangi pesaing yang ada. Strategi yang digunakan sama seperti di USA.

Pada tahun 2000 kembali Amazon melakukan ekspansi dengan launching Amazon di Prancis. Berbeda dengan ekspansi sebelumnya, Amazon Prancis melakukan akuisisi namun membangun perusahaan dari awal. Kendala yang dihadapi tentunya adanya pesaing yang cukup banyak.

Tantangan Amazon.com di Eropa: Globalisasi & Localization

Kendala yang dihadapi dalam menggarap pasar Eropa adalah adanya perbedaan budaya antar negara. Amazon menyadari kunci keberhasilan bisnis internasional adalah :

  • Pelanggan di mana pun ingin pilihan yang lebih baik, kenyamanan dan layanan yang lebih
  • Kemampuan untuk membawa manfaat universal untuk pelanggan di seluruh dunia dengan tetap menghormati budaya lokal

Pengelolaan Amazon.co.uk, Amazon.de dan Amazon.fr dilakukan secara desentralisasi. Namun sejalan dengan itu Amazon mulai menyadari pentingnya menyediakan barang dengan standar global serta membangun ciri khas Amazon. Langkah yang diharapkan dapat ditempuh adalah dengan menyatukan pemasaran dari Amazon ketiga Negara tersebut.

Going forward

Tom Taylor, Direktur Operasi Supply Chain Amazon.com Eropa Atasan Tom telah menetapkan target baginya untuk membantu Amazon Eropa mengejar ketinggalan dengan Amazon AS, dan diharapkan berhasil dalam waktu 5 tahun mulai tahun 2004. Keputusan utama yang diperlukan Tom adalah bagaimana mengkonfigurasi jaringan distribusi yang akan mendukung pertumbuhan paling tepat Amazon Eropa. Fokus awal Tom di Eropa adalah mencari standarisasi dan sinergi antara proses operasi di tiga negara berbeda di Eropa yang dilayani Amazon Eropa.

Selama ini, Amazon Eropa mengikuti model pemenuhan desentralisasi yang tampaknya menawarkan kesempatan untuk rasionalisasi dan penghematan biaya. Tom melihat potensi besar dalam membangun Jaringan Distribusi Eropa (European Distribution Network/ EDN) dimana lokasi persediaan akan menjadi strategis, bukan ditentukan oleh kondisi geografis.

Tom Taylor, Direktur Operasi Supply Chain Amazon.com Eropa harus mengambil langkah perubahan terhadap Amazon untuk mempertahankan pertumbuhan di Eropa. Amazon Eropa dihadapkan dengan beberapa pilihan perluasan :

  1. Untuk meniru susunan lini produk luas yang ditawarkan Amazon di AS.
  2. Peluncuran Kegiatan market place baru.
  3. Memperluas ke Negara-negara Eropa lainnya.

Assessing the EDN Opportunity

Adanya keraguan atas efektifitas system desentralisasi yang dikembangkan/diterapkan Amazon Eropa, untuk itu munculah ide membangun European Distribution Network (EDN). Apakah Amazon membutuhkan tiga pusat distribusi independen di Inggris, Jerman dan Perancis atau bisa itu membangun jaringan distribusi Eropa (EDN).

Taylor merasa tertantang tentang efektifitas system EDN ini, untuk itu dia telah menganalisis manfaat yang mungkin dari EDN ke Amazon Eropa diantaranya :

  1. Secara signifikan dapat memperluas pilihan produk melalui pemenuhan dari DC lainnya
  2. Adanya kemampuan bagi Amazon melakukan global sourcing atas penyedia produk dengan membandingkan biaya terendah dan ketersediaan barang
  3. Mengurangi risiko mengandalkan DC tunggal untuk melayani basis besar pelanggan
  4. Memperpendek lead time bagi pelanggan
  5. Amazon memutuskan untuk memperluas ke negara-negara Eropa lainnya melalui DC yang ada

Untuk menerapkan EDN, Taylor harus memikirkan desain seperti apa yang harus diterapkan. Ada beberapa alternative pilihan :

  1. Membentuk distribusi tunggal Eropa (DC baru)
  2. Tetap menggunakan 3 pusat distribusi dan memungkinkan mereka untuk memenuhi pesanan pelanggan dari situs negara lainnya
  3. Membentuk dua DC, masing-masing untuk pelanggan Eropa Utara dan pelanggan Eropa

Ada beberapa pertimbangan yang dapat digunakan :

  1. Bisa digunakan sebagai back up jika ada DC yang mengalami masalah
  2. Bisa berbagi persediaan antara Eropa situs untuk mengurangi biaya persediaan

Selain itu faktor ketersediaan transportasi mejadi fokus utamanya.

Solusi:
Alternatif yang dipilih sebagai upaya memperluas/meningkatkan kinerja Amazon Eropa adalah Membentuk dua DC, masing-masing untuk pelanggan Eropa Utara dan pelanggan Eropa. Pertimbangan yang digunakan adalah :

  1. Eropa merupakan wilayah yang cukup luas
  2. Ketersediaan barang dan lead time pelanggan menjadi fokus utama

Keunggulan :
Dengan memperhatikan luasan pasar yang dituju (Eropa) maka strategi ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan dua strategi yang lain dengan adanya 2 DC bisa berbagi persediaan

Electrolux adalah suatu perusahaan internasional yang memproduksi alat-alat rumah tangga yang memudahkan kita untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti untuk memcuci baju,memasak makanan, menyimpan makanan dll. adapun contoh produk adalah vacuum cleaner, mesin cuci, kompor gas, cooker hood, dll. semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan barang-barang rumah tangga dan pelayanan purna jualnya maka didirikan CV.Momentum Teknik sebagai pusat pelayanan purna jual electrolux untuk wilayah jakarta selatan(Electrolux Authorized Service) yang berada dibawah lisensi PT. Electrolux Indonesia.

CV. Momentum teknik sendiri memiliki inventory untuk mengendalikan persedian barang mereka. pengendalian barang merupakan usaha memonitor dan menentukan tingkat komposisi bahan yang optimal dalam menunjang kelancaran dan efektifitas serta efesiensi dalam kegiatan perusahaan. Peran inventory sangat berperan penting dalam sebuah perusahaan :

  1. untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat(memuaskan konsumen).
  2. untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan alasan :
    -kemungkinan barang(bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh
    -kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
  3. untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan
  4. menjaga agar pemeblian secara kecil-kecilan dpat dihindari karena dapat mengakibatkan biaya menjadi besar
  5. menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran karena mengakibatkan biaya menjadi lebih besar.

peran inventory pada CV.Momentum Teknik adalah untuk mengetahui persediaan barang dan macam-macam barang yang dikelompokan berdasarkan kategori cepat terjual dan terdapat peringatan melalui aplikasi terhadap barang yang sudah mencapai batas minimum dari standar stok barang, selain itu finance dapat mengontrol dan memeriksa kinerja dari administarasi umum dan gudang karena finance dalam ini mempunyai dokumentasi untuk pengecekan barang.

Menurut Heizer dan Render(2009), persediaan dapat memilki beberapa fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan, yaitu :

  1. Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul dari konsumen.

  2. Untuk memasangkan produksi dengan distribusi. Misalnya, jika permintaan produknya tinggi hanya pada musim panas, suatu perusahaan dapat membentuk stok selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehabisan stok dapat dihindari. Demikian pula, jika pasokan suatu perusahaan berfluktuasi, persediaan bahan baku ekstra diperlukan untuk menyesuaikan proses produksinya.

  3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian dalam jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya produk.

  4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.

  5. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat. “Stok pengaman” misalnya, barang ekstra di tangan dapat mengurangi risiko kehabisan stok.

Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan menggunakan “barang-dalam-proses” (work in process) dalam persediaannya. Hal ini karena perlu waktu untuk memproduksi barang dan karena sepanjang berlangsungnya proses, terkumpul persediaan-persediaan.